Berita Ragam

TKI asal Majalengka Ditipu dan Dituduh Bunuh Sopir Majikan di Dubai. Kini Sering Disiksa di Penjara!

2 menit

Niat mencari nafkah ke Dubai, tenaga kerja Indonesia ini malah ditipu dan terancam hukuman mati. Kejadian TKI asal Majalengka ditipu ini berawal dari peristiwa pembunuhan sopir majikannya yang berasal dari India.

Malang nasib seorang TKI asal Desa Ranjiwetan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Nenah Arsinah (38) di Dubai, Uni Emirat Arab.

Bukannya pulang membawa uang yang banyak dari perantauan, Nenah malah ditipu dan dipenjara sejak tahun 2014.

Nenah dituduh membunuh sopir majikannya asal India.

Tuduhan yang menyudutkannya ini membuat Nenah terancam hukuman mati.

TKI asal Majelengka Ditipu dan Terancam Hukuman Mati

keluarga tki asal majalengka yang ditipu dan dituduh membunuh

sumber: Kabar Cirebon/Tati Purnawati

Setelah dipenjara pada 2014, Nenah menceritakan kejadian pilu ini kepada kakak kandungnya, Nung, melalui telepon.

Kepada wartawan, Nung bercerita, peristiwa ini bermula ketika Nenah berangkat kerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Uni Emirat Arab pada 2011.

Nenah memutuskan menjadi TKW untuk menjadi tulang punggung keluarga dan membangun rumah di Majalengka.

Saat itu, dia diberangkatkan oleh PJTKI, tetapi keluarga lupa PJTKI cabang mana yang memberangkatkan Nenah.

Suatu hari, Nenah memergoki anak majikannya bertengkar dengan sopir yang berkebangsaan India di rumah.

Keesokan harinya, Nenah bersama seorang teman dari Filipina yang juga bekerja sebagai asisten rumah tangga, hendak memberi makan kepada sopir tersebut.

Namun, belum sempat memberikan nasi yang telah disiapkannya, sopir tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sopir tersebut ditemukan meninggal karena jeratan tali di bagian leher.

Bahkan, nasi yang diberikan di hari sebelumnya masih utuh dan belum dimakan.

“Sekarang malah adik saya dan orang Filipina yang dituduh membunuh, yang katanya memberi racun ke makanan sopir, padahal nasi masih utuh,” kata Nung, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Setelah kejadian pada tanggal 28 Oktober 2014 tersebut, sang majikan kemudian meminta Nenah dan temannya yang berasal dari Filipina untuk menandatangani surat bertuliskan bahasa Arab.

Sang majikan juga mengiming-imingi Nenah dengan uang dalam jumlah banyak dan pembayaran seluruh gaji yang sebelumnya sering tersendat.

Tidak hanya itu, sang majikan juga menjanjikan untuk menjodohkan Nenah dengan tetangganya yang masih lajang.



Akhirnya, Nenah dan temannya asal Filipina yang tidak bisa membaca huruf berbahasa Arab tersebut menandatangani surat yang diberikan sang majikan.

Namun, bukannya mendapat uang dalam jumlah banyak, Nenah dan temannya malah ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan.

“Ternyata bohong, majikannya malah menelpon menghubungi polisi dan adik saya dibawa langsung dan disuruh ngaku saat itu pula. Adik saya katanya ketika itu pun menolak tuduhan pembunuhan tersebut, tapi terus dipaksa,” kata Nung.

Melansir Kompas.com, akibat tuduhan pembunuhan atas sopir majikannya, Nenah dan temannya terancam hukuman mati.

Sering Disiksa Dipenjara

tkw sering disiksa di penjara dubai

sumber: Kompas.com/Mohamad Umar Alwi

Peribahasa “Sudah jatuh tertimpa tangga” adalah kata yang tepat menggambarkan kisah Nenah di Dubai.

Tidak hanya dituduh membunuh, TKI asal Majalengka ditipu dan mendapat perlakuan kasar dari petugas penjara.

Setiap hari Jumat, Nenah dicambuk 100 kali, dijemur, dan dipaksa mengakui telah membunuh sopir majikannya.

“Adik saya sering telepon minta pulang karena sudah tidak tahan dengan perlakuan sipir penjara,” kata Nung.

Kini keluarga hanya dapat memantau perkembangan kasusnya jika Nenah menelepon keluarga.

“Saya meyakini adik saya tidak bersalah. Saya berharap pemerintah bisa membantu membebaskannya dan kembali berkumpul bersama kami,” ujarnya.

Keluarga pun telah mengadukan hal ini kepada aparat desa.

Kepala Desa Ranjiwetan, Saeful Imam, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan semua keluhan warganya kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Majalengka.

Sementara, Kepala Bidang Pelatihan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Majalengka, Momon Rukman, mengatakan bahwa pihaknya akan menelusuri aduan keluarga Nenah pada tahun 2014.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari rumah di Semarang, bisa jadi Potala Semarang adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts