Berita Ragam

Ini Dia 4 Tingkatan Pramuka: Siaga, Penggalang, sampai Pandega

2 menit

Ekstrakulikuler Pramuka memiliki beberapa tingkatan yang harus dilalui anggotanya. Yuk, lihat ulasan tingkatan pramuka pada artikel ini!

Pramuka atau Praja Muda Karana merupakan nama organisasi kepanduan yang bertugas menyelenggarakan pendidikan di luar sekolah agar siswa bisa memiliki ketangguhan, keberanian, dan berkepribadian baik.

Di Tanah Air, Pramuka menjadi sarana untuk membina karakter, melatih beberapa keterampilan, dan menjadi sosok berguna bagi masyarakat serta bangsa.

Kemudian, organisasi ini juga memiliki beberapa tingkatan di dalamnya.

Dalam struktur organisasinya, siaga menjadi tingkatan paling dasar, kemudian dilanjutkan dengan penggalang, penegak, sampai pandega.

Untuk mengetahui lebih jauh soal tingkatan pramuka, kamu bisa lihat informasinya pada uraian di bawah ini, ya.

Tingkatan Pramuka

pramuka

1. Siaga

Tingkatan pramuka ini berada di urutan paling awal yang harus dilalui anggotanya.

Siaga menjadi tingkatan yang terdiri atas anggota berusia 7 sampai 10 tahun.

Kemudian, tingkatan ini memiliki beragam satuan, seperti barung sebagai satuan terkecil dan perindukan sebagai satuan besar.

Diketahui, satu barung memiliki anggota sebanyak 5 sampai 10 orang sedangkan perindukan terdiri atas 3 sampai 4 barung.

Lalu, siaga juga memiliki tiga tingkatan TKU (Tanda Kecakapan Umum) yang bisa diperoleh setelah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum).

TKU tersebut ialah siaga mula, siaga bantu, dan siaga tata.

2. Penggalang

Tingkatan pramuka yang kedua adalah penggalang.

Penggalang adalah tingkatan yang terdiri atas anggota pramuka dengan rentang usia 11 sampai 15 tahun.

Layaknya siaga, tingkatan ini juga memiliki dua satuan, yaitu satuan terkecil dinamakan regu dan satuan terbesar disebut pasukan.

Satu regu memiliki anggota sebanyak 5 sampai 10 orang sedangkan pasukan terdiri dari 3 sampai 4 regu.

Penggalang memiliki tiga tingkatan TKU, yaitu penggalang ramu, penggalang rakit, dan penggalang terap.

Adapun TKU penggalang berwarna merah dan terdapat gambar mayang terurai (bertangkai bunga kelapa tiga buah) yang berwarna putih.

3. Penegak

Penegak menjadi tingkatan pramuka yang berada di urutan ketiga.

Tingkatan ini terdiri atas anggota yang berusia 16 sampai 19 tahun.

Adapun dua satuan dari penegak adalah sangga dan ambalan.

Sangga sendiri merupakan satuan terkecil yang memiliki 7 sampai 10 anggota pramuka penegak.



Sementara ambalan ialah satuan terbesar yang terdiri dari lima satuan sangga.

Lalu, TKU tingkatan penegak terbagi menjadi dua, yaitu penegak bantara dan penegak laksana.

TKU penegak berwarna hijau dengan gambar dua tunas kelapa dan bintang berwarna kuning.

Selain memiliki TKU, tingkatan penegak juga wajib memenuhi syarat lain dalam latihan.

Syarat tersebut ialah SKK (Syarat Kecakapan Khusus).

4. Pandega

ekstrakulikuler pramuka

Pandega adalah tingkatan terakhir yang memuat anggota berusia 21 sampai 25 tahun.

Tingkatan yang juga disebut senior revor ini umumnya dijumpai pada tingkat universitas.

Pembinaan pada tingkat ini dilakukan di gugus depan atau racana, di mana dalam strukturnya terdapat dewan rancana pandega.

Dalam tingkatan pandega, SKU dan SPG (Syarat Pramuka Garuda) pandega menjadi standar nilai dan keterampilan yang harus dicapai anggota pramuka.

SKK juga menjadi standar kompetensi pramuka berdasarkan peminatannya.

Kemudian, TKU pandega hanya memiliki satu tingkatan, yaitu pandega.

TKU pandega berwarna merah dengan gambar dua buah tunas kelapa dan bintang berwarna emas.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Property People.

Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.

Ada banyak pilihan properti menarik, seperti salah satunya perumahan Grand Asritama Cihanjuang.




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts