Sungguh inspiratif cerita dari Semarang ini di mana pasangan suami istri membuka tempat makan unik yang bisa dibayar hanya dengan sampah plastik! Bagaimana ceritanya?
Ya, berbeda dari tempat makan lainnya, tempat makan Mbah Min memperbolehkan setiap pelanggannya membayar dengan sampah plastik.
Ketika orang-orang kebanyakan berlomba-lomba meraup keuntungan, hal berbeda dilakukan oleh pasangan suami istri Sarimin dan Suyatmi.
Sarimin (59) dan Suyatmi (45) memilih membuka usaha berupa tempat makan sekaligus untuk membantu sesama rekan-rekan pemulung.
Lokasi tempat makan unik milik Mbah Min ini terletak di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah.
Tak heran, sebagian besar pelanggannya didominasi oleh pemulung dan orang-orang yang sehari-harinya bergelut dengan tumpukan sampah.
Makanan Bisa Dibayar dengan Plastik yang Bisa Didaur Ulang
Keberadaan tempat makan unik bernama “Kantin Gas Metana” milik Sarimin dan Suyatmi pun begitu berharga untuk orang-orang sekitar.
Apalagi, sistem yang memperbolehkan pembayaran dengan sampah plastik dirasa sangat memudahkan terutama bagi para pemulung.
Meski begitu, sampah plastik yang diterima sebagai alat pembayaran hanyalah jenis sampah plastik tertentu.
Kepada Kompas.com, Sarimin selaku pemilik pun menceritakan latar belakang warung makan yang berdiri sejak 2013 tersebut.
Baca Juga:
Mau Kaya dari Bisnis Pengolahan Sampah Plastik? Yuk Pahami Ini Dulu!
“Sampah plastik bisa ditukarkan di warung untuk membeli makan dan minum. Jenis sampah plastiknya yang bisa didaur ulang…
…Seperti gelas plastik dan botol bekas air mineral, tas plastik bekas, dan yang lainnya,” tutur Sarimin, Minggu (3/11).
Mampu Mengumpulkan 2 Ton Sampah Plastik Per Minggu
Sarimin mengaku ia tak memasang harga mahal untuk makanannya, alhasil banyak pemulung yang melanggan di warungnya.
Menurut Sarimin, biasanya sampah plastik dari pemulung akan ditimbang terlebih dahulu baru kemudian ditukar dengan seporsi makanan.
“Pemulung datang bawa sampah plastik, lalu ditimbang minimal harus bawa 20 kilogram, biasanya seharga Rp20.000.”
“Kalau setiap kali mereka makan ada selisih antara hasil timbangan dan harga makanan, selisihnya bisa mereka tabung untuk kemudian hari,” beber Sarimin.
Dari hasil usaha tempat makan unik tersebut, Sarimin mengaku bisa mengumpulkan hingga 20 ton sampah per minggunya.
Mengelola Tempat Makan Unik, Menjadi Salah Satu Sosok Berpengaruh di Indonesia
Usaha Sarimin bersama istrinya Suyatmi tampaknya membuahkan hasil luar biasa.
Hasilnya, tak hanya berupa kecukupan ekonomi hingga bisa menguliahkan anak-anaknya, tetapi juga sebuah penghargaan bergengsi.
Usaha pemberdayaan yang dilakukan Sarimin dan Suyatmi mendapat perhatian dari kantor berita CNA.
Keduanya pun diliput dan dijadikan salah satu sosok berpengaruh dalam program bertajuk Indonesia’s Game Changers dari CNA.
Tak salah memang karena program tersebut hanya mengangkat sosok-sosok inspiratif pembawa perubahan di masyarakat hasil dari kreativitas dan kerja keras.
Baca Juga:
Mantan Pemulung Jadi Miliuner Berkat Budidaya Porang, Ini Rahasianya!
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Jangan lupa bookmark blog 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.
Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.