Sejarah kemerdekaan Indonesia ditempuh melalui perjuangan panjang rakyat dan tokoh dalam melawan penjajahan.
Perlu kita ketahui bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil pemberian dari penjajah, tapi diperjuangkan dengan segenap tumpah darah.
Selama perjalanan meraih kemerdekaan, ada banyak sekali peristiwa yang perlu diketahui, terutama peristiwa menjelang proklamasi.
Bulan Agustus tahun 1945, menjadi bulan yang sangat bersejarah, sebab pada bulan tersebut banyak sekali peristiwa yang terjadi.
Dari mulainya pengeboman dua kota di Jepang oleh sekutu, masa kekosongan kekuasaan, perumusan naskah proklamasi, hingga meraih kemerdekaan Indonesia.
Simak rentetan peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia, yuk!
Sejarah Kemerdekaan Indonesia
1. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan
Peristiwa proklamasi Indonesia merupakan peristiwa terpenting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, karena peristiwa ini membuka gerbang kemerdekaan bagi Indonesia.
Hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 di mana hari tersebut diraih melalui proses panjang perjuangan rakyat.
Titik terang perjuangan kemerdekaan ini bermula setelah kota Hiroshima, Jepang, dijatuhi bom atom oleh tentara Sekutu pada 6 Agustus 1945.
Sehari setelah peristiwa tersebut, tepatnya tanggal 7 Agustus 1945, PPKI mempertegas keinginan untuk segera mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom yang kedua kalinya di kota Nagasaki, Jepang.
Peristiwa tersebut berhasil memukul mundur pasukan Jepang dari Indonesia, hingga kemudian para tokoh proklamator segera mengambil langkah untuk menyegerakan proklamasi.
Berikut urutan peristiwa setelah bom atom kedua dijatuhkan:
- 9 Agustus 1945: Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat dipanggil oleh Marsekal Terauchi ke Dalat, Saigon (Vietnam)
- 12 Agustus 1945: Marsekal Terauchi menegaskan kepada Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan
- 14 Agustus 1945: Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat kembali ke Indonesia. Sutan Syahrir mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
- 15 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, lalu terjadi vacuum of power (kekosongan kekuasaan) di Indonesia
- 15 Agustus 1945: Golongan muda mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan paling lambat 16 Agustus 1945. Namun Soekarno menolak karena ingin meminta pendapat PPKI
- 16 Agustus 1945: Soekarno dan Hatta diculik oleh golongan muda ke Rengasdengklok
- 16 Agustus 1945: Soekarno, Hatta, dan golongan muda merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda Tadashi
- 17 Agustus 1945: Pembacaan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
- 18 Agustus 1945: PPKI mengesahkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara
2. Peristiwa Rengasdengklok
Tepat dini hari pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, Fatmawati, dan Guntur diculik oleh golongan muda untuk dibawa ke Rengasdengklok.
Penculikan tersebut ditujukan supaya Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh golongan tua dalam keyakinannya untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Sementara di Jakarta, Achmad Soebardjo mengadakan perundingan dan berusaha membujuk golongan muda untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan proklamasi.
Ia juga menyetujui kalau proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta.
3. Peristiwa Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Malam hari pada tanggal 16 Agustus 1945, diadakan perundingan terkait penyusunan naskah proklamasi yang diselenggarakan di rumah Laksamana Maeda.
Penyusunan tersebut dilakukan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo.
Dalam penyusunannya, mereka disaksikan oleh tiga orang golongan muda, yakni B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.
Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi dan telah disepakati, naskah tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Lalu naskah tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
4. Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada mulanya, pembacaan teks proklamasi direncanakan dibacakan di lapangan Ikada, namun dengan segala pertimbangkan terkait keamanan dan ketertiban lokasinya dipindah.
Pembacaan teks proklamasi kemudian diselenggarakan di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Teks proklamasi dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.
Cara kemudian disambung dengan pidato Soekarno, lalu ada sambutan dari Suwiryo dan dr. Muwardi yang pada waktu itu menjabat sebagai walikota.
Setelah itu dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih yang dijahit tangan oleh Fatmawati.
Bendera tersebut dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Soehoed.
Pengibaran bendera diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman yang kemudian dijadikan lagu kebangsaan.
Keesokan harinya, 18 Agustus 1945, PPKI Menetapkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara.
Dengan demikian, Indonesia resmi menjadi sebuah negara yang merdeka dan menjadi hari ditetapkannya Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakil presiden.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian di Grand Taruma Karawang?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!