Dalam pertemuan makan siang di Istana Merdeka Senin lalu, para capres yang akan maju di pemilu 2024 berkesempatan bertemu dengan Presiden menjabat. Berikut pesan Jokowi yang disampaikan pada mereka!
Digadang-gadang menjadi pendamping Ganjar Pranowo, Khofifah disebut akan menjadi kandidat cawapres Prabowo. Sudah resmi?
Peta politik Indonesia tampak masih terus mengalami perubahan. Terbaru, muncul isu duet Prabowo Ganjar untuk ajang pemilihan umum 2024. Berikut selengkapnya!
Hasil survei lembaga Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas tertinggi masih dalam genggaman Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Ia meraih 26,2% dukungan jelang Pilpres 2024.
Voxpopuli Research Center merilis temuan survei elektabilitas capres jelang pemilu 2024 pada Jumat (15/9/2023). Hasilnya, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto unggul telak dengan perolehan 52,3% suara, kalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 31,8% suara.
Bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, menyebutkan dirinya akan koreksi beragam program Jokowi yang dirasa kurang pas apabila menang Pemilu 2024.
Menjelang Pemilu 2024, PDIP akhirnya mengerucutkan daftar kandidat cawapres Ganjar Pranowo dari 10 nama menjadi lima nama. Simak siapa saja kandidatnya di sini!
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo merupakan dua nama yang kerap dibanding-bandingkan oleh masyarakat Indonesia. Kedua digadang-gadang layak menjadi kandidat Calon Presiden dalam Pemilu 2024.
Walau sempat dikritik habis-habisan, nyatanya banyak pihak yang memuji kemajuan infrastruktur era Jokowi, termasuk Ganjar Pranowo. Baca selengkapnya di sini!
Sejumlah prestasi yang diperoleh Ganjar Pranowo menjadi alasan mengapa sosoknya kini bisa jadi calon presiden 2024. Mau tahu apa saja prestasinya tersebut? Intip daftarnya di sini!
Siapa sangka ternyata gaji gubernur Ganjar Pranowo tak sebesar yang dikira. Konon, gaji pokoknya hampir setara dengan gaji buruh, lo!
Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tak pernah lepas dari sorotan. Segala aktivitas yang dia lakukan kerap jadi perbincangan masyarakat.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ini diwarnai dengan protes dari masyarakat karena kebijakannya yang dinilai tidak adil. Polemik PPDB 2019 ini berkaitan dengan kuota anak berprestasi untuk siswa SMA yang terlalu sedikit, yakni hanya sebesar 5% saja.