Familiar dengan penyakit auto imun? Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kondisi ini adalah multiple sclerosis, Sahabat 99. Yuk, kenali serba-serbi penyakit ini!
Tergolong sebagai penyakit auto imun, multiple sclerosis bisa dibilang merupakan penyakit yang berbahaya.
Penderitanya bisa mengalami gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang sekaligus.
Sehingga tak hanya gerakan tubuh, penglihatan pun akan ikut bermasalah.
Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa benar-benar menyembuhkan penyakit ini.
Teknologi pengobatan baru bisa meredakan dan mencegah kekambuhan gejalanya.
Yuk, kita kupas tuntas informasi seputar penyakit sklerosis ganda!
Apa Itu Multiple Sclerosis?
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, multiple sclerosis merupakan penyakit yang menimbulkan gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.
Gangguan ini diduga terjadi akibat kondisi auto imun.
Di mana sel imun bukan melindungi tubuh dari kuman dan penyakit, melainkan justru menyerang sel di dalam tubuh.
Tepatnya, dalam kondisi sklerosis ganda, sel darah putih akan aktif menyerang sistem saraf.
Padahal pada sistem tubuh yang normal, seharusnya sel darah putih aktif untuk menyerang kuman atau bakteri.
Serangan sel darah putih ini akan menghancurkan myelin, zat lemak yang melindungi dan melapisi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Sehingga menyebabkan hantaran saraf terganggu dan penderita mengalami gangguan penglihatan hingga gerak.
Ilustrasi sederhananya, mari kita analogikan sistem saraf sebagai sebuah kabel listrik.
Kemudian, myelin adalah lapisan isolator yang mengelilingi kabel.
Jika lapisan isolator terkelupas atau terbuka, maka serat kabel akan terpapar sehingga aliran listrik terhambat.
Pada akhirnya, alat elektronik yang tersambung dengan kabel tersebut akan ikut rusak akibat aliran listrik yang terganggu.
Baca Juga:
8 Manfaat Kulit Pisang untuk Kesehatan | Mulai dari Memutihkan Gigi hingga Menurunkan Kolesterol
Gejala Penyakit Sklerosis Ganda yang Sering Muncul
Terganggunya aliran saraf menyebabkan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh bermasalah.
Terutamanya, gejala yang paling sering muncul adalah gangguang penglihatan.
Kemudian gangguan gerak, tergantung pada lokasi saraf yang terpengaruh.
Meski begitu, tingkat keparahan gejalanya bervariasi, tergantung tingkat kerusakan sistem saraf pada pasien.
Oleh sebab itu penyakit ini harus segera ditangani, agar tidak berujung pada kerusakan saraf permanen.
1. Gejala Gangguan Gerak pada Penderita Multiple Sclerosis
Gejala gangguan gerak umum penderita sklerosis ganda adalah adanya masalah dalam keseimbangan tubuh.
Sehingga ia sering kesulitan untuk berjalan dan sering merasa kebas atau kesemutan.
Kondisi ini akan memburuk ketika udara tengah panas atau terik.
Oleh sebab itu, mereka tidak suka udara panas maupun air panas.
Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman gejala gangguan gerak yang akan muncul:
- Sering tremor atau gemetar tiba-tiba
- Mati rasa di area tubuh tertentu, biasanya pada tungkai lengan maupun kaki
- Kesulitan berjalan dengan baik, di mana pasien sering tersandung
- Tidak dapat menjaga keseimbangan, sehingga mudah terjatuh
- Ada sensasi kesemutan atau sengatan listrik saat menggerakkan leher, terutama jika digerakkan ke depan (Lhermitte’s sign)
2. Gejala Gangguan Penglihatan pada Penderita Multiple Sclerosis
Kemudian, lebih dari 50% pasien sklerosis ganda memiliki gangguan penglihatan.
Di mana pandangannya menjadi kabur bahkan bisa sampai menghilang.
Sama seperti pada gejala gangguan gerak, kondisi ini akan memburuk dalam kondisi udara yang panas.
Diantara mereka yang mengalami gangguan penglihatan, 33% diantaranya mengeluhkan kondisi penglihatan ganda.
Penglihatan ganda atau diplopia merujuk pada kondisi di mana pasien melihat satu objek menjadi dua.
Tak hanya itu, ini juga diikuti rasa sakit ketika pasien menggerakkan mata.
