Sebuah rumah bersejarah di lingkungan Hutong Beijing disulap menjadi hunian minimalis yang fungsional dan lega. Bagaimana kisahnya?
Baru-baru ini, sebuah karya arsitektur jenius datang dari Beijing, China. Sebuah kantor arsitek, OEU-Chao, mengubah sebuah rumah berukuran 32m2 milik pasangan muda dengan satu anak berumur 6 tahun menjadi begitu memukau. Sang arsitek, Zhi Cheng, tak memiliki kendala berarti meski rumah tersebut berdiri di atas lahan yang sangat terbatas.
Jika biasanya ruang utama adalah ruang keluarga, ruang utama milik keluarga ini justru mengakomodasi semua ruang, mulai dari dapur, ruang tamu, ruang keluarga, hingga kamar tidur. Ya, karena luas ruang terbatas, sang arstiek memilik konsep open space sehingga ruang utama dibuat tanpa penyekat. Hal ini membuat ruang utama ini menjadi sangat lega.
Meski menggunakan konsep yang terbuka, hal ini tak sampai merenggut keintiman pasangan muda tersebut. Area kamar tidur utama diberi tirai yang dapat di buka-tutup sehingga, jika ada tamu yang datang, privasi area kamar tidur utama mereka tetap terjaga.
Ide cerdas arsitek pun tak berhenti sampai di situ. Ia paham, karena lahan yang begitu sempit, tentu membutuhkan tempat khusus untuk meletakkan storage (tempat penyimpanan). Karena itu, ruangan dibuat split level sehingga ruang lonteng di atas kamar tidur utama dapat digunakan untuk menaruh lemari baju dan juga tempat tidur sang anak. Untuk menuju loteng, arsitek menaruh tangga yang nyaman untuk dinaiki sang anak jika ingin tidur. Tak hanya di loteng, area storage berupa rak-rak juga diaplikasikan di sepanjang dinding untuk mengakomodasi barang-barang penghuni.
Berdiam di ruang utama ini tentu akan membuat kamu nyaman. Penggunaan material kayu sebagai material struktur atap memberi aura hangat pada penghuni yang berteduh di bawahnya. Belum lagi warna dinding putih yang begitu matching ketika dipadupadakan dengan furnitur yang minimalis.
Tak hanya kesan homey, pencahayaan alami juga salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh si arsitek. Hal ini terlihat dari bukaan kaca yang terpampang hampir mendominasi fasad depan bahkan hingga area mendekati atap. Dengan banyaknya kaca, limpahan cahaya alami akan berebut masuk ke dalam ruangan sehingga dapat menghemat pemakaian energi lampu.
Ide cermerlang ini tentu mematahkan anggapan bahwa lahan sempit pasti tidak nyaman. Dengan luas yang terbatas, bahkan hanya 32m2, kamu dapat membuat setiap sudut ruang tersebut fungsional seperti di hunian ini. Bagaimana? Tertarik mencoba? Semoga ide ini menginspirasi!