Sebagus apa pun usaha kamu untuk menata desain interior, akan terlihat membosankan jika pencahayaan rumah tidak diatur dengan benar. Mau tahu caranya? Simak dalam artikel berikut ini!
Selain interior dan cat dinding, rupanya penataan cahaya dalam rumah juga sangat penting, Sahabat 99.
Walau rumah semewah apapun, jika penataan cahaya buruk, maka rumah akan tampak tidak menarik lagi.
Tidak hanya itu, pencahayaan pun memengaruhi kegiatan kamu selama berada di rumah.
Pencahayaan yang kurang terang akan membuat rumah terlihat gelap.
Sementara itu, jika berlebihan, interior bisa-bisa terlihat pucat dan membuat mata pusing.
Oleh karena itu, hendaknya kamu harus pintar mengatur pencahayaan di setiap ruangan.
Lalu, seperti apa penataan pencahayaan rumah yang baik?
Berikut tipsnya!
Tips Menata Pencahayaan Rumah untuk Hunian Modern yang Hangat
1. Kenali Jenis Lampu
Sebelum membeli lampu pastikan kamu mengenali dulu jenis lampu yang dijual di pasaran.
Ada beberapa jenis lampu yang biasa ditemui sehari-hari.
Contohnya, lampu pijar atau yang dikenal juga sebagai lampu bolham.
Lampu jenis ini biasanya digunakan untuk ruangan yang tidak membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi seperti kamar mandi dan gudang.
Namun, lampu pijar sering meninggalkan bekas hitam pada dinding.
Selanjutnya adalah lampu LED.
Lampu ini bisa dibilang paling awet dan jauh lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar.
Lampu ini pun nyaris tidak menghasilkan panas dan lebih nyaman digunakan.
Jenis lampu lainnya adalah Lampu TL atau yang dikenal sebagai lampu neon.
Secara kualitas, lampu neon berada jauh di atas lampu pijar dan berada sedikit di bawah lampu LED.
2. Intensitas Cahaya
Intensitas lampu menentukan baik tidaknya pencahayaan rumah.
Ini karena besar-kecilnya konsumsi daya lampu akan sangat menentukan jumlah atau intensitas cahaya yang dihasilkan.
Suasana terang yang dihasilkan dari intensitas cahaya yang diterima sangat dipengaruhi oleh faktor jarak antara sumber cahaya.
Apalagi jika berbicara tentang cahaya permukaan benda yang yang diteranginya.
Hal ini juga berlaku pada jika jarak benda dengan posisi lampu berada pada posisi yang jauh.
3. Tentukan Color Rendering
Color rendering adalah sebuah satuan cahaya yang digunakan untuk menjelaskan tentang kemampuan sebuah sumber cahaya buatan.
Sumber cahaya yang dimaksud akan menampilkan warna objek atau benda.
Satuan yang sering dipakai adalah Kelvin (K).
Semakin tinggi angka satuan K yang dimiliki, maka akan semakin putih kebiru-biruan warna cahaya yang akan dipancarkan.
Begitu pun sebaiknya, semakin rendah angka K, maka akan kuning kemerah-merahan warna cahaya lampunya.
Color rendering ini juga berguna dalam penentuan lampu yang akan digunakan di ruangan.
Jika ruangan untuk bersantai, maka gunakan lampu yang berwarna kuning untuk memberikan suasana nyaman dan santai.
Ketika diaplikasikan untuk ruang kerja, pilihlah lampu yang berwarna putih agar memberikan kesan yang serius dan kaku.
4. Temani dengan Jendela
Pencahayaan rumah tidak hanya datang dari lampu, tetapi juga cahaya natural yang datang langsung dari luar.
Cahaya matahari mampu menambahkan efek hangat pada interior rumah tanpa harus berbuat banyak.
Selain itu, cahaya natural sinar matahari terasa lebih natural, membuat rumah terlihat lebih lapang dan bersih.
Maka dari itu, untuk beberapa ruangan yang membutuhkan cahaya cukup terang, bangunlah jendela yang mencukupi.
Selain dapat membantu menata ruangan, ini juga akan membantu menghemat pengeluaran listrik kamu.
5. Sesuaikan dengan Ruangan
Beberapa ruangan memiliki fungsi yang berbeda-beda, sehingga berbeda pula pencahayaan yang diperlukan nantinya.
Seperti contoh penataan cahaya pada ruang keluarga seharusnya dilengkapi dengan berbagai jenis lampu.
Ini dikarenakan kamu dan anggota keluarga yang lain banyak melakukan aktivitas di sana.
Lain halnya dengan intensitas cahaya yang digunakan di ruang dapur.
Sebaiknya, gunakan cahaya yang lebih terang dibandingkan ruang keluarga.
Pasalnya, dapur adalah tempat kamu melakukan aktivitas memasak yang membutuhkan ketelitian sendiri.
Penataan cahaya pada ruangan pun juga tergantung pada warna ruangan yang ada.
Semakin gelap warna dinding, maka semakin banyak pula cahaya yang diserap.
Hal ini mengakibatkan ruangan akan semakin gelap dan kamu pun akan membutuhkan daya yang lebih besar.
6. Menyesuaikan dengan Fungsinya
Tips menata pencahayaan rumah berikutnya adalah menyesuaikan fungsi kerja.
Selain jenis lampu, kamu juga harus menyesuaikan lampu dengan fungsi yang akan ditempatkan pada ruangan rumah.
Misalnya, jika kamu ingin mendapatkan pencahayaan yang kuat untuk keseluruhan ruangan, gunakanlah general lighting
General lighting dapat mengakomodasi cahaya pada ruangan dengan luas.
Selanjutnya, jika ingin memasang lampu di ruang kerja atau ruang baca, belilah task lighting.
Jenis lampu ini memang dibuat berdasarkan tujuan khusus, yaitu untuk mempercantik ruang kerja.
Sementara, jika kamu hanya ingin memiliki lampu dengan bentuk yang menarik bagi ruangan, pilih decorative lighting.
Fungsi decorative lighting hanya sayu, yaitu mendekorasi ruangan.
7. Sesuaikan dengan Konsep Rumah
Langkah terakhir pada tips menata pencahayaan rumah sungguh mudah, yaitu menyesuaikan dengan desain rumah.
Sebelumnya kita sudah berbicara tentang fungsi dan warna ruangan, kini kamu harus tahu lampu mana yang cocok untuk konsep rumah.
Untuk rumah minimalis, lampu yang biasanya digunakan adalah putih.
Sementara untuk desain vintage, retro, dan lainnya, knda bisa menggabungkan lampu kuning agar lebih hangat.
Mudah, bukan?
***
Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, Sahabat 99…
Jangan lupa untuk pantau terus informasi terkini dan menarik seputar properti lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah modern dengan pencahayaan sempurna seperti Millenium City?
Langsung saja kunjungi 99.co/id, ya!
***SAM/IQB
