Berita Ragam

Habisi 40 Warga Palestina dengan Keji, Tentara Israel Ini Mengaku Selalu Didatangi Korban Setiap Malam

2 menit

Mantan tentara Israel ini mengalami depresi dan stress berat setelah membunuh 40 warga Palestina yang tak bersalah. Konon, korban yang ia bunuh selalu mendatanginya tiap malam!

Dilansir dari kanal YouTube Cerita Dalam Sejarah, seorang mantan tentara zionis Israel, Ido Gal Razon, mengungkapkan trauma yang ia alami setelah membunuh orang-orang tak bersalah.

Ido Gal Razon mengatakan bahwa ia telah membunuh sebanyak 40 warga Palestina ketika bertugas menjadi tentara.

Peperangan yang terjadi antara Israel dan Palestina ini juga menjadi alasan mengapa Idol Gal Razon mengalami depresi dan trauma psikis yang membuatnya menderita.

Dia pun mengungkapkan kisah trauma yang dialami ke para Anggota Komite Israel pada tahun 2015.

Simak kisah yang Ido Gal Razon alami di bawah ini!

Kisah Tentara Israel Depresi Setelah Membunuh Warga Palestina

tentara israel alami depresi

Dalam video yang diunggah oleh kanal Cerita Dalam Sejarah, terlihat bahwa Rozan sangat menggebu-gebu ketika mengungkapkan kekesalannya pada pemerintahan Israel.

Razon mengaku telah membunuh 40 warga Palestina di jalur Gaza pada tahun 2007.

Setelah peristiwa tersebut, kondisi mental Razon semakin terganggu, hingga dokter menyatakan ia mengalami depresi dan trauma.

“Saya membunuh lebih dari 40 orang hanya untuk kalian. Saya benar-benar membunuh mereka,” ujar Razon.

Setiap malam, Razon juga mengatakan bahwa korban-korban yang ia bunuh selalu mendatanginya.

“Saya selalu buang air kecil di kasur saat tidur selama ini akibat trauma. Mereka mendatangi saya dan berkata ‘Kenapa kamu membunuhku’…



… Apakah Anda masih bisa menjalani hidup tenang jika mengalami hal yang saya alami? Dapatkah Anda makan dengan tenang? Dapatkah kalian semua menjalani hidup?” tegas Rozan.

Razon Memiliki Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

ido gal rozan didatangi korban yang ia bunuh

Hal yang Razon alami merupakan tanda bahwa ia memiliki post traumatic stress disorder atau PTSD karena pembunuhan yang ia lakukan 13 tahun lalu.

Ketika Razon meminta perawatan untuk mengatasi penyakitnya, pemerintah Israel hanya memberikan perawatan sekadarnya.

“Saya juga seorang pejuang Galoni, kenapa Anda tidak memerlakukan saya dengan baik? Saya membunuh untuk Anda dengan tangan ini,” jelas Razon.

Razon pun terus menuntut pemerintahan Israel untuk memberikan pengobatan dan perawatan maksimal untuk mengatasi trauma yang ia alami karena perang.

***

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari rumah di Bekasi? Bisa jadi Transpark Juanda adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!

**Sumber foto: kanal YouTube Cerita Dalam Sejarah




Shafira Chairunnisa

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts