Zohri mendadak ramai dibicarakan oleh banyak media pada tahun 2018 lalu. Kala itu ia berprestasi di ranah internasional dalam kejuaraan lari. Sebelum seluruh perhatian berpusat padanya, ia diketahui tinggal di sebuah rumah tua di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Lalu Muhammad Zohri adalah atlet asal Nusa Tenggara Barat, Indonesia yang baru saja meraih gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20.
Dilansir dari Antara, ia berhasil mencatatkan waktu 10,18 detik dalam Kejuaraan Dunia Atletik IAAF U-20 di Tampere Finlandia pada 2018 silam.
Meski berprestasi dan mengharumkan bangsa, namun sosok tersebut hidup dalam keprihatinan.
Bagaimana tidak, ia tinggal di rumah serupa gubuk yang terkesan tak layak untuk ditinggali.
Kendati demikian, rumah tersebut justru melahirkan atlet berbakat yang kini membanggakan Indonesia.
Melihat Kondisi Rumah Zohri di Lombok
Zohri tinggal berdua bersama saudara-saudara kandungnya di rumah berupa gubuk.
Kedua orangtuanya telah meninggal sejak lama.
Rumah pelari jarak pendek ini berada di Dusun Karang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB.
Sejak kemenangannya di ajang lari tersebut, banyak media yang mengekspos kediamannya di sana karena tak layak.
Kondisi tersebut, justru menjadi acuan bagi Zohri untuk memperbaiki hidupnya.
“Kalau sukses, saya mau belikan tanah terus bangun rumah sendiri.” ujar sang kakak, Baiq Fazilah, berbicara kepada Antara.
Berkat prestasi yang gemilang, keberadaan Zohri kini dilirik oleh berbagai kalangan.
Belum lama ini, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengunjungi rumahnya untuk menawarkan perbaikan.
Tak hanya itu, atlet ini juga ditawarkan untuk menjadi anggota TNI selepas dirinya lulus SMA.
Lantas, bagaimana dengan respons pemerintah di Jakarta?
Janji Jokowi untuk Zohri Saat Itu
Melihat prestasi sebagai pelari andal, Presiden Joko Widodo segera menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono…
Untuk merenovasi rumah Zohri.
“Prestasi yang ditorehkan tentu sangat membanggakan kita semua, bangsa Indonesia. Terlebih lagi, kita dapat melihat bagaimana dia tidaklah diperhitungkan sama sekali,” ujarnya.
Saat ini, proses renovasi rumah tersebut masih dalam proses dan belum ada kabar lebih lanjut.
Sebelumnya, dia juga mengungkapkan rasa syukur pada negara melalui sebuah video.
“Terima kasih atas doa Bapak Presiden dan seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Zohri mengalahkan dua atlet Amerika Serikat, Anthony Schwarts dan Eric Harrison yang menempati peringkat dua serta tiga dengan catatan waktu masing-masing 10,22 detik.
Raihan waktu yang mencapai 10,18 detik tersebut, sekaligus berhasil memecahkan rekor nasional junior atas namanya sendiri.
Rekor waktu 10,18 detik itu juga mendekati rekor nasional junior atas nama Suryo Agung Wibowo, 10,17 detik.
