Indonesia mencatat pertumbuhan positif pada transaksi properti sepanjang semester pertama 2021. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan persentase tertinggi di Asia Pasifik dalam hal jual beli properti pada semester pertama tahun ini.
Rekor ini dicatat oleh Real Capital Analytis (RCA) dalam laporan Asia Pacific Capital Trends.
Kemudian, melansir Bisnis.com yang mengutip Mintiandi, pada kuartal II/2021, persentase volume transaksi properti Indonesia menjadi kedua tertinggi di Asia Pasifik di bawah India.
Transaksi Properti Indonesia Tertinggi di Asia Pasifik
Pada kuartal kedua tahun ini, tercatat pertumbuhan volume transaksi properti Indonesia mencapai 308 persen.
Raihan tersebut hanya kalah dari India yang mencapai 466 persen.
Jika dihitung per semester, pertumbuhan volume transaksi real estat di Indonesia pada semester pertama tahun ini mencapai 138 secara year on year (yoy).
Sementara, dari segi nilai transaksi, baik sepanjang semester pertama 2021 atau kuartal II/2021, Indonesia menempati peringkat ke-10.
Berdasarkan data RCA, nilai transaksi bisnis real estat di Indonesia selama semester pertama tahun ini adalah 300 juta dolar AS atau Rp4,31 triliun.
Namun, seharusnya angka tersebut bisa lebih besar lagi mengingat RCA tidak mencatat nilai transaksi real estat Indonesia pada tiga bulan pertama 2021.
Pada peringkat pertama, ada China dengan nilai transaksi properti mencapai 12,4 miliar dolar AS.
Jumlah tersebut meningkat 6 persen secara yoy.
Rekor ini membuat China menjadi yang teratas pada pasar properti Asia Pasifik sepanjang semester pertama tahun ini.
Salah satu faktor pendukungnya adalah kebijakan Tiga Garis Merah yang membatasi pinjaman baru untuk pengembang properti yang dianggap telah memiliki utang terlalu besar.
Berikut adalah data nilai transaksi properti di Asia Pasifik selama semester pertama 2021 dari RCA.
Nilai Transaksi Properti di Asia Pasifik | |||||
No | Negara | Nilai Transaksi Q2/2021 (miliar dolar AS) | yoy | Nilai Transaksi H1/21 (miliar dolar AS) | yoy |
1 | RRC | 12,4 | 6 | 22,1 | 9 |
2 | Australia | 8,1 | 45 | 12,5 | 46 |
3 | Jepang | 5,5 | -47 | 16,4 | -31 |
4 | Korea Selatan | 5,5 | 36 | 11,2 | 11 |
5 | Singapura | 3 | 58 | 4,7 | -35 |
6 | Hong Kong | 2,7 | 79 | 4,3 | 62 |
7 | India | 1,1 | 466 | 2,4 | 4,7 |
8 | Taiwan | 1 | 103 | 2,4 | 8,6 |
9 | Selandia Baru | 0,3 | 26 | 0,5 | -28 |
10 | Indonesia | 0,3 | 309 | 0,3 | 138 |
Negara Lain | 0,4 | 80 | 0,8 | -11 | |
Total | 40,3 | 11 | 77,6 | 8 |
Minat Orang Indonesia pada Investasi Properti Tinggi
Salah satu faktor yang membuat Indonesia memiliki pertumbuhan yang tinggi dalam pasar properti adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi properti.
Bahkan, masyarakat Indonesia tampak lebih memilih membeli properti untuk investasi dibandingkan sebagai tempat tinggal.
Hal itu diperkuat oleh catatan dari 99 Group yang memperlihatkan bahwa 34,5 persen masyarakat Indonesia mencari properti untuk investasi.
Sementara, di urutan berikutnya, sebanyak 27 persen, adalah kelompok masyarakat yang aktif melihat kondisi pasar properti.
Deputy CEO 99 Gorup Indonesia, Wasudewan, mengatakan bahwa fenomena ini membuktikan bahwa masyarakat telah menyadari potensi berinvestasi di sektor properti.
“Lokasi yang bagus untuk investasi properti tentu saja strategis, mudah diakses dari berbagai arah, dan dekat dengan transportasi publik,” ujarnya, Jumat (13/8/2021).
Sementara, CEO Mustika Land, David Sudjana, mengatakan bahwa pertumbuhan properti Indonesia tidak lepas dari relaksasi PPN 10% yang ditanggung pemerintah.
Hal ini memincu pertumbuhan jual beli properti yang nilainya di bawah Rp2 miliar.
“Langkah pemerintah ini meningkatkan minat pasar untuk berinvestasi properti dan tergerak untuk memanfaatkan banyaknya kemudahan dalam memiliki properti saat ini,” kata David belum lama ini.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari apartemen di Jakarta Selatan, bisa jadi Kuningan City adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu!