Jika rumah cukup luas, kamu bisa membagi area dapur menjadi dua bagian, yaitu dapur basah dan dapur kering. Lalu bagaimana cara kita mendekorasinya? Yuk, ikuti tips di bawah ini!
Dalam sebuah rumah, idealnya kita bisa memiliki dua jenis dapur, yaitu dapur untuk memasak dan menghidangkan makanan.
Untuk menyajikan menu makanan yang ringan dan mudah dibuat, kita bisa menggunakan dapur kering.
Sementara, dapur basah atau kotor berfungsi untuk menyiapkan menu utama yang memerlukan waktu sedikit lama dalam proses pembuatannya.
Jika hendak memotong sayuran, menggoreng makanan, memotong daging, dan lain-lain, bisa kamu lakukan di dapur kotor.
Dengan begitu, desain dapurnya juga tentu harus berbeda untuk menunjang fungsi tersebut, dong!
Nah, kali ini 99.co Indonesia akan membagikan sejumlah tips untuk menata dapur basah dan dapur kering.
Yuk, baca dan langsung praktikkan!
7 Tips Menata Dapur Basah dan Kering
1. Perhatikan Luas Dapur
Jika hendak membuat dua dapur dalam satu rumah, pastikanlah dapur basah berukuran lebih luas.
Pasalnya, dapur kotor berfungsi sebagai tempat mengolah dan menyimpan bahan makanan.
Dengan begitu, kamu perlu ruang yang lebih luas agar tidak terasa sesak.
Sementara, dapur kering yang hanya digunakan sebagai tempat membuat sereal atau kopi, tentu tidak memerlukan ruang yang besar.
2. Sirkulasi Udara
Salah satu hal paling penting adalah sirkulasi udara.
Banyak orang salah mendekorasi dapur kotor karena hanya dianggap sebagai tempat mengolah makanan, sehingga tidak perlu diperhatikan.
Namun, justru karena ruang ini dipenuhi banyak aktivitas memasak, mulai dari merebus, menggoreng, memotong daging lain-lain, jadi membutuhkan ventilasi dan jendela yang besar.
Pasalnya, dapur ini akan mengeluarkan banyak asap dari aktivitas memasak.
Apalagi jika menggunakan tabung gas, tentu diperlukan sirkulasi udara yang sangat baik.
3. Tempat Sampah Besar
Jika kamu sering memasak, jangan lupa menaruh tempat sampah berukuran besar di dapur basah.
Kemudian, sebisa mungkin gunakan dua jenis tempat sampah untuk memilah sampah organik dan anorganik agar terlihat lebih tertata.
Sementara, pada dapur kering, kamu cukup menyediakan tempat sampah kecil untuk menampung sampah plastik bekas kemasan kopi atau sereal.
4. Furnitur
Karena sebagian besar aktivitas memasak berada di dapur basah, siapkanlah lemari yang dapat menampung berbagai perabotan.
Pasanglah kabinet gantung di dinding dapur untuk menyimpan panci dan piring-piring.
Kemudian, pasanglah gantungan untuk menggantung beberapa peralatan dapur semisal wajan, centong, dan spatula.
5. Pemilihan Material Lantai
Kemudian, pemilihan material lantai untuk dapur basah pun tidak bisa sembarangan.
Keselamatan kamu sebagai pemilik rumah adalah pertimbangan penting saat memilih material lantai.
Karena akan ada banyak aktivitas di ruangan ini, pilihlah material yang tidak mudah licin, semisal semen ekspos, lantai teraso, dan lain-lain.
6. Dinding Dapur
Sementara, untuk dinding dapur, sebaiknya kamu melapisinya dengan material keramik.
Dapur basah sangat berisiko terkena cipratan dari minyak dan bumbu dapur.
Jika dinding hanya terbuat dari tembok gipsum biasa, tentu akan sulit dibersihkan.
Namun, jika menggunakan keramik, tentu akan lebih mudah dibersihkan.
Sementara, untuk dinding dapur kering, kamu tidak perlu repot-repot melapisinya dengan keramik karena area tersebut minim aktivitas memasak.
7. Penyedot Asap
Jika masih memiliki bujet lebih, tidak ada salahnya membeli penyedot asap.
Alat ini dapat menghisap bau tidak sedap yang ada dalam dapur basah.
Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir aroma dapur akan menyebar ke seluruh penjuru rumah.
***
Itulah 7 tips menata dapur basah dan dapur kering.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Jakarta Utara, bisa jadi Manhattan Residence adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!