Tak semua tradisi budaya warisan leluhur harus dilestarikan, salah satunya yaitu tradisi menyakitkan bagi perempuan.
Berbagai tradisi tersebut dipandang menyakitkan bagi perempuan karena melibatkan berbagai jenis siksaan fisik.
Selain menyiksa dan menyakitkan, berbagai tradisi tersebut juga sangat tidak manusiawi.
Bahkan, jika dipandang dari segi medis pun tak memiliki manfaatnya sama sekali.
Jadi, sudah sepantasnya berbagai tradisi menyakitkan bagi perempuan tersebut dihentikan ya!
Berikut beberapa daftar tradisi menyakitkan bagi perempuan yang ada di berbagai belahan dunia.
7 Tradisi Menyakitkan Bagi Perempuan di Dunia
1. Sebelum Menikah, Wanita Diarak dan Dipukuli
Uaupes, Brasil adalah wilayah yang sangat tidak manusiawi bagi perempuan…
Terutama yang hendak menikah.
Pasalnya, tempat ini memiliki tradisi menyakitkan di mana kaum perempuan yang hendak menikah harus diarak dan dipukuli hingga tak sadarkan diri.
Tradisi ini dianggap sebagai tradisi wajib untuk mengetahui kualitas perempuan tersebut apakah layak atau tidak untuk menikah.
Jika sanggup bertahan dari siksaan, maka mereka dianggap layak untuk menikah. Ngeri banget!
2. Gigi Dipahat Agar Runcing
Berbagai tradisi menyakitkan bagi perempuan yang ada biasanya berhubungan dengan fase hidup yang dijalani seperti tumbuh dewasa serta menikah.
Suku Mentawai punya tradisi menyakitkan bagi perempuan yang beranjak dewasa: meruncingkan gigi dengan pisau pahat.
Tradisi ini konon telah ada sejak tahun 2000 SM dan bertujuan untuk membuat mempercantik dan menguatkan perempuan.
Sayangnya, mereka yang menjalani ritual ini harus merasakan rasa sakit yang tak terpermanai karena menjalani proses peruncingan tanpa bantuan obat bius!
Baca Juga:
7 Ritual Teraneh di Dunia yang Ada Sejak Dahulu Hingga Kini
3. Calon Pengantin Wajib Menangis Sebulan Penuh
Tradisi menyakitkan bagi perempuan yang berikutnya datang dari wilayah Provinsi Sichuan, Barat Daya China.
Di tempat ini, perempuan yang akan menikah dipaksa untuk menangis setiap malam selama sebulan menjelang hari pernikahan.
Hal ini dilakukan karena masyarakatnya percaya bahwa tangisan perempuan sangat penting dan akan menjadi berkah di hari pernikahan.
Ketika mereka tak bisa menangis, maka keluarganya akan memaksa mereka menangis dengan berbagai cara, termasuk disiksa.
4. Mau Cantik? Leher Harus Panjang!
Di Thailand, ada lagi tradisi menyakitkan bagi perempuan yang sangat berbeda namun tak kalah mengerikannya.
Tradisi ini ialah tradisi memanjangkan leher yang dilakukan oleh Suku Karen yang tinggal di Thailan dan sebagian besarnya di Myanmar.
Para wanita akan memanjangkan lehernya dengan cara menumpuk cincin leher yang terbuat dari kuningan.
Para wanita Suku Karen melakukan tradisi ini sejak mereka masih remaja dan terus dilakukan hingga mereka meninggal dunia.
5. Harus Makan Banyak Agar Gemuk dan Cantik
Tolak ukur cantik dari segi fisik memang berbeda-beda di seluruh dunia.
Di Mauritania, Afrika, kecantikan seorang wanita dipandang dari kegemukannya.
Perempuan yang gemuk selain dianggap cantik juga dipercaya dapat membawa keberuntungan serta kemakmuran bagi keluarganya.
Oleh karena itu, mereka yang badannya kurus akan dijejali asupan makanan setiap hari agar tubuhnya gemuk.
Apapun yang terjadi, bila wanita tersebut belum gemuk maka akan terus dijejali makanan.
6. Sunat Perempuan yang Menyakitkan
Secara medis, sunat memang hanya untuk kaum laki-laki.
Tapi secara tradisi, ada banyak budaya yang mengharuskan sunat bagi perempuan.
Salah satu yang masih mewajibkan sunat perempuan adalah Suku Sabiny, Uganda.
Sunat perempuan dijalankan dengan cara memotong sebagian atau seluruh klitoris wanita dan ritual ini dimaksudkan untuk mengekang hasrat seksual perempuan.
Mirisnya, perempuan yang menjalani ritual ini harus merasakan penderitaan parah karena klitoris dipotong dengan cara yang mengerikan.
7. Payudara Disetrika dengan Batu Panas
Bagi sebagian besar wanita, bagian payudara serupa dengan mahkota yang menjadi kebanggaan.
Namun hal ini tak berlaku di negara seperti Kamerun, Nigeria, juga Afrika Selatan.
Pasalnya, kepercayaan di negara-negara tersebut menganggap bahwa payudara adalah bagian tubuh yang berbahaya dan harus “dimusnahkan”.
Mereka menganggap payudara yang menonjol akan membawa malapetaka dan keburukan bagi wanita tersebut.
Akhirnya, banyak gadis remaja yang harus menjalani siksaan yang sangat mengerikan demi “menghilangkan” payudara dari tubuh mereka.
Payudara mereka disetrika dengan batu, palu, serta logam lain yang telah dipanaskan agar payudara rusak dan tak tumbuh.
Sangat mengerikan!
Baca Juga:
Dari Amerika Hingga Asia, Ini 7 Sekte Agama Paling Berbahaya di Dunia!
Semoga tulisan di atas dapat menjadi pelajaran ya, Sahabat 99.
Tunggu informasi selanjutnya dari halaman Berita Properti 99.co Indonesia.
Oh iya, kamu masih bisa mendapatkan properti impian lewat www.99.co/id lho!