Di tahun 2016, BI merivisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sedikit di bawah 5%, dari pertumbuhan yang diharapkan sebelumnya sebesar 5,2%.
Pertumbuhan PDB Diproyeksikan akan mencapai rentang 4,9-5,0% pada kuartal 3 silam. Tak ayal, ekspektasi yang meleset ini pun berdampak kepada subsektor apartemen yakni apartemen sewa.
Data Cushman & Wakefield pada laporan Q3-nya mengungkapkan bahwa penurunan tingkat hunian di subsektor apartemen khusus sewa di Jabodetabek tejadi pada kuartal tersebut.
Hal ini disebabkan oleh berakhirnya kontrak sewa lama. Berlanjutnya iklim bisnis yang menurun sejak tahun lalu, terutama di sektor minyak dan gas memang menyebabkan pengurangan budget akomodasi sewa, khususnya penyewa ekspatriat yang membawa serta keluarganya.
Bila dibandingkan dengan Q3 tahun lalu, apartemen khusus sewa mengalami penurunan tingkat hunian sebesar 4,8% ke angka 74,4%.
Meski ada sedikit penurunan okupansi, suplai apartemen sewa masih bertambah di kuartal ketiga. Walau tak ada pasokan baru, tambahan unit terbesar apartemen sewa justru berasal dari pasokan kondominium sewa, yang memberikan tambahan 1.118 unit pada total pasokan sebesar 104.880 unit di kuartal ketiga.
Beda halnya dengan apartemen sewa, apartemen servis justru mendapatkan pasokan baru di kuartal ketiga. Satu proyek baru apartemen servis terselesaikan. La Maison Barito Residence memberikan kontribusi sebanyak 80 unit sehingga total pasokan apartemen servis di jakarta menjadi 5.074 unit.
Tak hanya suplai, permintaan apartemen servis di luar Jakarta khususnya Cikarang-Karawang juga relatif stabil. Walau demikian, dikarenakan adanya tambahan pasokan baru yang masuk pada kuartal tersebut, tercatat ada penurunan tingkat hunian per kuartal sebesar 3,4% menjadi 65,6%.
Yang menarik, ada fenomena berpindahnya penyewa dari Jakarta ke Cikarang-Karawang lantaran alasan kedekatan waktu tempuh ke tempat kerja. Berakhirya kontrak sewa pada kuartal kedua, diimbangi oleh kontrak baru yang lebih sedikit dan semakin diperketatnya pemberikan izin visa tenaga kerja asing guna memastikan kesesuaian penggunaaan tenaga kerja dengan kebutuhan akan membatasi tingkat hunian.
Untuk harga sewa, rata-rata harga sewa pada sektor apartemen sewa dalam US dollar mengalami sedikit peningkatan per kuartal sebesar 0,2% ke angka US$ 21,4 pada kuartal ketiga 2016, akibat menguatnya nilai tukar Rupiah. Harga sewa apartemen rata-rata naik sebesar 0,3%, bila dibandingkan tahun lalu.
Harga sewa apartemen sewa mengalami peningkatan per kuartal sebesar 1,8% ke angka US$ 18,9 sedangkan harga sewa apartemen servis meningkat sebesar 1,4% ke US$ 16,2. Dikarenakan persaingan ketat, sebagian besar proyek akhirnya menawarkan akomodasi yang lebih kompetitif.