Untuk membangun infrastruktur dalam negeri, Sri Mulyani sebut pemerintah membutuhkan anggaran yang sangat fantastis. Kira-kira berapa anggaran yang dibutuhkan? Cari tahu jawabannya di bawah ini!
Pada masa awal kepemimpinan Joko Widodo, infrastruktur adalah salah satu hal utama yang menjadi fokus pemerintah pusat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pada saat itu, Indonesia mempunyai gap infrastruktur yang cukup serius.
Hal ini membuat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan jika ingin memajukan Indonesia di masa depan.
Dalam sebuah acara, menteri terpintar di Kabinet Indonesia Maju tersebut mengungkapkan rahasia untuk memuluskan mimpi Indonesia untuk menjadi negara maju.
Melansir laman finance.detik.com, simak berita selengkapnya berikut ini!
Kebutuhan Infrastruktur Indonesia Menurut Sri Mulyani
Sri Mulyani menilai infrastruktur sebagai elemen paling penting untuk memajukan Indonesia.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain membangun infrastruktur yang mumpuni jika ingin Indonesia menjadi negara maju.
“Ingin bangun Indonesia yang maju, high income, kompetitif, dan produktif, maka investasi infrastruktur adalah persyaratan yang wajib dipenuhi. Presiden Joko Widodo memahami itu sebagai tantangan sekaligus tugas yang harus diselesaikan,” tutur Sri Mulyani, yang dikutip dari finance.detik.com pada Rabu (07/09/2022).
“Kebutuhan infrastruktur dalam negeri itu sendiri bukan ratusan triliun rupiah. It can be ribuan triliun rupiah. Untuk itu, pemerintah Indonesia terus berikhtiar,” tambahnya.
Sejak 2016, Indonesia sendiri telah menyelesaikan 128 Proyek Strategi Nasional (PSN).
Dana yang digelontorkan mencapai sekitar Rp714 triliun.
Masih Ada Pekerjaan Rumah Lain soal Infrastruktur
Sri Mulyani menambahkan bahwa infrastruktur Indonesia masih kurang maksimal jika ditilik dari segi ranking.
“Sejak 2016, kita mulai mencanangkan membangun Indonesia dengan mengidentifikasi apa yang menjadi masalahnya. Ternyata, dari sisi ranking, Indonesia termasuk negara yang punya gap infrastruktur serius,” katanya.
Pentingnya infrastruktur bagi perkembangan Indonesia di masa depan adalah sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan lagi.
Menurut Sri Mulyani, tinggal bagaimana membiayai proyek infrastruktur kedepannya.
Dari 128 PSN yang memakan dana sekitar Rp714 triliun, mayoritas pembebasan lahan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk pembebasan lahan saja, total biaya yang diperlukan mencapai Rp125 triliun.
Untuk itu, wanita kelahiran 26 Agustus 1962 itu menyebut bahwa pembangunan nasional tidak bisa bergantung hanya dari APBN dan neraca keuangan BUMN saja.
Ia mengungkapkan bahwa sudah saatnya Indonesia masuk ke chapter baru.
Salah satunya adalah lewat Indonesia Investment Authority (INA) sebagai kendaraan baru dalam membiayai pembangunan infrastruktur tanah air.
Melansir hukumonline.com, INA sendiri adalah lembaga pengelola investasi yang dibentuk pemerintah untuk mengelola investasi.
Sesuai mandatnya, lembaga ini berperan menarik investasi domestik dan internasional sebagai alternatif pembiayaan non-utang.
Nantinya, investasi tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia seperti pembangunan jalan tol.
***
Semoga pembahasan di atas bisa bermanfaat untuk Property People, ya!
Simak terus informasi seputar berita properti terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang berburu rumah dijual seperti Alexandria Premiere Cimanggis di Tapos, Depok?
Wujudkan angan mempunyai hunian memukau hanya di 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.