Kamu ingin membeli rumah tapi masih merasa sulit menabung untuk uang muka dan cicilan? Mungkin kamu bisa mencoba tips beli rumah ala pasangan suami istri pemilik Jasmine House, Suluk Waseso Segoro dan Risca Fitri Ayuni berikut ini.
Membeli rumah adalah impian semua orang, terutama untuk pasangan muda yang baru saja menikah.
Di rumah sendiri tentu kita akan merasa bebas dan tidak perlu lagi menumpang di rumah mertua.
Namun, sayangnya saat ini harga rumah semakin mahal sehingga menyulitkan kita untuk membelinya.
Ditambah biaya hidup yang semakin tinggi, tentu rasanya menambah tantangan kita saat hendak menabung.
Untuk mengakali semua kesulitan tersebut, kamu bisa mencoba beberapa trik yang dilakukan Suluk dan Risca, pemilik akun Instagram Jasmine House.
Perjuangan Suluk dan Risca saat hendak membeli rumah pertama pun tidak mudah.
Bahkan di masa awal pernikahan, mereka tidak memiliki rumah sama sekali.
Namun, melalui perjuangan menabung yang tidak mudah ditambah karier yang berkembang seiring waktu, kini mereka memiliki empat unit rumah di Kota Malang.
Kamu pasti penasaran kan bagaimana caranya pasangan suami istri ini bisa membeli rumah?
Yuk, ikuti tips beli rumah ala pasangan suami istri pemilik Jasmine House (@the_jasminehouse) ini!
7 Tips Beli Rumah ala Pemilik Jasmine House
1. Buat Skala Prioritas
Hal pertama yang harus dilakukan jika kamu ingin memiliki rumah adalah membuat skala prioritas.
Cobalah menahan pengeluaran yang tidak terlalu penting, semisal untuk jajan atau belanja barang-barang branded.
“Kami dari awal, ingin punya investasi dan tabungan untuk masa depan. Kami filter yang dibeli pakai skala prioritas. Misalnya teman punya laptop branded, kami pakai yang seadanya,” ujar Risca ketika dihubungi Theofilus Richard dari 99.co Indonesia, Rabu (25/8/2021).
2. Persentase Penyisihan Gaji
Supaya bisa memiliki rumah dalam waktu cepat, kita harus rela menyisihkan sebagian dari gaji kita.
Semakin besar persentase dari penghasilan yang ditabung, akan semakin cepat pula tabungan terkumpul untuk membayar uang muka.
“Kira-kira 50% lebih dari gaji kami sisihkan, benar-benar kami enggak beli macam-macam,” ujarnya.
Setelah uang muka untuk membeli rumah terkumpul, mereka juga masih harus tetap menyisihkan gaji setiap bulan.
Setidaknya 30% dari gaji mereka harus terpotong untuk membayar cicilan rumah.
3. Pasang “Kacamata Kuda”
Saat sudah berkomitmen untuk membeli rumah, mau tidak mau kita harus memasang “kacamata kuda” seperti yang dilakukan oleh Risca dan Suluk.
Di usia muda, Suluk dan Risca mengatakan, memang banyak tantangan untuk menabung karena selalu muncul hasrat untuk jalan-jalan dan jajan.
“Kalau kami hitung-hitung, besar banget biaya untuk having fun,” ujarnya.
Jadi, jika ingin pergi liburan atau membeli sesuatu, Risca hanya mengandalkan program promo agar pengeluarannya tidak terlalu besar.
4. Beli Rumah Bekas
Jika melihat cerita perjuangan Suluk dan Risca, rumah pertama yang mereka beli bukanlah sebuah rumah baru yang terlihat bagus.
Rumah tersebut adalah sebuah rumah bekas yang tidak terurus.
Untuk sebuah rumah yang berada di lokasi strategis, harga rumah tersebut relatif lebih murah.
Nah, cara ini bisa kamu gunakan hendak membeli rumah dengan harga murah.
5. Mencari Program Promo dari Bank
Salah satu tantangan saat akan membeli rumah adalah biaya KPR dan suku bunga yang tinggi dari bank.
Maka dari itu, untuk meringankan pengeluaran, kamu bisa mencari program promo yang dikeluarkan oleh bank.
Seperti yang dilakukan oleh Risca, setelah menemukan rumah, keduanya tidak langsung mengajukan KPR terlebih dulu.
Mereka berkeliling mencari bank untuk mencari penawaran terbaik.
“Cari bank yang punya promo dan pilih periode kredit (tenor) yang panjang supaya cicilan per bulan kecil, sehingga kita masih bisa nafas dan masih bisa menabung untuk yang lain,” kata Risca.
Setelah berkeliling, akhirnya mereka menemukan bank yang memberikan promo suku bunga flat selama lima tahun.
6. Jangan Terlena Panjang Tenor dan Terus Menabung
Setelah serah terima kunci dan administrasi KPR selesai, masalah tidak berhenti di situ.
Setelah cicilan KPR menggunakan suku bunga floating, tentu besaran cicilan tidak lagi sama seperti sebelumnya.
Maka dari itu, setelah proses pembelian selesai, mereka tetap menabung agar bisa melunasi pembelian rumah sebelum tenggat waktu tenor berakhir.
“Jangan terlena waktu panjang, tetap target harus segera lunas sebelum kena floating,” ujarnya.
Maka dari itu, Risca juga menyarankan agar mencari bank yang tidak menetapkan penalti tinggi jika melakukan pelunasan di tengah masa cicilan.
7. Kontrakkan Rumah
Nah, tips satu ini berlaku jika kamu hendak tidak langsung meninggali rumah setelah membelinya.
Rumah yang telah kamu beli tersebut bisa dikontrakkan kepada orang yang membutuhkan.
Jika rumah berada di lokasi strategis, biasanya akan selalu diburu oleh pegawai atau mahasiswa.
Dengan uang dari sewa kontrakan tersebut, kamu pun bisa membayar cicilan KPR tepat waktu.
“Bersyukurnya lagi, rumah saya saat ini selalu ada yang kontrak atau sewa. Jadi, bantu banget untuk cicilan atau melunasi sebagian tagihan,” kata Risca saat menceritakan pengalamannya kepada 99.co Indonesia.
***
Itulah sejumlah tips beli rumah ala pemilik Jasmine House.
Semoga artikel ini menginspirasi Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Tangerang, bisa jadi Kiara Payung Barat adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!