
Di usianya yang baru 27 tahun, Eko sudah mampu membeli sebidang tanah di dekat rumah orang tuanya. Ia pun menguras uang tabungannya habis-habisan sehingga dana untuk membangun rumah idamannya pun belum tersedia. Sambil menabung, tanah nganggur tersebut pun dibiarkan kosong oleh Eko.