Berita Ragam

Utang Indonesia dari Era Soeharto sampai Jokowi Tembus Rp6.000 Triliun. Siapa yang Menyumbang Utang Terbesar?

3 menit

Bank Indonesia merilis data terbaru terkait dengan utang Indonesia per akhir Januari 2021 yang mencatatkan nilai fantastis. Simak berapa nomimal utang luar negeri tersebut dan perbandingan utang dari masa ke masa, mulai dari zaman Soekarno, Soeharto hingga Jokowi.

Sahabat 99, Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai US$420,7 miliar per Januari 2021.

Angka itu setara Rp6.016,01 triliun dengan asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS.

Jumlah utang tersebut meningkat 2,6 persen secara tahunan.

Namun, lajunya melambat dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 3,4 persen.

Dikutip CNN, utang itu terdiri dari utang luar negeri sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan utang luar negeri sektor swasta termasuk BUMN.

Berikut rinciannya!

Rincian Utang Indonesia

rincian utang indonesia

tirto.id

Utang pemerintah dan bank sentral per akhir Januari 2021 tercatat mencapai US$213,6 miliar dan utang swasta termasuk BUMN US$207,1 miliar.

Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan peningkatan utang berasal dari utang pemerintah dan bank sentral.

Erwin mengatakan utang pemerintah tercatat US$210,8 miliar atau tumbuh 2,8 persen secara tahunan.

Namun, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,3 persen.

Ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral yang jatuh tempo.

Dia memaparkan utang pemerintah digunakan untuk belanja di sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 17,6 persen.

Lalu, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sekitar 17,1 persen; sektor jasa pendidikan 16,2 persen, sektor konstruksi 15,2 persen, dan sektor jasa keuangan dan asuransi 13 persen.

Sementara, utang swasta tumbuh 2,3 persen secara tahunan atau melambat dari bulan sebelumnya 3,8 persen.

Meski demikian, BI menyatakan bahwa utang luar negeri Indonesia tetap sehat.

Struktur Utang Indonesia Tetap Sehat

Dikutip Tempo, BI menyatakan struktur utang negara tetap sehat.

Ini didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Struktur utang luar negeri yang sehat tercermin dari rasio utang terhadap PDB pada akhir Januari 2021 yang tetap terjaga di kisaran 39,5 persen.

“Relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,4 persen,” kata Erwin.

Dia mengatakan struktur utang tetap sehat juga tercermin dari besarnya pangsa utang luar negeri berjangka panjang yang mencapai 89,4 persen dari total utang luar negeri.

Daftar Utang Indonesia dari Masa ke Masa

utang presiden jokowi

tempo.co

1. Era Soekarno

Dikutip Merdeka, Indonesia mulai terjerat utang luar negeri tak lama setelah merdeka.



Utang ini salah satu kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, sebagai syarat kemerdekaan.

Di bawah kepemimpinan Soekarno, dia mewarisi utang sebesar US$2,3 miliar atau setara Rp32 triliun.

Angka tersebut di luar dari utang Hindia Belanda sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp56 triliun.

2. Era Soeharto

Menurut data, utang di masa pemerintahan Soeharto berada di kisaran Rp551,4 triliun.

Sementara PDB saat itu di kisaran Rp955,6 triliun.

Bedanya, Soeharto tidak memilih utang dari negara blok timur seperti halnya Soekarno.

Utang luar negeri Indonesia cenderung ke blok barat dan lembaga asing, semisal Bank Dunia serta IMF.

3. Era B.J. Habibie

Warisan utang Indonesia berlanjut ke Presiden B.J Habibie.

Proses akumulasi utang tercatat makin besar.

Saat itu, rasio utang terhadap PDB berada di level 85,4 persen sehingga utang di era Habibie sekitar Rp938,8 triliun.

Sementara PDB ketika itu Rp1.099 triliun.

4. Era Gus Dur

Utang juga tak lepas di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pada masanya, Indonesia sempat menurunkan utang menjadi 77,2 persen.

Saat itu, utang pemerintah sebesar Rp1.271 triliun dan PDB Rp1.491 triliun.

5. Era Megawati

Rasio utang Indonesia kembali mengalami penurunan di era Presiden Megawati.

Utang pada era Megawati tercatat Rp1.298 triliun, sedangkan PDB Rp2.303 triliun.

Alhasil, rasio utang saat itu 56,5 persen terhadap PDB.

6. Era Susilo Bambang Yudhoyono

Masih dikutip Merdeka, utang luar negeri kembali naik.

Pada zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), utang luar negeri tercatat Rp2.608 triliun.

Namun, SBY sempat melunasi utang-utangnya pada IMF.

Pada Oktober 2006, sisa utang pada IMF sebesar US$3,7 miliar yang harusnya jatuh tempo pada 2010 telah diselesaikan oleh BI.

7. Era Presiden Joko Widodo

Berdasarkan catatan Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia naik lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Posisi utang menjadi US$307,75 miliar pada 2015, US$318,94 miliar pada 2016, US$353,56 miliar pada 2017, US$379,59 miliar pada 2018, dan naik jadi US$402,08 miliar atau sekitar Rp5.634 triliun.

Data per Januari 2021, utang luar negeri Indonesia pada era Jokowi tercatat US$420,7 miliar.

Utang Indonesia berasal dari berbagai negara seperti Singapura, Jepang, China, Amerika, Australia, Austria, Hong Kong, Korea Selatan, Inggris, Swiss, dan lainnya.

***

Semoga artikel di atas bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi www.99.co/id untuk menemukan rumah impianmu!

Salah satu hunian yang bisa kamu pertimbangkan adalah Dago Village Bandung!




Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.

Related Posts