Sisik merupakan bagian tubuh ikan yang akan menjadi limbah setelah pengolahan. Namun seorang pria sukses menggunakannya untuk membuat material bangunan, lo. Yuk, simak kisahnya menciptakan ubin dari sisik ikan berikut ini!
Beberapa barang yang kita anggap limbah ternyata memiliki nilai ekonomi, Sahabat 99.
Misalnya saja sisik ikan yang kerap kita anggap sebagai sampah.
Ternyata bahan ini bisa jadi material penyusun ubin atau tegel lantai, lo.
Ide menciptakan ubin dari sisik ikan ini datang dari seorang pria bernama Erik de Laurens.
Ubin dari Sisik Ikan yang Ramah Lingkungan
Sumber: medium.com
Erik de Laurens berasal dari perusahaan bernama Fast Company.
Ia baru-baru ini menggemparkan publik karena sukses membuat ubin dari sisik ikan.
Produk yang ia beri nama Scalite ini 99,5 persen bahannya adalah sisik ikan.
Oleh sebab itu Scalite sangat mudah terurai di lingkungan saat tidak lagi kamu gunakan.
Uniknya, meski mudah terurai ubin Scalite tidak gampang terbakar, Sahabat 99.
Kamu tidak perlu khawatir struktur lantai hancur saat terjadi hal yang tidak diharapkan seperti kebakaran.
Tidak hanya mudah terurai, Scalite bisa kamu daur ulang sepenuhnya untuk membuat ubin baru.
Jadi jika kamu melepasnya untuk renovasi, ubin bisa melalui proses pengolahan untuk kembali kamu gunakan.
“Kami menyebutnya reversibel, yang berarti bahwa dengan satu ubin Scalite, Anda dapat menghasilkan ubin Scalite yang lain,” jelas Erik dilansir dari kompas.com.
Prototipe Awal Muncul Sejak 2011
Sumber: materialdistrict.com
Penemuan ini ternyata sudah Erick garap sejak tahun 2011, Sahabat 99.
Kala itu ia tengah menempuh kuliah master di jurusan desain produk, Royal College of Art London.
Ia membuat purwarupa ubin dari sisik ikan sebagai solusi produk sampingan dari limbah industri ikan.
Kemudian Erick menghabiskan sekitar enam tahun bekerja di firma arsitektur Foster + Partners sebagai peneliti.
Di tahun 2018, ia memutuskan pulang ke Perancis dan mendirikan merek Scale yang berfokus pada produk ramah laut.
Ubin dari sisik ikan atau Scalite merupakan salah satu ide yang ia patenkan.
Produk ini terbuat dari bahan alami berupa sisik ikan serta campuran sedikit bahan kimia, resin, dan lem.
Sisik ikan yang merupakan komposit biopolimer akan melalui tahap ekstraksi dan pencampuran dengan mineral.
Hasilnya lalu akan menjadi bahan dasar dan mendapat tambahan bahan pengikat dan pewarna alami.
Kemudian material akan melalui kompresi dan pencetakan dengan press hidrolik hingga menjadi ubin.
Hasil akhirnya adalah ubin berwarna kuning cerah atau hijau lumut dengan tekstur sedikit berbintik.
Kamu bisa menggunakannya untuk area indoor yang kering untuk menghindari risiko materialnya membengkak kembali akibat air.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat, Sahabat 99.
Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Ingin memiliki hunian di kawasan Golden Estesia?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!
