Kelangkaan atau krisis air bersih akan sangat mempengaruhi aktvitas setiap makhluk hidup yang ada di dunia. Peristiwa krisis air bersih nantinya tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan air untuk wilayah tertentu. Apa saja dampak dan solusi dari kejadian ini?
Permasalahan krisis air bersih tak hanya terjadi di satu daerah saja namun, beberapa daerah di Indonesia.
Konsep kelangkaan air ini merujuk pada perolehan sumber air bersih dan memburuk serta menipisnya sumber air yang tersedia.
Beberapa faktor yang berkontribusi dalam krisis air bersih ini diantaranya adalah perubahan iklim, meningkatnya polusi, dan masih banyak lagi.
Bahkan, kini di daerah seluruh dunia sedang dipengaruhi oleh fenomena ini.
Menurut Science Daily dikatakan bahwa kelangkaan air sudah mempengaruhi setiap benua dan sekitar 2,8 miliar orang di seluruh dunia setidaknya satu bulan dari satu tahun.
Jika dilihat dari peta dunia dan letak geografisnya, Indonesia seharunya tidak usah khawatir terhadap krisis air bersih.
Sebab, hampir sebagian wilayah di Indonesia merupakan perairan karena 6 persen persediaan air dunia atau sekitar 21 persen persediaan air Asia Pasifik dimiliki Indonesia.
Walaupun seperti itu nyatanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia masih saja terkena dampak krisis air bersih.
8 Faktor yang Bisa Menyebabkan Krisis Air Bersih
1. Polusi Air
Faktor penyebab krisis air bersih yang pertama adalah polusi air.
Polusi air bersuber dari pestisida dan pupuk yang hanyut dari pertanian, lalu ada limbah industri, dan kotoran manusia yang langsung dibuang ke sungai tanpa mengolahnya di instalasi pengolahan air.
Selain itu adapula tumpahan minyak di tanah, kebocoran air limbah dari tempat pembuangan sampah yang merembes ke dalam tanah sehingga mencemari air bersih.
2. Boros Air
Selanjutnya ini bisa jadi penyebab krisis air bersih.
Penggunaan air yang berlebihan sering digunakan pada orang, hewan, tanah, atau faktor lainnya.
Air juga terkadang sering digunakan untuk kegiatan rekreasi atau wahana main sesaat tanpa peduli efek yang bisa terjadi pada dunia.
3. Pertanian
Tahukah kamu Sahabat 99?
Dalam kegiatan pertanian mayoritas para petani menggunakan air tawar yang tersedia.
Mirisnya, 60 persen dari air ini terbuang karena metode pertanian yang tidak efisien dan sistem irigasinya yang bocor.
Selain itu pestisida serta pupuk yang ada di sungai atau danus seharusnya dibersihkan.
4. Over Populasi
Ketika populasi meningkat dengan laju yang terus meningkat, permintaan akan sumber daya baru akan menghasilkan tekanan tambahan pada sumber-sumber air bersih.
Ini akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
5. Jarak
Selanjutnya faktor yang berdampak pada krisis air bersih adalah negara atau daerah-daerah yang tidak dekat dengan tempat yang memiliki air.
Seperti, daerah gurun, atau daerah terpencil.
6. Kekeringan
Daerah yang tidak mendapatkan curah hujan yang cukup akan mengalami peristiwa kekeringan terus-menerus.
Ada beberapa daerah yang berada dalam kekeringan abadi sedangkan, daerah lain akan dihadapi dengan kekeringan di kesempatan tertentu.
7. Konflik
Jika ada konflik di area lahan, mungkin sulit untuk mengakses air yang ada di sana.
Bisa saja nyawa menjadi taruhannya untuk mendapatkan seember air.
8. Akses Pemerintahan
Di beberapa negara yang masih bergantung pada diktator, penggunaan air dapat dikontrol secara ketat oleh mereka yang berkuasa.
Ini akan menyebabkan kelangkaan bagi mereka yang kastanya di bawah petinggi-petinggi pemerintah.
7 Dampak yang Terjadi dari Krisis Air Bersih
1. Kelaparan Merajalela
Sahabat 99, apa jadinya ya bila kita hidup tanpa air?
Air sangat dibutuhkan sekali oleh makhluk hidup.
Poin utamanya sangat dibutuhkan untuk bercocok tanam dan merawat hewan ternak.
Diperkirakan bahwa penggunaan global air untuk irigasi dan pertanian adalah sebesar 70 persen dan 10 persennya lagi digunakan untuk keperluan domestik.
Jika tidak ada air, maka aktifitas bercocok tanam oleh para petani akan terhambat dan berdampak besar pada kebutuhan pokok hidup manusia sehari-harinya.
Hewan juga akan mati, karena pasokan makanannya terhenti.
Sehingga, kita akan kekurangan pasokan daging.
Kelangkaan air, singkatnya, menyebabkan kelaparan terjadi secara massal untuk manusia dan hewan yang berada di daerah tersebut.
2. Standar Kehidupan yang Menurun
Sekolah, restoran, rumah sakit, hotel, dan bisnis lainnya harus tetap bersih agar operasi berjalan efektif.
Bayangkan saja, bila disebuah sekolah atau hotel besar tidak memiliki air walaupun hanya untuk satu hari.
Situasinya akan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Proses manufaktur dan industri, kegiatan pertambangan, dan bisnis komersial semuanya membutuhkan air dalam jumlah besar untuk berkembang.
Tanpa kegiatan ekonomi karena kekurangan air, maka itu berarti tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dan standar hidup yang buruk.
3. Hilangnya Lahan Basah
Lebih dari separuh lahan basah di planet ini telah hilang sejak tahun 1990 yang sebagian besar disebabkan oleh kelangkaan air.
Lahan basah telah menjadi kering sampai kehilangan kemampuan alami untuk menahan air.
4. Kerusakan Ekosistem
Ketika kelangkaan air terjadi, maka pemandangan alam yang paling menyedihkan adalah adanya penggurunan, manusia akan kehilangan tumbuhan, dan kematian pada satwa liar dan hewan lainnya.
Akibatnya, akan ada bencana ekologi yang bisa menyebabkan kekurangan makanan dan kualitas hidup yang buruk.
5. Kurangnya Pendidikan
Kelangkaan air menyulitkan orang untuk mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan atau yang mereka layak dapatkan.
Terutama anak-anak.
Mengapa?
Karena, anak-anak akan lebih banyak membantu keluarganya untuk membantu mendapatkan air sehingga akan jarang sekali untuk memikirkan pelajaran sekolah.
6. Isu Sanitasi
Tanpa akses ke air bersih, tidak ada cara untuk membersihkan makanan, makanan, atau orang.
Ini akan menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan lainnya.
7. Penyakit Mulai Bermunculan
Kelangkaan air yang terjadi akan menimbulkan dampak yang lebih serius yaitu, penyakit kulit, atau penyakit yang mempengaruhi kesehatan lainnya.
Mendapatkan air yang tercemar pun sama, air tersebut akan diminum oleh kamu, kemudian kuman-kuman tersebut akan masuk ke dalam tubuh.
Dalam sejumlah kasus, terdapat orang-orang yang ada dalam kejadian tersebut terkena penyakit serius bahkan meninggal.
Baca Juga:
8 Upaya Penanggulangan Krisis Air Bersih
Faktor utama kelangkaan air bersih sebenarnya berasal dari ulah manusia itu sendiri.
Sehingga, hanya kitalah yang bisa memperbaiki dan melestarikan air bersih.
Berikut 8 upaya penanggulangan terhadap krisis air bersih:
1. Hentikan Buang Sampah Sembarangan
Mulai dari sekarang hentikanlah membuah sampah sembarangan dan membuang limbah domestik seperti detergen pada sumber air.
Ingat kamu harus saling menjaga dan mengingatkan sesama manusia untuk melestarikan sumber daya air bersih, lho!
2. Membuat Daerah Resapan Air
Salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan air bersih adalah dengan menyediakan tempat atau daerah khusus resapan air.
Daerah-daerah yang bisa kamu pergunakan lokasinya berupa kebun-kebun yang ditanami pepohonan.
Sebab, pohon merupakan salah satu penyaring alam terbaik untuk menjaga kelestarian air bersih.
3. Membuat Biopori
Pembuatan biopori memerlukan bantuan biota tanah.
Manfaat yang akan kamu rasakan adalah biopori dapat membantu kawasan menjadi lebih hijau serta solusi mengatasi banjir.
Selain itu, dengan membuat lubang biopori, kamu setidaknya sudah membuat ruang untuk “membuang” sampah organik yang ada di rumah.
4. Membuat Rainwater Harvesting (Pemanenan Air Hujan)
Rainwater harvesting termasuk metode konservasi air yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam rumah tangga.
Secara ekologis, menurut Worm, Janette & Hattum, Tim van salah satu manfaat dari pemanen hujan adalah ada masyarakat akan mendapatkan air jernih yang lebih berkualitas.
5. Menggalakan Gerakan Menanam Pohon
Sosialisasi pada saat ini dapat dengan mudah kita lakukan melalui sosial media seperti Instagram, twitter, facebook, blog, atau website-website lain.
Dengan media tersebut kita dapat turut serta berperan aktif untuk mendukung program pelestarian sumber daya air bersih dengan memberikan edukasi pada masyarakat.
6. Menggalakan Gerakan Hemat Air
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, boros dalam hal penggunaan air adalah salah satu faktor penyebab krisis air bersih.
Maka dari itu, lakukan bersama teman-temanmu untuk menggalakan gerakan hemat air agar masyarakat di luaran sana lebih sadar tentang penghematan air bersih.
7. Konservasi lahan
Konservasi lahan adalah serangkaian strategi untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi.
Biasanya ada perubahan secara kimiawi atau biologi yang diakibatkan dari penggunaan yang berlebih, pengasaman atau terkontaminasi.
8. Pelestarian Hutan dan Daerah Aliran Sungai
Saat ini banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dijadikan pemukiman seta tempat pembuangan sampah.
Ini akan mengakibatkan aliran sungai yang menyempit.
Selain krisis air bersih, hal inipun bisa menyebabkan masalah baru yaitu, banjir di musim hujan.
Lalu, bagaimana bila kamu dihadapkan dengan krisis air bersih sehingga hanya dapat menggunakan air yang sudah tercemar?
Tenang, kini sudah banyak teknologi yang dapat menjernihkan air melalui beberapa tahap.
Tetapi, sebelum itu ketahui terlebih dahulu kuman apa saja yang ada dalam air yang tercemar.
3 Kuman yang Ada dalam Air Tercemar
1. Salmonella
Bakteri salmonella terdapat pada makanan dan juga di dalam air.
Apabila seseorang mengkonsumsi air yang telah terkontaminasi bakteri ini maka ia dapat diserang berbagai penyakit.
Seperti, dehidrasi, sakit perut, diare, dan demam.
Lebih parahnya lagi, bagian usus orang tersebut bisa terkena infeksi.
2. E.Coli
Air yang tidak jernih atau sudah tercemah bisa mengandung bakteri bernama E.coli yang berasal dari kotoran-kotoran tersebut.
Bila sampai tertelan oleh seseorang dan terinfeksi maka ia pun bisa terjangkit penyakit diare bahkan disertai darah.
3. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit mengerikan yang ditimbulkan oleh virus dengan nama serupa.
Selain terkandung di dalam bahan makanan mentah, virus satu ini pun terdapat dari air yang telah terkontaminasi.
Akibatnya seseorang bisa mengalami penurunan fungsi hati.
5 Jenis Penjernih Air dan Keunggulannya
Demi menjaga pasokan air bersih di rumah, kamu pasti memerlukan penjernih air yang tidak hanya berkualitas tetapi tepat dalam penggunaannya.
Berikut ini beberapa rekomendasi penjernih air lengkap dengan keunggulannya yang dilansir dari laman Blog 99 Indonesia.
1. Penjernih Air RO
Penjernih air RO atau singkatan dari reverse osmosis ini bekerja dengan mengaplikasikan semipermeable untuk menjernihkan air.
Jenis penjernih air RO ini memiliki kelebihan diantaranya dapat memperbaiki rasa dan aroma air serta alat ini hemat biaya dan jug amudah dirawat.
Jenis penjernih air RO sangat efektif digunakan untuk menjernihkan air yang keras dan berkadar garam tinggi berbagai zat kimia dan larutan padat di dalamnya.
Beberapa partikel yang bisa dibasmi oleh penjernih air RO di antaranya arsenik, florida, timah, klorin, nitrat, dan sulfat.
2. Penjernih Air UV
Selanjutnya, saat krisis air bersih sehingga kamu hanya mendapatkan air yang kotor atau kunigna, Sahabat 99 dapat menjernihkan dengan penjernih air UV atau ultraviolet.
Alat ini adalah sebuah teknologi yang sudha diuji untuk membasmi penyakit air yang ditimbulkan dari bakteri, virus, dan kista.
Penjernih air UV cocok digunakan untuk pengairan yang berkadar TDS (Total Dissolved Solids) rendah seperti danau dan sungai.
Kelebihan lain dari alat penjernih air UV ini adalah tidak perlu membersihkannya secara manual, sera kamu bisa mendapatkan tingkat kejernihan air yang tinggi.
3. Penjernih Air UF
Penjernih air UF (ultra filteration) memanfaatkan serat fiber berrongga yang dibentuk menjadi lapisan material tipis untuk menyaring kotoran dari dalam air.
Kelebihannya, kamu dapat menyaring lumpur dari air, kemudian penyaring ini bisa dipakai tanpa menggunakan listrik.
4. Penjernih Air Karbon Aktif
Jenis penjernih air karbon aktif dibuat dengan serat karbon (yang terbuat dari batu bara, batok kelapa, dan kayu) yang dicacah kecil-kecil.
Penjernih air karbon aktif bekerja dengan memaanfaatkan proses adsorpsi untuk menjernihkan air.
Kelebihan dari penjernih air karbon aktif ini dapat menghilangkan partikel logam berat dan menghilangkan penyakit dari pestisida serta zat kimia beracun yang ada dalam air.
5. Sediment Filter
Filter sedimen adalah alat pelengkap yang digunakan dengan jenis penjernih air lainnya seperti RO dan UV.
Sedimen dapat berupa serpihan karat dari pipa logam, partikel pasir, atau lumpur yang dapat menyebabkan kekeruhan air.
Kelebihan dari alat sediment filter ini adalah dapat menghilangkan kotoran, debu, karat, dan partikel lupur dalam air.
Selengkapnya Baca di Sini
Kenali 5 Jenis Penjernih Air Ini Serta Kelebihan dan Kekurangannya
5 Cara Penyaringan Tradisional untuk Air Kotor
1. Saringan Kain Katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana.
Nantinya, air keruh akan disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih.
Kemudian, saringan akan membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air.
Kejernihan pada air hasil saringan tersebut tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang kamu gunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil pada air keruh.
Hasil kejernihan air pun sama halnya dengan saringan kain yang berasal dari ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang.
Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku.
Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.
Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
4. Saringan Air Sederhana
Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
5. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.
Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan.
Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan.
Nantinya, dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
***
Bagaimana artikel di atas, Sahabat 99?
Semoga dapat menambah informasi kamu, ya!
Temukan update-an terbaru seputar properti dalam Blog 99.co Indonesia
Ingin mendapatkan properti idaman tanpa kesulitan mencarinya? Temukan lewat situs 99.co/id .