Pemilik kendaraan, khususnya kendaraan roda empat, wajib memiliki garasi mobil pribadi di rumahnya.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan pentingya memiliki garasi pribadi dan malah menggunakan jalan umum sebagai tempat parkir mobilnya.
Selain meresahkan masyarakat sekitar karena badan jalan jadi sempit, orang-orang yang berlaku seperti ini telah merampas hak-hak publik orang lain.
Fenomena seperti sangat umum dijumpai di kota-kota besar, punya mobil tapi tidak punya garasi pribadi ‒ jalan umum pun jadi.
Pasal 28 ayat (1) UU No. 22 Tahun 29 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan perbuatan yang dapat mengakibatkan kerusakan dan/atau gangguan fungsi jalan dapat dikenakan ancaman pidana paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp24 juta.
Sebagian daerah telah mempertegas peraturan tersebut dengan membuat peraturan daerahnya masing-masing.
Masih mau menggunakan jalan umum sebagai garasi pribadi? Mending bikin sendiri, yuk!
Tips Membangun Garasi Mobil Pribadi
1. Luas Lahan Garasi Mobil
Pertimbangan utama sebelum membangun garasi adalah luas lahan yang dimiliki.
Poin ini menjadi penentu pembangunan garasi ke depannya, mulai dari kenyamanan hingga keserasian dengan konsep rumah.
Luas lahan yang kamu miliki perlu kamu sesuaikan dengan jenis mobilmu, misalnya mobilmu tipe city car.
Ukuran garasi yang nyaman untuk mobil kecil sekelas city car adalah 2,4 x 4,8 meter.
Apabila kamu punya mobil yang lebih besar atau lebih dari satu mobil, pastikan ukurannya benar-benar sesuai.
Jangan lupa mempertimbangkan jarak antara mobil jika kamu punya lebih dari satu mobil.
Hal tersebut ditujukan supaya kamu tidak kesulitan saat akan memasukkan dan mengeluarkan mobil dari garasi.
Baca Juga:
Tak Punya Garasi Mobil? Awas Bisa Kena 9 Hal Merugikan Ini!
2. Lokasi Garasi
Poin kedua yang wajib kamu perhatikan adalah tata letak dan penempatan garasi.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap model pintu yang harus digunakan, ventilasi udara, tempat penyimpanan perkakas, dan sebagainya.
Tata letak ini juga berperan penting dalam mengatur saluran dan jalur air untuk keperluan mencuci mobil sendiri.
3. Memilih Atap Garasi Mobil
Garasi ditujukan untuk melindungi mobil dari paparan sinar UV matahari dan hujan yang dapat menurunkan kualitas cat mobil.
Maka dari itu memilih atap beserta rangka garasi mobil tidak boleh sembarangan.
Pilihlah material dengan kualitas terbaik, tidak masalah berat di awal untuk investasi ke depannya.
Justru memilih asal murah lebih banyak merugikan. Siapa tahu materialnya sangat buruk dan bisa mengakibatkan kebocoran.
4. Material Lantai
Material lantai sering dianggap remeh, asal pilih malah lantainya cepat rentak karena tidak sesuai kebutuhan.
Memilih material lantai harus dipertimbangkan dengan beban kendaraan.
Selain itu, kamu juga harus memperhatikan tekstur materialnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebaiknya kamu menggunakan material yang memiliki pori-pori kecil agar tidak licin.
Contohnya granit, tidak licin dan mudah dibersihkan.
5. Sesuaikan Garasi Mobil dengan Konsep Rumah
Poin ini lebih tepatnya disebut sebagai pilihan, sebab tidak terlalu berpengaruh terhadap fungsi, tapi berpengaruh terhadap estetika.
Ada dua kondisi, kamu membangun rumah bersamaan dengan garasi atau membangun garasi setelah rumah telah lama jadi.
Kondisi kedua ini memerlukan penyelarasan konsep terhadap konsep rumah secara keseluruhan.
Sebaiknya kamu mencocokkan konsepnya mulai dari desain, material, pemilihan warna, dan sebagainya.
Apalagi kalau kamu bertujuan untuk membuat garasimu jadi multi fungsi. Usahakan konsepnya selaras.
Misalnya saja kamu menjadikan garasimu sekaligus tempat workshop mini atau bahkan studio.
Baca Juga:
9 Desain Rumah Minimalis 2020 dengan Garasi | Cocok buat Keluarga Baru!
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!
