Bagi kamu yang sudah siap membeli properti, pasti pernah mendengar istilah agen, marketing, dan broker properti. Semuanya terdengar seperti orang yang sama, padahal pekerjaan mereka berbeda, lo. Pelajari selengkapnya di sini!
Sesuai namanya, marketing properti memiliki tanggung jawab untuk memasarkan produk properti. Namun jangan salah, pekerjaan ini tidak semudah yang kamu bayangkan, lo. Berikut penjelasan lengkapnya!
Apakah kamu mulai berpikir untuk merintis bisnis dari sekarang? Kalau iya, banyak hal yang harus kamu pertimbangkan selain membuat produk. Salah satu yang paling penting adalah menentukan target pasar.
Agen properti atau kerap disebut broker, merupakan salah satu pekerjaan yang menjanjikan secara finansial. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pun cara menjadi broker sukses. Simak selengkapnya di sini.
Lifi, seorang principal kantor broker properti di Tangerang merupakan sosok yang patut dijadikan contoh. Selain menjadi bos L’Vy Property, ia pun tetap bisa menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga (RT) dan juga wirausahawan yang bergerak di bidang niaga. Seperti ini kisahnya.
Lepas dari sebuah sebuah kantor agen properti, agen Wenny Indrajaya memutuskan untuk membuka perusahaan marketing properti sendiri. Bukan hanya jadi principal, Wenny pun tetap menjalani peran sebagai agen hingga admin. Bagaimana bisa ia melakukan semuanya sendiri?
Banyak orang terjun berprofesi sebagai agen properti, namun tidak semua dapat mengembangkan diri ke tingkat yang lebih tinggi. Vivi adalah salah satu dari sekian banyak agen yang patut dijadikan contoh. Dulunya ia adalah agen indepen, namun kini Vivi sudah punya kantor broker properti sendiri. Mari simak kisahnya!
Usaha di bidang jual properti kerap dijadikan pekerjaan sampingan oleh beberapa orang. Menjalankan keduanya bukanlah masalah, namun saat lebih fokus mengerjakan salah satu bisa saja keuntungan yang didapat jauh lebih besar. Contohnya agen Haeruman Birru yang resign dari pekerjaan utamanya.
Banyak orang dengan berbagai latar belakang yang beragam dapat berprofesi sebagai agen independen. Tidak menutup kemungkinan, seseorang yang dulunya tidak berhubungan dengan bidang ini sekalipun bisa jadi seorang agen properti yang sukses. Lantas dari mana mereka mendapatkan ilmu tersebut?
“Alhamdulillah saya ada ‘jodohnya’ di bidang properti,” itulah yang dikatakan Ebit kepada tim UrbanIndo. Bagaimana tidak, pria asal Bandung, Jawa Barat ini baru setahun menjadi agen properti dan kini ia sudah melebarkan sayap dengan memiliki perusahaan sendiri. Begini kisah inspiratifnya:
Inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dalam memilih pekerjaan setelah lulus bangku kuliah. Hal ini dialami sendiri oleh salah satu agen dari Bandung bernama Firmansyah Nugraha. Ia mengaku, ada satu buku yang membuat tekadnya bulat untuk berprofesi sebagai marketing properti.
Banyak yang berkecimpung menjadi agen properti dan ingin memiliki perusahaan sendiri. Mari berkenalan dengan Beni Asdianto! Berkat semangat tekad yang kuat, agen asal Bekasi ini memulai karier dari nol dan kini memiliki perusahaan properti. Simak kisah suksesnya!
Setiap orang ingin rumahnya cepat laku terjual. Itu mengapa banyak dari mereka yang meminta bantuan agen untuk menjual rumah yang dimilikinya. Walau begitu, tidak semua agen properti ternyata mampu untuk mewujudkan keinginan dari klien tersebut.
Belum semua kota di Indonesia ternyata punya agen properti untuk membantu masyarakat mendapatkan rumah idaman. Mungkin ada, namun mereka berada di bawah payung perusahaan dan hanya melayani segmen tertentu. Popon, agen independen dari Jambi pun tergerak untuk membantu masyarakat di kotanya untuk bisa membeli rumah murah.
Penipuan bisa terjadi di segala jenis bisnis, termasuk jual beli properti. Salah satu agen yang bergabung dengan UrbanIndo, I Kadek Dwita mengaku pernah mengalaminya. Walau begitu, ia tidak terpuruk dan kini malah banyak closing. Ia pun berbagi tips untuk agen lainnya agar tidak mengalami hal yang sama.
Profesi marketing properti kerap kali dijadikan mata pencaharian sampingan bagi beberapa agen. Tidak jarang pula dari mereka kuran fokus menggarap market, bahkan hanya aji mumpung dalam menjalaninya. Hal itu tidak berlaku sama sekali bagi Irwan Hermawan, agen dari Kota Kembang Bandung.