Ingin merancang interior rumah dengan desain wabi sabi ala Jepang? Simak dahulu tips-tips berikut ini agar hasilnya maksimal, ya!
‘Wabi-sabi’ adalah istilah bahasa Jepang yang memiliki arti menemukan kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan.
Wabi mengacu kepada kerendahan hati dan kesederhanaan saat menyatu dengan alam, sedangkan sabi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menerima siklus hidup seperti apapun keadaannya.
Dalam konteks desain interior, istilah ini memiliki arti rumah yang kuat dengan nilai-nilai keaslian dan mengedepankan rasa damai penghuninya.
Pendekatan seperti merupakan hal yang banyak dicari orang di tengah dunia yang mulai terasa kacau dan terobsesi dengan kesempurnaan.
Kalau kamu ingin menerapkan desain wabi sabi di rumah, pelajari tips-tips berikut ini, yuk!
Tipe Merancang Desain Rumah Wabi Sabi
1. Gunakan Karya Kerajinan Tangan
Nilai utama dari desain wabi sabi adalah merangkul dan menghargai keaslian dari suatu hal.
Dalam hal ‘keaslian’ ini, tidak ada yang lebih autentik dari benda-benda buah tangan pengrajin atau karya sendiri.
Contohnya sebuah vas yang kamu beli dari toko kerajinan tangan, benda-benda keramik di pasar lokal, atau seni kain buah tanganmu sendiri.
Benda-benda tersebut memiliki nilai autentiknya sendiri dan bisa memperkuat karakteristik desain wabi-sabi dalam interior rumah.
Jadi, salah satu trik untuk memperkuat karakteristik desain ala Jepang ini bisa dengan memperbanyak karya DIY di rumah.
2. Singkirkan Benda-Benda yang Tidak Diperlukan
Walaupun desain wabi-sabi adalah pendekatan yang menjunjung nilai ketidaksempurnaan, bukan berarti desain ini mentolerir sebuah kekacauan.
Layaknya desain atau gaya hidup minimalis, desain interior ini juga harus terbebas dari sumber kekacauan yang dapat mengganggu pemandangan.
Artinya, rumah yang menerapkan konsep wabi-sabi harus bebas dari kekacauan dan terorganisir dengan rapi untuk menciptakan suasana damai dan tenang, namun tidak secara berlebihan.
Perlu diingat, desain ini bukan tentang ‘kesederhanaan’ seperti dalam desain minimalis, tapi lebih mengacu kepada keteraturan yang dapat menghadirkan ketenangan.
3. Bawa Elemen Outdoor ke Dalam Rumah
Bahan organik dan elemen dari alam merupakan salah satu komponen utama dari desain wabi-sabi, sebab dua hal tersebut memberikan energi yang positif.
Selain itu, elemen-elemen alam pun bisa menjadi pengingat akan konsep ketidaksempurnaan dari desain ini.
Contohnya kotoran alami yang ditemukan pada tanaman, kayu, atau bahkan batu.
Untuk menghadirkan karakteristik ini dalam ruangan, kombinasikan furniture kayu, bunga segar, serta tanaman sebanyak yang kamu inginkan.
Kalau kamu kurang pandai dalam merawat tanaman, gunakanlah tanaman hias jenis sukulen yang lebih mudah perawatannya.
4. Berani Menggunakan Kombinasi yang Tidak Cocok
Tidak semua elemen interior harus selalu sesuai dan serasi. Faktanya, terlalu banyak mencocokkan justru dapat mengurangi karakter suasana rumah.
Namun, bukan berarti kamu bisa menempatkan kombinasi elemen yang tidak sesuai secara sengaja.
Agar suasana yang tercipta lebih natural, maka tempatkan kombinasi tersebut secara tidak sengaja.
Contohnya dengan mulai menempatkan apapun yang benar-benar kamu sukai, meskipun hal tersebut tidak cocok secara estetis.
Ketika berbicara tentang konsep wabi-sabi, ‘ketidaksempurnaan’ adalah hal sempurna.
5. Kembali ke Hal-Hal Mendasar
Konsep wabi-sabi berbeda dengan minimalis, sebab konsep ini lebih mengedepankan kepuasan batin, bukan menyingkirkan apapun yang tidak diperlukan.
Terkait kepemilikan barang, konsep wabi sabi mengedepankan kepada hal-hal yang penting untuk ketenangan jiwa dan kebahagiaan.
Jadi kembali lagi ke hal paling mendasar, yakni pencapaian kebahagian dari pemilik rumah itu sendiri.
Kamu bisa menempatkan apapun yang kamu inginkan, namun tetap tidak membuat suasana rumah jadi kacau.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Antapani, Bandung?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!
**Sumber gambar: thespruce.com