Berita Berita Properti

Telan Biaya Rp10,80 T, Tol Cibitung Cilincing Dijual hanya Rp2,44 T. Duh, Untung atau Buntung?

3 menit

PT Waskita Karya telah resmi melakukan penjualan ruas Tol Cibitung Cilincing dengan harga Rp2,44 triliun, padahal proyek tersebut menelan biaya Rp10,80 triliun!

Beberapa kalangan terus melontarkan kritik imbas penjualan pada salah satu proyek infrastruktur pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Salah satu tokoh yang turut menyoroti perihal penjualan tol Cibitung-Cilincing adalah Mardigu Wowiek.

Pria yang kerap disapa Bossman itu tak habis pikir dengan pemerintah yang melakukan pengelolaan negara hingga penjualan tol tersebut justru lebih kecil dari biaya konstruksinya.

“Gini ya ngelola negaranya, modal sama jualnya minum,” ujarnya dalam unggahan Instagram @mardiguwp Senin, 11 Oktober 2021.

Mardigu Wowiek

sumber: instagram.com/mardiguwp

Dia mengatakan bahwa titik masalahnya berada di pihak-pihak terkait termasuk dengan proyek tersebut.

“Ini sih geblek semua yang terkait sampai yang tertinggi. Pada belum ikut mmbc pejabatnya,” sambung dia.

Lantas, apakah PT Waskita Karya dirugikan dengan penjualannya yang lebih rendah dari biaya pembuatannya?

Untuk menjawabnya, simak ulasannya berikut ini!

Tol Cibitung Cilincing Dijual hanya Rp2,44 T

Sumber Modal Pembangunan

Sebelum membahas mengenai kerugiannya, mungkin banyak orang yang penasaran dari mana modal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing itu berasal?

Investasi tersebut berasal dari modal Waskita sebesar Rp1,92 triliun, modal PT API (pemegang saham 45 persen CTP) sebesar Rp 1 triliun, serta utang bank dan utang lainnya sebesar Rp6,8 triliun.

Artinya, Waskita hanya mengeluarkan modal sebesar Rp1,92 triliun yang dipakai sebagai salah satu sumber biaya konstruksi Tol Cibitung-Cilincing.

Sementara sisa investasi lainnya berasal dari pemegang saham lain serta utang bank untuk biaya Tol Cibitung-Cilincing.

Untung atau Buntung?

SVP PT Waskita Karya Ratna Ningrum menyebutkan bahwa penjualan tersebut justru memperoleh keuntungan sekaligus mengurangi beban utang.

“Melalui transaksi ini perseroan memperoleh keuntungan dan mengurangi beban utang,” ucapnya yang dilansir dari laman galamedia.pikiran-rakyat.com.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa Tol Cibitung-Cilincing dijual seharga Rp 2,44 triliun? Apa benar Tol Cibitung-Cilincing dijual rugi?

PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui akun Instagram resmi @waskita_karya menyampaikan penjelasan mengenai divestasi tol Waskita, termasuk soal biaya konstruksi Tol Cibitung-Cilincing.



tol cibitung cilincing

instagram.com/waskita_karya

Akun tersebut mengunggah sejumlah gambar yang berisi penjelasan terkait hal ini.

Penjelasan tersebut juga meliputi informasi tentang modal yang digunakan untuk membangun tol.

Modal dan biaya Tol Cibitung-Cilincing Dijelaskan bahwa setiap proyek jalan tol pasti ada dua sumber pendanaan investasi, yakni menggunakan modal dan utang.

Adapun berdasarkan realisasi per September 2021, biaya Tol Cibitung-Cilincing tercatat mencapai Rp9,72 triliun.

Divestasi tol Waskita untung atau rugi? Jika dihitung berdasarkan modal yang keluar dari kas Waskita sebesar Rp1,92 triliun.

Jadi sebenarnya pendapat mengenai Tol Cibitung-Cilincing dijual rugi kurang tepat.

Pasalnya, harga saham yang dijual Waskita adalah senilai Rp2,44 triliun, lebih besar ketimbang modal Waskita membangun tol tersebut.

“Ingat, yang dijual Waskita adalah modal Waskita saja, yang dulu dipinjamkan ke PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways sebagai pemilik konsesi jalan Tol Cibitung-Cilincing,” tulis Waskita Karya, Selasa (12/10/2021).

Dengan penghitungan sederhana tersebut, maka Waskita masih meraup keuntungan dari penjualan saham tersebut sebesar Rp 520 miliar.

Nasib utang dan bunga utang CTP Sebagai perusahaan jalan tol, CTP menanggung utang senilai Rp ,8 triliun. Setelah proses divestasi tol Waskita selesai, maka pemilik baru CTP akan menguasai 100 persen CTP.

“Utangnya gimana? Tanggung jawab utang dan bunganya ada di CTP. Pemegang saham baru akan melakukan konsolidasi utang tersebut dalam neracanya,” tulis Waskita.

“Artinya, secara tidak langsung, pemegang saham baru bertanggung jawab atas utang CTP,” sambung Waskita Karya.

Nilai Investasi Tol Cibitung Cilincing

Dalam kesempatan tersebut, Waskita Karya juga mengklarifikasi angka yang beredar mengenai nilai investasi Tol Cibitung-Cilincing.

Angka Rp10,3 triliun yang beredar merupakan biaya konstruksi Tol Cibitung-Cilincing yang tertuang dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Adapun nilai investasi tidak hanya sebatas biaya konstruksi, tetapi juga ada biaya lain seperti biaya konsultan, bunga, administrasi dan lainnya.

Disebutkan bahwa sebenarnya nilai investasi total itu sekitar Rp12,9 triliun. Nilai tersebut tercantum dalam PPJT.

Namun berhubung pekerjaan ruas tolnya belum selesai, realisasi investasi baru tercapai Rp9,72 triliun atau sekitar 75 persen.

***

Itulah penjelasan mengenai penjualan Tol Cibitung-Cilincing dari PT Waskita.

Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki rumah masa depan seperti di Taman Dhika Sidoarjo?

Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!




Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts