Dituding terlalu muda untuk menjadi staf khusus presiden, profil para milenial pendamping Jokowi ini membuktikan kesanggupan dan kelayakan mereka!
Pengumuman 13 staf khusus presiden yang dilaksanakan pada Kamis 21 November, 2019 di halaman Istana Negara cukup mengundang banyak perdebatan.
Salah satu topik yang diperbincangkan banyak masa adalah umur para staf khusus yang terkesan jauh lebih muda dibandingkan dengan pilihan presiden-presiden sebelumnya.
Presiden Jokowi memilih 7 pemuda-pemudi Indonesia berumur 23 sampai 36 tahun untuk mendampinginya membangun negeri menjadi lebih maju dan inovatif.
Dilihat dari profil masing masing staf khusus pilihan Jokowi, tidak heran pada akhirnya setiap individual tersebut dipercaya sebagai para pendamping pemimpin negeri.
Berikut bahasan selengkapnya!
Staf Khusus Presiden Menolak Disebut Pajangan
Beres dikenalkan di depan media masa dan seluruh mata rakyat Indonesia, staf khusus presiden Jokowi tidak henti-hentinya diterjang kritik pedas.
Beberapa warganet menilai jajaran staf yang dipilih Presiden Jokowi datang dari kelas atas, sehingga jabatan mereka terkesan sebagai sebuah priviledge.
Selain itu, kritikan tajam juga datang dari Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon, yang menganggap 13 staf khusus kepresidenan hanya dipilih sebagai pajangan saja.
“Cuma lipstick saja, pajangan saja lah itu. Kita mau melihat kinerja orang pada kapasitas, kapabilitas, tidak melihat umur, harusnya,” ujar Fadli.
Menurut tempo.com, Fadli juga merasa tidak sreg atas keputusan Jokowi untuk memilih anak-anak muda yang masih belum matang di ranah politik Indonesia.
Mendengar banyak kritikan yang masuk, salah satu staf khusus angkat bicara.
Baca Juga:
Ternyata Segini Gaji Menteri Kabinet Baru Jokowi! Kecil Sih, Tapi…
Melalui akun Twitter pribadinya, Billy Membrasar mengaku tidak setuju bila dirinya mendapatkan priviledge dari Jokowi.
“Saya bukan anak dengan privillege! Saya anak miskin dari kampung.” cuit Billy Minggu kemarin (25/11/19).
Selain menyangkal keistimewaan latar belakang mereka, Billy juga mencoba meyakinkan warga bahwa ia dan rekan-rekannya bukan hanya pajangan belaka.
“Kami bukan kosmetik dan kelompok manusia bodoh yang haus jabatan. Kami menerima tawaran ini hanya karena kecintaan kami ke Indonesia. Bukan karena kekuasaan dan uang,” tambah Billy.
Selain Billy, salah satu staf presiden juga angkat bicara.
“Kami sangat terbiasa untuk terinisiatif. Tanpa diingatkan oleh Bapak Presiden, sepertinya kami yang akan datang ke Bapak Presiden dengan program-program yang menunggu di-approve. Sehingga kami pun dengan sangat senang hati untuk mengeksekusinya,” komentar Angkie Yudistia yang juga merupakan CEO dari Thisable Enterprise.
Prestasi dan Profil Staf Khusus Presiden Baru Jokowi
1. Angkie Yudistia
- Juru bicara presiden
- Aktivis berpengaruh di Indonesia
- CEO dari Thisable Enterprise, perusahaan yang membantu orang-orang disabilitas
- Berhasil memperkerjakan orang-orang disabilitas atas kerjasamanya bersama Go-Jek
2. Putri Indahsari Tanjung
- Lulusan kehormatan dari Academy of Arts, San Francisco
- CEO dan Founder dari Creativepreneur Event Creator (organisasi EO)
- Aktif membangun kerjasama bersama para wirausaha
3. Ayu Kartika Dewi
- Perumus Gerakan Sabang Merauke
- Gelar MBA di Duke University, Amerika Serikat
- Aktivis sosial ternama di Indonesia
4. Adamas Belva Syah Devara
- Chief Executive Officer sekaligus Co-Founder Ruangguru
- Dinilai sebagai milenial dibawah 30 tahun paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes
- Lulusan Nanyang Technological University, Singapura
- Masuk penghargaan Double Dean’s List, salah satu dari 5 mahasiswa berprestasi tinggi
- S2 dan double degree di Standford University dan Harvard University
5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar
- Aktivis paling sosial asal Papua
- Lulusan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB
- Lulusan Australian national University (ANU) dan Oxford University
- Pernah diundang Pemerintah Amerika Serikat untuk berbicara di depan State Department AS
6. Andy Taufan Garuda Putra
- Meraih prestasi aktif di sektor UMKM
- Founder dan CEO Amartha Mikro Fintek
- Lulusan Manajemen Bisnis Administrasi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Frankfurt School of Finance and Management
7. Aminudin Ma’ruf
- S1 di Universitas Negeri Jakarta
- S2 Universitas Trisakti
- Mantan Ketua Umum Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Baca Juga:
Momen Paling Kocak Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR Pilihan Jokowi
Semoga bermanfaat artikelnya ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di 99.co/id.