Sedang mencari ide bisnis menjanjikan dengan modal minim? Kalau begitu, mungkin bisnis budidaya ayam joper adalah jawabannya. Namun, jangan lupa, kamu harus telaten dan disiplin dalam menjalankan bisnis ini!
Ayam joper atau ayam Jawa Super merupakan ayam hasil perbaikan genetik dengan cara menyilangkan ayam ras petelur betina dengan pejantan ayam kampung.
Ayam ini sangat kompetitif karena menggabungkan kelebihan dua jenis ayam, yaitu rasa ayam kampung yang gurih dan ayam ras petelur yang pertumbuhannya cepat.
Lalu kenapa ayam Jawa Super ini dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan?
Hal itu dikarenakan ayam jenis ini tidak butuh waktu lama untuk mendapat hasil dari proses budidayanya.
Jika waktu panen ayam kampung membutuhkan waktu sampai enam bulan untuk medapat hasil, waktu panen ayam Jawa Super hanya membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan.
Selain itu, bujet yang harus kamu siapkan untuk ternak ayam jenis ini pun cukup rendah.
Soal bentuk dan luas kandang bisa kamu sesuaikan dengan bujet yang dimliki.
Tertarik mencoba peluang bisnis satu ini?
Kalau iya, tidak perlu berlama-lama lagi, yuk kita pelajari dan praktikkan tips budidaya ayam joper berikut ini!
8 Tips Jitu Ternak Ayam Joper
1. Persiapkan Kandang Ayam Joper
Untuk pemula, usaha ternak ini mudah dijalani dan merupakan prospek bisnis yang menguntungkan.
Salah satu keuntungan dalam budidaya ayam Jawa Super adalah pembuatan kandangnya tidak merepotkan.
Untuk ukuran kandang ayam joper, kamu cukup menyiapkan lahan sekira 5 m² untuk memelihara 25 ekor ayam yang sudah dewasa.
Jika memelihara jumlah ayam yang lebih sedikit, tentu lahan yang harus kamu siapkan pun bisa lebih kecil lagi.
Meski ukurannya kecil, kandang harus dilengkapi ventilasi agar ayam tidak kepanasan dan stres.
Selain itu, kamu juga harus menyekat kandang untuk memisahkan anak ayam yang masih dalam masa breeding dan ayam yang berumur di atas dua minggu.
Jangan lupa buatlah pagar yang kokoh agar tidak mudah ambruk sehingga ayam mudah kabur!
2. Siapkan Peralatan
Agar budidaya ayam joper dapat berhasil, siapkanlah sejumlah peralatan di kandang agar ayam dapat tumbuh dengan baik.
Berikut adalah alat yang harus kamu siapkan:
- Brooder untuk menghangatkan kandang ayam. Alat ini berguna untuk perkembangan anak ayam hingga umur dua minggu.
- Nampan plastik sebagai wadah pakan anak ayam.
- Tempat minum tabung untuk ayam berumur di atas dua minggu.
- Lampu penerangan.
3. Memilih Bibit Ayam Jawa Super
Untuk mengoptimalkan keuntungan dalam usaha ternak ayam joper, tentu kita membutuhkan bibit yang berkualitas.
Ciri-ciri bibit ayam Jawa Super berkualitas di antaranya adalah:
- Paruh pendek dan tajam.
- Warna paruh dan kaki kuning bersih.
- Berat badan anak ayam betina sekira 30 gram, sedangkan berat anak ayam jantan sekira 32 gram.
- Lebar tulang tengkorak bagian belakang biasanya lebih besar dibanding ayam biasa.
- Warna bulu mengkilap.
- Gerakan ayam terlihat gesit.
- Mata ayam Jawa super yang sehat terlihat cerah.
4. Persiapan Kedatangan DOC
DOC adalah anak ayam yang baru berusia satu hari.
Supaya anak ayam bisa tumbuh secara baik, kita pun harus mempersiapkan kandangnya secara baik.
Bagian yang paling penting dalam budidaya ayam joper adalah adanya pemanas, tempat pakan, dan tempat minum di dalam kandang.
Kemudian, jangan lupa menyiapkan air gula merah untuk diberikan kepada anak ayam.
Cukup berikan air gula merah ini sekali saja saat anak ayam tiba.
Air gula merah ini bertujuan memulihkan tenaga anak ayam yang barus saja tiba dari perjalanan jauh.
Sekira setengah jam hingga satu jam setelah meminum air gula merah, anak ayam sudah bisa mengonsumsi minum dan pakan seperti biasa.
4. Penuhi Nutrisi Ayam Jawa Super
Setelah membeli bibit, kamu juga harus menyiapkan sejumlah asupan yang mendukung pertumbuhan bibit ayam.
Beberapa di antaranya adalah, vaksin, vitamin, pakan, dan obat-obatan.
5. Kelengkapan Fasilitas Kandang
Kandang harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung pertumbuhan ayam.
Di antaranya adalah tempat minum ayam, pemanas, nampan pakan ayam, dan litter.
Litter adalah alas yang digunakan untuk menyerap dan mengurangi kadar air pada kotoran ayam.
Selain itu, litter juga berfungsi menghangatkan tubuh ayam.
Ada beragam jenis material yang bisa dijadikan litter, semisal serbuk gergaji, sekam padi, dan jerami
Di antara bahan tersebut, sekam padi adalah pilihan terbaik karena murah dan mudah ditemukan.
Sementara untuk pencahayaan, gunakanlah bohlam pada area kandang anak ayam berusia nol sampai satu minggu.
Hal ini dikarenakan anak ayam dalam masa brooding membutuhkan kandang yang cukup hangat.
6. Pakan Ayam Joper agar Cepat Besar
Untuk pakan, kamu bisa memberikan bekatu atau dedak halus, jagung giling, bungkil kelapa, singkong, dan bungkil keledai.
Selain itu, kamu juga bisa memberikan pakan berbahan dasar hewani, semisal tepung ikan, tepung udang, tepung tulang, dan tepung kerang.
Supaya tumbuh dengan baik, kamu harus memperhatikan porsi pemberian pakan pada ayam joper.
Berikut adalah tabel kebutuhan pakan ayam per hari:
Usia Ayam | Kebutuhan Pakan/hari/ekor | Target Bobot |
0-7 hari | 10 gram | 30-60 gram |
8-14 hari | 15 gram | 60-100 gram |
15-21 hari | 20 gram | 100-160 gram |
22-28 hari | 30 gram | 150-250 gram |
29-35 hari | 40 gram | 250-400 gram |
36-42 hari | 50 gram | 400-500 gram |
43-49 hari | 60 gram | 550-800 gram |
50-60 hari | 70 gram | 800-1100 gram |
7. Jaga Kebersihan Kandang Ternak Ayam Joper
Supaya ayam Jawa super terhindar dari penyakit, jagalah kebersihan kandangnya.
Bersihkanlah kandang ayam secara rutin agar tidak tidak menjadi sarang nyamuk.
Sarang nyamuk biasanya muncul karena ada genangan air di dalam kandang.
8. Masa Breeding
Masa breeding untuk ayam joper adalah sekira 10 hari.
Selama masa breeding, kita harus memanjakannya agar tidak terjadi kematian mendadak.
Bagian paling penting adalah pastikan jumlah pemanas cukup.
Untuk kandang yang berisi 100-300 ekor ayam, cukup gunakan lampu bohlam.
Namun, jika jumlahnya lebih dari itu, gunakanlah pemanas sejenis kompor.
Selama 10 hari tersebut, jangan lupa untuk selalu menghidupkan pemanas ya!
Perhitungan Keuntungan Bisnis Budidaya Ayam Joper
Setelah mengetahui tips dan trik ternak ayam joper, tentu kamu juga ingin mengetahui bagaimana kalkulasi keuntungan bisnis ini, kan?
Maka dari itu, yuk simak uraian di bawah ini!
1. Modal Merintis Bisnis Budidaya Ayam Jawa Super
Sebelum memulai semua jenis bisnis, kamu harus memperhitungkan modal.
Hal ini penting dilakukan sebagai bekal untuk memperhitungkan risiko dan keuntungannya nanti.
Kabar baiknya, kamu bisa merintis bisnis ini dengan modal yang minim.
Berikut adalah contoh analisis modal awal untuk memulai bisnis dengan 100 ekor ayam joper.
Jenis pembelian | Satuan | Harga |
DOC ayam joper | 100 ekor × Rp 5.500 | 550000 |
Vitamin (Vita Chick dan Neobro) | 1 paket | 50000 |
Vaksinasi IB, ND | 1 paket | 50000 |
Lampu GBH | 1 buah | 20000 |
Pakan Ternak
|
1 sak pakan DOC ayam joper × Rp 450.000 |
450000 |
1 sak pakan grower ayam joper × Rp 420.000 | 420000 | |
Total | 1540000 |
2. Perbandingan Jumlah Pakan dan Produksi
Perhitungan ini biasa dikenal dengan nama feed comsumption rate atau FCR.
Secara umum, FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan dengan hasil ternak saat panen.
Biasanya ayam joper yang sudah bisa dipanen berusia 16 minggu.
Secara rinci, berikut adalah perhitungan kebutuhan pakan ayam:
FCR = Total pakan : (Jumlah ayam x target berat badan ayam)
= (1 sak x 50 kg) : (100 x 1 kg)
= 50 : 100
= 0,5
Jadi, untuk pertambahan 1 kg pada ayam Jawa super, diperlukan 0,5 kg pakan ternak.
3. Penyusutan atau Risiko Ternak Ayam Joper
Setiap bisnis pasti memiliki risiko.
Dalam kasus usaha ternak ayam, risikonya adalah kerugian akibat ayam yang mati atau sakit.
Hal ini bisa disebabkan banyak faktor, semisal tertular penyakit tertentu, kandang yang tidak sehat, hingga ayam yang stres.
Maka dari itu, kamu juga harus memperhitungkan risiko penyusutan yang mungkin akan terjadi.
Contoh kasus:
Dari 100 ekor ayam Jawa Super yang kamu pelihara, sebanyak 15 di antaranya mati karena sakit.
Dengan begitu, berapa persen penyusutan yang terjadi?
Jawab:
Penyusutan= (Jumlah ayam yang berkurang : Jumlah ayam semula) x 100%
= (15 : 100) x 100%
= 15%
Jadi, jumlah penyusutan aset bisnis kamu adalah sebesar 15%.
Untuk menghindari risiko ini, sebelum memulai usaha, buatlah bisnis plan yang baik.
4. Laba Budidaya Ayam Jawa Super
Terakhir, yang harus kamu perhitungkan, tentu saja laba dari bisnis ini.
Cara memperhitungkannya pun cukup mudah.
Berikut adalah cara menghitung laba dari bisnis ternak ayam joper.
Contoh kasus:
Hari ini, harga ayam joper di pasar adalah Rp30 ribu per kilogram.
Dengan begitu, berapakah besar keuntungan yang didapat dari menjual 100 ekor ayam?
Hasil Penjualan
Pendapatan = Jumlah ayam yang dijual x Harga pasaran
= 100 x 30.000
= 3.000.000
Laba = Pendapatan – Biaya produksi
= 3.000.000 – 1.540.000
= 1.460.000
Jadi, dari penjualan 100 ekor ayam Jawa super, kamu meraup untung sebesar Rp1.460.000
Lalu, bagaimana kalau terjadi penyusutan 15%?
Jika ada penyusutan, begini perhitungannya.
Pendapatan setelah penyusutan = Pendapatan – jumlah penyusutan
= 3.000.000 – (15% x 3.000.000)
= 3.000.000 – 450.000
= 2.550.000
Laba = Pendapatan – Biaya produksi
= 2.550.000 – 1.540.000
= 1.010.000
Jadi, setelah mengalami penyusutan, laba yang kamu dapat hanya sekira Rp1.010.000
***
Itulah cara merintis usaha ternak ayam joper disertai analisis keuntungannya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 yang bercita-cita menjadi pengusaha.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di situs Berita 99.co Indonesia.
Jik sedang mencari rumah di Bandung, bisa jadi Podomoro Park Bandung adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!