Tol pertama di Kalimantan sebentar lagi akan rampung.
Jal tol pertama untuk ibu kota baru ini, yakni Tol Balikpapan-Samarinda akan melintasi Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.
Progres Pembangunan Sudah Mencapai 99,34%
Seksi 1 Km13-Samboja dibangun dengan dana APBD provinsi Kalimantan Timur dengan panjang 22,025 km.
Progresnya yang sudah mencapai 99,67% sudah mencapai tahan konsinyasi 10 bidang hutan lindung sungai Manggar Balikpapan.
Seksi 2 Samboja-Muara Jawa dibangun oleh BUJT – PT Jasamarga Balikpapan Samarinda.
Jalan sepanjang 30,05 km ini progresnya sudah mencapai 99,13% dengan penambahan tanah 2 bidang untuk rest area, 1 bidang validasi P2T, serta lahan seluas 0,38 Ha pada intersection Samboja.
Seksi 3 Muara Jawa-Palaran dengan panjang 18,2 km dibangun oleh BUJT – PT JBS dengan progres 100%.
Lalu, seksi 4 Palaran-Jembatan Mahkota II sepanjang 17,15 km dibangung oleh BUJT – PT JBS dengan progres mencapai 99,68%.
Untuk seksi pembangunan jalan seksi 5 Km13-Sepinggan dengan panjang 11,5 km, pemerintah mendapat pinjaman dari China.
Untuk progresnya sendiri sudah mencapai 97,88% dengan konsinyasi 21 bidang, pengukuran 24 bidang dan 5 bidang tambahan.
Secara keseluruhan, progres pembangunan tol pertama di Kalimantan per 29 Agustus sudah mencapai 99,34%.
Baca Juga:
75 Istilah Unik Bahasa Kalimantan Timur yang Wajib Diketahui
Jalan Tol Sebagai Cikal Bakal Pembangunan Infrastruktur
Desi Arryani selaku Direktur Utama Jasa Marga berpendapat bahwa percepatan dari penyelesaian jalan tol pertama di Kalimantan ini akan menjadi cikal bakal pembangunan infrastruktur lainnya.
Dengan kata lain, keberadaan jalan tol ini akan mengembangkan kawasan ekonomi terpadu.
“Salah satunya, jalan tol ini akan terhubung langsung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, 11 km dari Balikpapan. Dapat diproyeksikan juga jalan tol ini akan mendapatkan bangkitan lalu lintas karena berperan sebagai penghubung ibu kota negara dengan dua daerah utama lainnya, yaitu Balikpapan dan Samarinda,” jelas Desi seperti dilansir dari liputan6.com.
Selain itu, direktur Utama PT JBS STH, Saragi pun turut optimis bahwa jalan tol ini akan memenuhi target jumlah kendaraan per harinya.
“Saat ini kami menargetkan sekitar 10.000 kendaraan dapat melewati jalan tol ini setiap harinya. Kami optimis angka tersebut dapat tercapai, bahkan lebih dari itu, karena Samboja sebagai daerah yang dilewati jalan tol ini telah resmi wilayahnya menjadi bagian dari ibu kota negara yang baru,” ungkap Saragi.
Beroperasi Akhir Oktober
Jalan tol yang dikelola oleh anak usaha Jasa Marga ini sudah hampir rampung 100%.
Kepala Badan pengatur Jala Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit mengungkapkan bahwa tol ini siap beroperasi pada akhir Oktober 2019.
“Saat ini progres konstruksi seluruhnya telah mencapai 97 persen. Kami optimis untuk Seksi II hingga Seksi IV Palaran dapat dioperasikan secara fungsional akhir Oktober ini. Sementara itu, Seksi V dan I yang merupakan dukungan konstruksi Pemerintah masih ada beberapa yang harus dikejar dan ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2019,” beber Danang.
Fakta Tol Pertama di Kalimantan
- Jalan tol ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan investasi sebesar Rp9,97 triliun.
- Panjang dari jalan tol ini mencapai 99,350 km dan terdiri dari 5 seksi jalan tol.
- Pembangunan jalan tol ini dimulai sejak 12 Januari 2011 dan diresmikan oleh Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak.
- Pembangunan tol ini menembus Taman Hutan Raya Bukit Soeharto sepanjang 25 km.
- Tol ini akan memiliki 2 rest area Tipe A di dua jalur A dan B KM 28.
Baca Juga:
Pulau Derawan, Surga Tersembunyi di Ujung Kalimantan Timur
***
Simak informasi dan tulisan terbaru lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan properti impianmu!