Pelajari suku bunga mengambang dan tetap untuk mengetahui pilihan mana yang tepat untuk kredit jangka panjang dan pendek.
Pembayaran kredit terkadang terlihat lebih menggiurkan dibandingkan tunai.
Ini dikarenakan angsurannya yang tentunya terlihat jauh lebih rendah dibandingkan harga total.
Jadi, tidak heran kalau banyak orang memilih untuk mencicil atau meminjam uang kredit.
Akan tetapi, pembayaran kredit pun semuanya tidak sama.
Jumlahnya dipengaruhi oleh suku bunga yang terbagi menjadi dua yaitu suku bunga mengambang dan suku bunga tetap.
Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan fixed rate dan floating rate agar kamu bisa menentukan mana yang terbaik dengan kondisimu.
Pengertian Suku Bunga Mengambang dan Tetap
Suku bunga mengambang (floating rate) adalah persentase suku bunga yang tidak tetap, naik-turun mengikuti angka bunga.
Angka bunga tersebut ditetapkan oleh pasar Indonesia dan internasional seperti LIBOR dan SIBOR.
Ketika suku bunga pasaran sedang naik, maka bunga yang diterapkan pada cicilan kredit pun otomatis akan bertambah.
Sebaliknya, jika di pasaran suku bunga sedang turun, maka angsuran kredit pun jumlahnya mengecil.
Dikarenakan angkanya fluktuatif, pihak bank dan penyedia kredit lainnya tidak pernah mencantumkan jumlah suku bunga pada brosur angsuran.
Bertolak belakang dengan floating rate, suku bunga tetap (fixed rate) adalah jenis suku bunga yang angkanya tidak berubah sama sekali selama periode kredit.
Artinya, jika bank pilihan menetapkan suku bunga jatuh pada 5%, maka nasabah diharuskan membayar bunga sebesar 5% selama cicilan berlangsung.
Keuntungan dan Kerugian
Sebelum memilih suku bunga mana yang cocok untuk kantongmu…
…Pelajari dulu keuntungan dan kerugian suku bunga mengambang dan tetap.
Keuntungan suku bunga mengambang bisa dilihat dari masa-masa suku bunga turun di pasaran.
Dalam beberapa kasus, penurunan suku bunga bisa sangat drastis, sehingga bisa menghemat sampai 50% uang yang biasanya kita keluarkan.
Namun, layaknya penurunan suku bunga yang drastis, kenaikan angka suku bunga juga dapat melonjak dengan tinggi.
Itulah mengapa suku bunga ini tidak cocok untuk kamu yang berencana mengambil kredit jangka panjang.
Seperti KPR rumah yang tenornya bisa mencapai 20 tahun, misalkan.
Untuk kasus di atas, sebaiknya kamu memilih suku bunga tetap saja.
Keuntungan suku bunga tetap adalah menjaga jumlah cicilan tidak naik, sehingga tidak menguras kantong selama bertahun-tahun.
Satu-satunya kekurangan suku bunga tetap adalah kamu tidak bisa komplain untuk menurunkan cicilan kredit…
Terutama ketika nasabah lainnya mendapatkan korting karena suku bunga pasaran sedang turun.
Semoga bermanfaat, Sahabat 99…
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan pilihan properti idaman di 99.co/id.