Penataan interior rumah adalah faktor yang harus dipikirkan secara matang, apalagi untuk keluarga. Selain tempat beristirahat, ia mesti mampu menjamin keamanan para penghuni dengan mengusung konsep rumah ramah anak.
Kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga, biasanya memberikan pengaruh hebat pada berbagai hal…
Termasuk penataan desain interior rumah.
Alhasil, Anda tidak lagi hanya memikirkan kenyamanan dan selera pribadi, tapi juga faktor keamanan anak.
Jadi, bagaimana cara menjadikan rumah ramah anak dan nyaman bagi anak kecil?
Sahabat 99, simak tipsnya di bawah ini.
9 Tips Menciptakan Rumah Ramah Anak
1. Pastikan Stop Kontak dalam Posisi Tersembunyi
Stop kontak termasuk hal paling berbahaya dan paling dijaga dalam konsep rumah ramah anak.
Pastikan seluruh stop kontak berada jauh dari jangkauan anak.
Caranya bisa dengan mengatur tata letak ruangan, sehingga letak stop kontak tersembunyi di balik sofa, tempat tidur atau bufet.
Sahabat 99 juga bisa membeli bungkus stop kontak yang banyak dijual di toko perkakas.
Lewat cara tersebut, si kecil tetap terlindungi meskipun menyentuh stop kontak.
2. Pilih Perabotan Ramah Anak Kecil
Sebelum membeli perabotan rumah, pertimbangkan kualitas dan material yang aman bagi buah hati.
Mulailah dengan pemilihan kursi makan yang kokoh dan tidak mudah jatuh.
Pasalnya, anak kecil senang memainkan benda-benda di sekitarnya.
Nah, Sahabat 99 pun harus memastikan agar kursi tidak mudah goyah dan menimpa si kecil.
Contoh lain, ketika memilih kain sofa, pilihlah bahan yang tidak licin agar anak tidak mudah terpeleset saat menaiki benda tersebut.
3. Sembunyikan Bahan Kimia dan Obat-obatan dari Pandangan Anak
Obat nyamuk, pembersih lantai dan deterjen dapat berisiko fatal jika isinya tertelan oleh anak…
Begitu juga dengan obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Terlebih, benda-benda berbahan kimia dan obat-obatan kerap dikemas dengan tampilan menarik dan berwarna-warni sehingga membuat anak penasaran.
Demi menghindari hal-hal tak diinginkan, pastikan semua obat dan benda dengan zat berbahaya tersimpan rapi di kotak penyimpanan barang yang telah terkunci rapat.
4. Simpan Barang Pecah-belah
Jangan pernah menaruh barang pecah-belah, seperti piring, vas bunga atau guci di tempat-tempat yang mudah terlihat dan terjangkau oleh anak.
Sebaiknya, simpan semua barang pecah-belah di dalam lemari, atau bahkan gudang, dan baru keluarkan ketika buah hati mulai beranjak besar.
5. Masukkan Benda Tajam ke dalam Laci
Dapur bisa menjadi ‘jebakan berbahaya’ bagi anak karena dipenuhi benda-benda tajam, kompor dan gas.
Simpanlah pisau, garpu dan benda-benda tajam lainnya ke dalam laci dapur dan kunci dengan rapat.
Sementara untuk keperluan makan anak, sediakan peralatan makan berbahan plastik yang aman digunakan.
6. Amankan Sudut Lancip
Sudut pada meja, laci dan beragam perabotan lainnya juga memiliki risiko melukai anak.
Sebagai upaya menghindari si kecil cedera karena menabrak atau terbentur sudut tajam, bungkus seluruh sudut dengan busa empuk atau kain tebal.
Jika tak ingin repot, Sahabat 99 bisa membeli pengaman sudut yang sudah dipotong jadi kecil.
Baca Juga:
5 Kesalahan Umum yang Sering Terjadi Saat Melihat Rumah | Dilengkapi Pertanyaan untuk Agen Properti
7. Hindari Pajangan Benda Kecil
Anak kecil, terutama yang masih berusia di bawah 3 tahun, senang memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya sehingga ada risiko tertelan.
Jadi, tahan dulu keinginan untuk menghias rumah dengan pajangan cantik berukuran kecil.
Ingat Sahabat 99, pajangan kecil bukan bagian dari rumah ramah anak!
8. Memakai Pagar Tangga
Jika memiliki rumah bertingkat dan si kecil masih belajar jalan, sebaiknya amankan tangga dengan pagar khusus.
Upaya tersebut penting untuk menjaga agar siapapun yang lalu-lalang di tangga tetap aman, termasuk anak.
Sekilas, pengamanan ini mungkin terlihat berlebihan…
Namun, adanya pagar khusus di tangga akan membuat kita lebih tenang.
Pasalnya, si kecil bisa berkeliling rumah dengan aman.
Baca Juga:
5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Beli Rumah Pertama. Awas, Menyesal!
9. Kunci Pintu Rumah
Pastikan pintu keluar selalu terkunci jika anak sedang bermain di dalam rumah.
Penting menerapkan cara ini agar si kecil tetap terhalang jika tiba-tiba hendak berlari ke luar rumah.
Selain itu, rumah juga bakal lebih aman karena tidak ada orang asing yang tiba-tiba masuk dan berbuat kriminal.
Sahabat 99, itu tadi tips menciptakan rumah ramah anak bagi buah hati.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99…
Simak informasi menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!