Jika gejala sklerosis ganda ini tidak ditangani dengan capat, resikonya sangat besar untuk pasien kehilangan kemampuan penglihatan sepenuhnya.
3. Gejala Lainnya yang Sering Muncul
Selain gejala gangguan gerak dan penglihatan, ada ciri lain yang sering muncul pada pasien.
Yakni, sebanyak 70 persen penderita penyakit ini mengaku lebih mudah merasa lelah.
Kemudian mereka juga merasakan beberapa gejala berikut:
- Pusing, terutama jika terkena panas
- Rasa lemas yang berkepanjangan dan berat
- Kesulitan untuk bicara atau menggerakkan mulut
- Gangguan di kandung kemih, usus, hingga organ seksual
- Rasa sakit berkepanjangan di area tubuh tertentu
Penyebab Kondisi Sklerosis Ganda
Kebanyakan pasien multiple sclerosis terdiagnosis ketika mereka berusia 20-50 tahun.Namun, penyebab pasti kondisi ini sebenarnya masih belum diketahui.
Akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga berkaitan erat dengan resiko seseorang mengalami kondisi sklerosis ganda.
Beberapa diantaranya adalah kerentanan genetik, kelainan sistem kekebalan tubuh, dan faktor lingkungan atau gaya hidup.
Baca Juga:
7 Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan | Ampuh Mengobati Berbagai Penyakit!
Faktor Resiko Multiple Sclerosis
Kendati penyakit ini terbilang langka, di Indonesia sendiri kurang lebih telah terdaftar hingga 80 orang yang menderita sklerosis ganda.
Mayoritas penderitanya lebih banyak wanita dibandingkan pria.
Sehingga para ahli menduga bahwa wanita memang cenderung lebih rentan terhadap penyakit ini.
Berikut beberapa faktor resiko terjadinya sklerosis ganda:
- Wanita dengan usia 16 hingga 55 tahun
- Ada anggota keluarga yang menderita sklerosis ganda
- Penderita mononukleosis, penyakit tiroid, diabetes tipe 1, maupun radang usus
- Mengalami obesitas
- Kekurangan kadar vitamin D dalam tubuh
- Memiliki kebiasaan merokok
Pada anak dari orangtua yang menderita sklerosis ganda, ada kemungkinan sebesar 1,5 persen ia akan terpengaruh oleh hal ini.
Jika pasien memiliki lebih dari satu anak dan salah satunya mewarisi kondisi ini, maka risiko saudara kandungnya menderita kondisi yang sama adalah 2,7 persen.
Kemudian obesitas, kondisi ini juga disebut bisa memicu seseorang terkena sklerosis ganda.
Tubuh penderita obesitas relatif kekurangan vitamin D, sehingga kualitas sistem imunnya menurun.
Ini menyebabkan mereka akan mudah mengalami peradangan karena produksi sitokin proinflamasi meningkat dan produksi sitokin anti-inflamasi menurun.
Sementara untuk kebiasaan merokok, para ahli menyatakan bahwa di dalam rokok ada zat yang akan mempengaruhi sistem imun.
Parahnya, resiko ini lebih tinggi untuk para perokok pasif dibandingkan perokok aktif.
Pengobatan yang Dapat Dilakukan untuk Penderita Sklerosis Ganda
Hingga saat ini sklerosis ganda belum bisa disembuhkan sepenuhnya.
Namun, beberapa cara efektif untuk membantu memperlambat kerusakan pada sistem saraf serta mengurangi kuantitas kambuh pada pasien.
Diantaranya yang utama adalah pemberian obat-obatan oleh dokter dan terapi fisik atau fisioterapi.
Obat yang diberikan biasanya berupa kortikosteroid, misalnya saja prednisone atau methylprednisolone.
Kedua obat tersebut akan membantu mengurangi peradangan pada saraf akibat serangan sel darah putih.
Kemudain dokter juga akan meresepkan obat pelemas otot seperti baclofen dan tizanidine untuk mengurangi kekakuan.
Pada mereka yang mengalami depresi dan kelelahan berlebih, ada obat tambahan berupa methylphenidate dan ibat antidepresan.
Jika diperlukan, pasien pun akan menjalani prosedur plasmapheresis.
Di mana dokter akan membuang plasma darah di dalam tubuh dan menggantinya dengan cairan infus khusus seperti albumin.
***
Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Ingin membeli hunian di kawasan Dago Village Bandung?
Segera kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!