Berita Ragam

Sinovac Tiba, Ini Syarat Dapat Izin Darurat Vaksin Corona dari BPOM

2 menit

Penny Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan izin darurat vaksin corona apabila data rujukannya belum lengkap.

Vaksin Sinovac buatan perusahaan farmasi asal Cina Sinovac Biotech Ltd. telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020).

“Saya ingin menyampaikan suatu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” ungkap Presiden Joko Widodo melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Namun, vaksin tersebut belum bisa digunakan karena masih harus menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM.

Izin tersebut diperlukan untuk melakukan vaksinasi massal. 

Berdasarkan laporan uji klinis terakhir, Sinovac memicu antibodi setelah empat pekan suntik dan antibodi yang dihasilkan masih lebih rendah dari antibodi pasien COVID-19 setelah sembuh.

Lantas, apa saja yang menjadi syarat penerbitan izin darurat vaksin corona?

Syarat Izin Darurat Vaksin Corona

Menurut keterangan Penny, ada aspek yang menjadi syarat kelayakan penerbitan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac.

“BPOM hanya akan berikan EUA jika data yang dikaitkan dengan mutu, keamanan, dan khasiat itu sudah cukup lengkap,” kata Penny dalam tanya jawab seputar vaksin COVID-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Setelah data rujukannya lengkap, analisis terhadap data tersebut akan dilakukan oleh para ahli.

Penny lalu menjelaskan, berdasarkan kunjungan kunjungan tim BPOM ke Cina, aspek mutu dan keamanan vaksin Sinovac sudah baik.

Saat ini, aspek data yang masih ditunggu adalah data efektivitas atau khasiat dari vaksin Sinovac itu.

Proses analisis dilakukan menggunakan pemeriksaan sampel darah para relawan yang disuntik vaksin Sinovac.



“Diperiksa di laboratorium dan dilihat seberapa besar vaksin ini efektif untuk meningkatkan antibodi kita,” kata Penny.

Penny mengakui memang penerbitan EUA ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pasalnya, hal tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menyediakan vaksin yang aman digunakan.

Uji klinis vaksin Sinovac dilakukan oleh kerjasama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran.

Proses uji klinisnya dipastikan selesai pada Mei 2021 dan laporan awalnya pada Januari 2021.

Daftar Harga Vaksin COVID-19

Penetapan terkait jenis vaksin corona yang digunakan Indonesia tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dalam surat keputusan tersebut, ada enam jenis vaksin yang digunakan:

  1. Sinovac, sekitar Rp200.000 per dosis
  2. Moderna, sekitar Rp526.000 per dosis
  3. Pfizer, sekitar Rp283.000 per dosis
  4. AstraZeneca, sekitar Rp57.000 per dosis
  5. Johnson and Johnson, sekitar Rp141.000 per dosis
  6. Novavax, sekitar Rp226.000 per dosis

***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian di Grand Taruma Karawang?

Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!




Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.

Related Posts