Bunga KPR yang tinggi merupakan masalah utama para pembeli rumah secara kredit. Apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ketika perekonomian sedang tidak stabil. Sebagai solusi, kamu bisa coba ajukan permohonan penurunan suku bunga KPR, Sahabat 99. Berikut informasi selengkapnya!
Produk KPR memang merupakan solusi terbaik untuk membeli hunian pertama.
Namun, dalam skema cicilannya ada yang kita kenal sebagai bunga KPR.
Bunga KPR inilah yang kerap memberatkan para debitur ketika menyicil hunian.
Pasalnya, beberapa bank menerapkan bunga yang terlalu tinggi untuk nasabah.
Di masa pandemi sendiri, masalah utamanya adalah jarak antara suku bunga dan BI 7D-RRR yang masih terlalu jauh.
Jika kamu mengalami masalah ini, kamu bisa coba mengajukan permohonan penurunan suku bunga, lo.
Teknis Pengajuan Penurunan Suku Bunga KPR
Tips mengajukan penurunan suku bunga KPR ini datang dari akun Twitter bernama @alvinulido.
Ia membagikannya di media sosial untuk membantu para nasabah yang merasa terbebani oleh bunga KPR.
Pasalnya, ia sendiri merasa bahwa suku bunga saat ini masih terlalu tinggi.
Apalagi jika dibandingkan dengan BI 7D-RRR yang telah mengalami penurunan hingga 3,75%.
Namun, Alvin menekankan bahwa langkah ini tidak direkomendasikan untuk semua orang.
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan terlebih dahulu, yakni:
- Sesuaikan dengan kondisi nasabah KPR.
- Riset terlebih dahulu apakah pilihan terbaik mengajukan keringanan atau pindah bank.
- Kontak pihak bank terlebih dahulu untuk berkonsultasi sebelum mengajukan surat permohonan.
Tak hanya itu, pastikan bahwa selama ini kamu memiliki rekam jejak kredit yang baik sebagai argumen utama pada pihak bank.
Untuk teknis pengajuannya sendiri, berikut beberapa langkah yang perlu kamu lakukan:
- Hubungi call center dan utarakan keinginanmu untuk mengajukan penurunan bunga KPR.
- Lakukan negosiasi dengan pihak bank, jangan pasrah jika langsung mendapatkan penolakan atau sanggahan.
- Tanyakan teknis pengajuan surat keringanan bunga KPR, meliputi pada siapa surat tertuju, alamat pengiriman, dan lainnya.
- Kirim surat pengajuan penurunan suku bunga KPR ke bank terkait.
Surat Pengajuan Penurunan Suku Bunga KPR
Jika merasa pengajuan keringanan adalah solusi terbaik, kamu bisa gunakan surat sebagai alat bantu.
Namun perlu diingat, negosiasi awal saat menghubungi call center memegang peranan penting dalam menentukan hasilnya.
Sebagai contoh, kamu bisa coba sampaikan keinginan untuk pindah bank agar mereka mau mempertimbangkan penurunan suku bunga KPR.
Tak hanya itu, pastikan sudah melakukan riset besaran rata-rata suku bunga bank terlebih dahulu untuk lampiran, ya.
Berikut isi surat pengajuan dengan contoh kasus, bunga KPR yang dibebankan adalah Rp13,5% sejak Februari 2019 dan tidak mengalami penurunan.
Contoh Surat Pengajuan Keringanan
(Kota), (Tanggal/Bulan/Tahun)
Kepada (bank tujuan)
(Alamat bank tujuan)
Di (nama kota),
Perihal: Surat Keberatan
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : (Isi nama sesuai akad kredit)
Alamat : (Isi alamat domisili sesuai akad kredit)
No Rekening Kredit : (Isi nomor rekening sesuai akad kredit)
Bersama dengan surat ini saya mengajukan keberatan atas pengenaan bunga yang tidak wajar oleh (nama bank), selanjutnya saya sebut sebagai “(nama singkatan bank)”, atas KPR yang saya ambil atas nomor rekening (nomor rekening sesuai akad kredit), di mana saya mendapat bunga sebesar (persentase suku bunga) dari bulan Februari 2019 hingga saat ini. Adapun faktor-faktor yang mendasari (1) pendapat saya bahwa suku bunga tersebut sebesar (persentase suku bunga) p.a. adalah tidak wajar dan (2) keberatan saya terhadap tingkat suku bunga terbebankan pada saya adalah sebagai berikut:
- Rekam jejak kredit yang baik. Saya memiliki rekam jejak kredit yang sangat baik, di mana kolektibilitas kredit saya berstatus lancar. Saya juga memiliki kecukupan dana untuk membayar tagihan KPR serta sumber pendapatan yang stabil, yang membuat risiko gagal bayar saya sangat rendah.
- Cost of fund (nama singkatan bank) sangat rendah dan cenderung turun. Biaya Dana Pihak Ketiga, selanjutnya disebut DPK, (nama singkatan bank) berada di kisaran 2,9% di paruh pertama/H1-2020, turun dari 3,2% di H1-2019. Menagihkan bunga KPR sebesar 13,50% adalah ekuivalen dengan mengambil margin sebesar 10,9% di atas rata-rata yang dibayarkan (nama singkatan bank) atas kredit. Tingkat ini juga jauh di atas net interest margin (nama singkatan bank) secara agregat di H1-2020 sebesar 4,5%. (Data terlampir di Lampiran 1)
- Bunga KPR saya jauh di atas yang bank tagihkan kepada rata-rata kredit konsumen. Secara agregat, (nama singkatan bank) sudah menurunkan rata-rata bunga kredit konsumen sebesar 1,4% (y.o.y), dari 11,0% di H1-2019 menjadi 9,6% di H1-2020. Kenyataan bahwa bunga KPR saya tidak turun dalam setahun terakhir dan bunga KPR saya saat ini adalah 3,9% di atas rata-rata yang konsumen (nama singkatan bank) dapatkan mengindikasikan itikad buruk dari pihak (nama singkatan bank) terhadap dalam pembebanan tingkat suku bunga KPR saya. (Data terlampir di Lampiran 2)
- Bunga KPR saya jauh di atas suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk KPR. Selain jauh di atas bunga yang bank tagihkan pada rata-rata kredit konsumen, bunga tersebut juga jauh di atas SBDK untuk KPR terbitan (nama singkatan bank). Per Februari 2019, SBDK KPR yang diterbitkan oleh (nama singkatan bank) berada di angka 10,50% dan turun ke level 10,15% per 30 September 2020. Tingkat bunga KPR saya, yang tetap berada di angka 13,50% mencerminkan spread lebih dari 300 basis points di atas SBDK sejak Februari 2019 hingga saat ini. Satu-satunya alasan yang rasional untuk pembebanan spread di atas 300 basis points adalah apabila risiko gagal bayar saya cukup tinggi dan/atau biaya administrasi utang yang tinggi. Pembebanan bunga yang jauh lebih tinggi pada nasabah dengan risiko gagal bayar yang rendah dan nilai principal yang relatif besar dengan demikian merupakan praktik yang tidak wajar. (Data tersedia di situs Otoritas Jasa Keuangan)
- Tidak ada indikasi bahwa tingkat suku bunga akan naik setidaknya hingga setahun ke depan. Salah satu alasan kuat dari penahanan tingkat suku bunga, terutama apabila net interest margin dari utang sangat rendah, adalah antisipasi kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat. Meskipun demikian, implicit forward guidance dari pernyataan Bank Indonesia selama beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa Bank Indonesia tidak akan menaikkan tingkat suku bunga hingga setidaknya tahun depan. Hal ini membuat keputusan (nama singkatan bank) untuk menahan bunga KPR saya menjadi tidak masuk akal.
- Pembebanan bunga yang tidak wajar atas KPR saya membawa kerugian material yang serius. Pembebanan bunga di atas tingkat yang sewajarnya membuat saya membayar tagihan lebih banyak dari yang seharusnya serta menimbulkan kerugian material yang besar, terutama relatif terhadap nilai prinsipal dari KPR ini. Perhitungan yang dilakukan oleh pihak ketiga (terlampir di Lampiran 3) menyiratkan bahwa total kerugian yang telah dan akan saya tanggung selama umur KPR mencapai angka Rp151-270 juta. Kerugian ini terutama timbul dari proyeksi bahwa bunga KPR yang tidak wajar telah dibebankan pada saya selama 19 bulan (sejak Februari 2019) dan akan berlanjut hingga akhir masa KPR apabila bunga tidak diturunkan.
Besar harapan saya (nama singkatan bank) akan segera menindaklanjuti keberatan saya dengan menurunkan bunga KPR kredit saya sebagai wujud itikad baik (nama singkatan bank), terutama di masa pandemi COVID-19. Atas perhatian dan kerja sama pihak (nama singkatan bank), saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(Isi nama sesuai akad kredit)
***
Semoga informasi di atas bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Untuk menemukan hunian impianmu, jangan lupa kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu!
Salah satunya adalah kawasan perumahan Kenari Kebonkopi Alamasri yang berlokasi di Bandung