Memiliki beberapa perusahaan, tidak heran jika Haji Isam memiliki harta kekayaan yang berlimpah. Kira-kira dari mana saja sumber kekayaan pria bernama lengkap Samsudin Andi Arsyad ini?
Beberapa waktu ke belakang, nama PT Jhonlin Baratama dan mantan pejabat Ditjen Pajak Angin Prayitno Aji tengah ramai diperbincangkan.
Pasalnya, perusahaan yang berada di dalam naungan grup milik Haji Isam tersebut diduga telah menyuap Angin Prayitno Aji untuk merekayasa pajak yang harus dibayarkan perusahaan.
Bahkan, jumlah suapnya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu Rp50 miliar.
Hal ini membuat sang bos, yaitu Samsudin Andi Arsyad juga menjadi sorotan.
Selain PT Jhonlin Baratama, sang bos juga memiliki beberapa perusahaan yang menjadi sumber kekayaannya.
Berikut adalah sumber kekayaan Haji Isam yang sering disebut sebagai Crazy Rich Kalimantan Selatan.
Sumber Kekayaan Haji Isam
1. PT Jhonlin Group
Perusahaan terbesar milik Haji Isam adalah PT Jhonlin Group yang memiliki kantor pusat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Grup ini membawahi beberapa unit usaha di berbagai bidang, semisal batu bara, jasa pelabuhan, bongkar muat di laut lepas, dan bisnis infrastruktur.
Salah satu pemasukan terbesar berasal dari bisnis batu bara.
Melansir Tribunnews.com, disebutkan bahwa dia bisa menambang hingga 400 ribu ton batu bara setiap bulannya.
Dari usahanya tersebut, dia berhasil mendapat omzet sekira Rp40 miliar per bulan.
2. PT Jhonlin Agro Mandiri
Bisnis Crazy Rich Kalimantan Selatan satu ini berada di ranah pengolahan karet remah dan minyak sawit mentah.
3. Penyewaan Jet Pribadi
Tidak banyak orang di Indonesia yang memiliki jet pribadi.
Sementara itu, Haji Isam tidak hanya memiliki jet pribadi tetapi juga membisniskan pesawat jet pribadi tersebut.
Dia kerap menyewakan pesawat jet pribadi ini ke orang-orang yang membutuhkannya.
4. Jhonlin Racing Team
Diketahui, Haji Isam juga memiliki minat pada dunia balap mobil.
Maka dari itu, dia menginvestasikan uangnya pada banyak mobil balap seharga miliaran rupiah.
Kemudian, dia pun membentuk tim balap mobilnya yang diberi nama Jhonlin Racing Team.
PT Jhonlin Baratama Janjikan Fee Rp50 Miliar
Kasus dugaan suap ini berawal ketika Ditjen Pajak mendapat tugas untuk memeriksa pajak PT Jhonlin Baratama untuk tahun 2016 dan 2017.
Untuk masalah ini, PT Jhonlin Baratama menunjuk Agus Susetyo sebagai konsultan pajak.
Maka dari itu, Agus yang selama ini berhubungan dengan pemeriksa pajak dari Ditjen Pajak.
Singkat cerita, pada 29 Maret 2019, tim pemeriksa pajak dan Agus pulang ke Jakarta menggunakan pesawat yang sama.
Negosiasi suap diduga terjadi pada saat mereka transit di Makassar.
Di Coffee Shop Bandara Sultan Hasanuddin, Agus meminta tim pemeriksa pajak merekayasa Surat Ketetapan Pajak (SKP) kurang bayar PT Jhonlin Baratama tahun 2016 dan 2017 menjadi sekira Rp10 miliar.
Melansir jpnn.com, padahal seharusnya PT Jhonlin Baratama membayar Rp63,66 miliar.
Agus pun menjanjikan fee Rp50 miliar untuk pemeriksa pajak dan pejabat struktural.
Angka tersebut sudah termasuk pembayaran pajak PT Jhonlin Baratama.
Kemudian, tim pemeriksa pun mengatur angka kurang bayar PT Jhonlin Baratama menjadi sebesar Rp70.682.283.224 dan tahun 2017 sebesar Rp59.992.548.069.
Pada rentang Juli sampai September 2019, Agus pun akhirnya menyerahkan uang tersebut ke Angin dan Dadan selaku pejabat Ditjen Pajak yang saat itu bertanggung jawab atas pelaporan pajak PT Jhonlin Baratama.
Melalui staf Ditjen Pajak lainnya, Yulmanizar, Agus menyerahkan uang setara Rp35 miliar.
“Bahwa dari uang total sebesar Sin$3,5 juta atau setara Rp35 miliar tersebut kemudian untuk setiap kali penerimaan para terdakwa menerima Sin$1.750.000 atau setara Rp17,5 miliar yang diserahkan oleh Wawan Ridwan melalui terdakwa II,” kata Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Tipikor, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dikutip dari cnnindonesia.com, Rabu (22/9/2021).
Saat ini, Agus dan Dadan didakwa menerima suap senilai total Rp57 miliar.
Tidak hanya itu, selain Jhonlin, ada dua perusahaan besar lainnya yang diduga melakukan penyuapan, yaitu PT Gunung Madu Plantations untuk tahun pajak 2016 dan PT Bank PAN Indonesia (Panin) untuk tahun 2016.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari apartemen di Jakarta Barat, bisa jadi Aerium Apartment adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu!