Gaya Hidup Kesehatan

Mengenal Lebih Dekat Penyakit Albino Mulai dari Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya

4 menit

Manusia cenderung risih pada sesuatu yang tampak berbeda dari dirinya. Misalnya saja pada penderita albino yang fisiknya terlihat menonjol. Padahal, tak ada yang perlu ditakuti dari gejala ini, lo. Yuk, kenali lebih dekat serba-serbi penyakit albino!

Kamu pernah bertemu seseorang dengan kulit putih pucat dan rambut sangat terang?

Bisa jadi ia memiliki kondisi medis yang dikenal sebagai albinisme, Sahabat 99.

Kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi, namun gejalanya memang cukup mencolok jika dialami orang Indonesia.

Untuk memahami lebih jauh tentang penyakit albino, simak artikel di bawah ini, yuk!

Apa Itu Penyakit Albino?

penyakit albino adalah

Sumber: alexatravels.com

Menurut ilmu medis, Albino adalah kondisi di mana terjadi gangguan genetik di tubuh.

Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau mendistribusikan melanin.

Padahal, melanin adalah pigmen penting yang berperan dalam memberi warna kulit, rambut, hingga mata, Sahabat 99.

Efeknya, mereka yang menderita albinisme memiliki rambut, kulit, serta mata dengan warna terang atau tidak berwarna.

Tak jarang kondisi ini kemudian memicu stigmatisasi sosial di masyarakat.

Terlebih di Indonesia yang masyarakatnya memiliki warna kulit sawo matang dan rambut hitam.

Kondisi albinisme pun cukup umum terjadi.

Di Amerika saja, sekitar satu dari 18.000 hingga 20.000 orang memiliki kondisi ini.

Sementara di belahan dunia lain, perbandingannya adalah satu dari 3 ribu orang.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Albino

Perlu diingat, albinisme adalah penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen.

Mutasi ini menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi melanin dengan baik.

Tergantung pada jenis gen yang mengalami mutasi, tingkat kondisi albinisme bisa berbeda.

Karena tergolong penyakit genetik, kamu memiliki risiko lebih tinggi mengalaminya jika ada keluarga yang mengidap albinisme.

Untuk tipe albinisme tertentu, laki-laki disebut lebih rentan mengalaminya dibandingkan wanita.

Beberapa Tipe Penyakit Albino

tipe penyakit albino

Sumber: lovewhatmatters.com

1. Tipe Albinisme Okulokutaneus

Tipe ini adalah yang paling umum terjadi sekaligus paling parah.

Kondisi ini terjadi akibat mutasi pada salah satu dari tujuh gen (OCA1 hingga OCA7).

Penyebabnya, masing-masing orang tua menurunkan satu salinan gen yang bermutasi padanya.

Pola ini dalam dunia medis dikenal dengan istilah autosomal resesif.

Tak hanya memengaruhi warna rambut, kulit, dan mata, penderitanya juga memiliki masalah penglihatan.

2. Tipe Albinisme Okular

Jika hanya diturunkan dari ibu, biasanya anak akan mengalami tipe albinisme okular.

Gen yang terpengaruh berada di kromoson X sehingga pola penurunannya dikenal sebagai X-linked recessive.

Tak hanya itu, penderita biasanya memiliki jenis kelamin laki-laki.

Pasalnya, laki-laki hanya memiliki satu kromosom X dan jika terganggu tak ada kormoson X sehat yang bisa menahan efeknya.

Ciri utamanya adalah tidak ada pewarnaan di belakang retina, sementara warna kulit mereka biasanya masih normal.

3. Tipe Albinisme yang Berkaitan dengan Sindrom

Ada juga tipe albinisme yang berkaitan dengan penyakit bawaan.

Misalnya saja sindrom Chediak-Higashi, ketika terjadi mutasi pada gen LYST sehingga muncul kelainan di sel darah putih.

Kondisi ini sangat memprihatinkan karena risiko infeksi bakteri pada pengidapnya akan meningkat.

Ada juga sindrom Hermansky-Pudlak, yang terjadi akibat mutasi pada gen pembentuk protein yang berperan untuk menghasilkan LROs.

Pemilik kondisi satu ini biasanya juga mengalami gangguan pendarahan, paru-paru, ginjal, hingga usus.

Gejala Albinisme yang Umum Terlihat

gejala penyakit albino

Sumber: msdmanuals.com

1. Gejala Penyakit Albino pada Kulit

Salah satu ciri yang paling menonjol dari albinisme adalah warna kulitnya.



Pengidap kondisi ini memiliki kulit berwarna putih hingga cokelat atau berbeda dari keluarganya yang tak mengalami mutasi gen.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa tanda lainnya yang mungkin terlihat pada area kulit:

  • Bintik-bintik, beda dari tahi lalat
  • Tahi lalat dengan pigmen (hitam) atau tanpa pigmen (merah muda), bisa jadi tanda kanker melanoma
  • Lentigo atau bercak besar di permukaan kulit
  • Kulit tidak menggelap meski terpapar matahari

Meski tak menggelap, kulit mereka bisa terbakar jika terlalu lama terkena radiasi UVA dan UVB dari matahari.

Oleh sebab itu mereka yang memiliki gejala albinisme tak bisa berlama-lama berada di luar ruangan, bahkan ketika udara sedang sejuk.

2. Gejala Albinisme pada Rambut

Berikutnya, warna rambut, alis, dan bulu mata mereka juga akan tampak berbeda.

Biasanya area tersebut akan berwarna cokelat, kuning, atau bahkan putih.

Ini disebabkan oleh kurangnya produksi melanin dalam tubuh.

Namun pada beberapa kasus, warna rambut bisa menggelap seiring dengan bertambahnya usia.

3. Gejala Albinisme pada Mata

Jika kamu perhatikan dengan baik, pengidap Albinisme biasanya memiliki warna mata yang mencolok.

Mulai dari cokelat, biru terang, hingga kemerahan.

Tak hanya warna mata yang berbeda, ada gejala lainnya yang terkait dengan fungsi mata.

Pasalnya, melanin juga berperan dalam pertumbuhan saraf yang membantu mata untuk fokus.

Berikut beberapa gangguan fungsi mata yang mungkin dialami penderita albinisme:

  • Nystagmus, yakni pergerakan maju mundur mata yang cepat
  • Juling atau strabismus, yakni kedua bola mata tidak dapat bergerak bersamaan atau fokus pada titik yang sama
  • Minus ataupun plus yang terlalu ekstrim
  • Photophobia, yakni kondisi di mana mata sangat sensitif terhadap cahaya
  • Astigmatism, kondisi di mana muncul lengkungan yang tidak normal pada sisi depan mata atau lensa di dalam mata
  • Perkembangan area retina yang tidak normal sehingga berefek pada penglihatan
  • Sinyal saraf dari retina ke otak tidak melalui jalur saraf yang seharusnya
  • Memiliki penglihatan kurang dari 20/200 atau bahkan buta total

Kondisi-kondisi tersebut tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan kacamata ataupun lensa kontak.

Namun, gejalanya bisa membaik seiring berjalannya waktu, Sahabat 99.

Penanganan untuk Penyakit Albino

penanganan gejala albino

Sumber: wishqatar.org

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang ampuh untuk mengatasi albinisme.

Bisa dibilang, ini adalah penyakit seumur hidup yang tak ada obatnya.

Akan tetapi, kamu bisa melakukan beberapa penanganan untuk melindungi diri dari risiko komplikasi.

Misalnya, menggunakan kacamata hitam setiap akan keluar rumah.

Ini diperlukan karena pengidap albino sangat rentan pada efek samping dari cahaya matahari.

Tak hanya mata, mereka harus melindungi kulitnya dengan mengenakan pakaian tertutup serta melapisi kulit dengan tabir surya.

Jika tidak, meraka akan lebih retan menderita kanker kulit di kemudian hari, Sahabat 99.

Albinisme Tak Hanya Dialami Manusia

Tahukah kamu, albinisme tidak hanya terjadi pada manusia saja.

Kondisi ini juga bisa diderita oleh hewan dan tumbuhan, lo.

Jika terjadi pada hewan, ia tak akan mengalami efek samping yang fatal.

Hanya saja penglihatannya akan bermasalah sehingga kesulitan untuk mencari makanan dan melindungi diri.

Efeknya, tingkat kelangsungan hidup mereka cenderung lebih rendah dibandingkan yang lain.

Beberapa kasus hewan albino yang sering terdengar adalah harimau serta gorila putih.

Namun jika terjadi pada tanaman, biasanya ia hanya bisa bertahan hidup selama kurang lebih 10 hari.

Ini karena mutasi gen yang terjadi menghambat proses fotosintesis pada tanaman.

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Ingin memiliki properti Ruko Showroom Fashion?

Kunjungi 99.co/id dan segera dapatkan hunian impianmu!




Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts