WR Supratman terkenal sebagai komposer lagu Indonesia Raya. Oleh sebab itu, rumah tempat kelahirannya pun menjadi bagian dari monumen sejarah. Yuk, intip seperti apa potret bangunannya saat ini, Sahabat 99.
Perlu kamu tahu, bangunan lawas tersebut nyatanya memang hanya sekedar rumah kelahiran.
Pasalnya sebelum sang komponis genap berusia dua bulan ia diboyong ke Batavia.
Tepatnya ke daerah Jarinegara, mengikuti pekerjaan ayahnya yang menjadi instruktur Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL).
Meski begitu, tempat kelahirannya tetap menjadi salah satu bangunan bersejarah.
Berikut beberapa potret rumah masa kecil WR Supratman yang masih berdiri kokoh di Purworejo.
Napak Tilas Rumah Masa Kecil WR Supratman
1. Gapura Menuju Rumah WR Supratman
Bangunan ini berlokasi di Dusun Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purwoerejo, Jawa Tengah.
Posisinya sekitar 12 km ke arah tenggara dari pusat kota Purworejo.
Dari gapura depan kamu masih harus melewati jalan setapak dengan pepohonan di kanan kirinya.
Kemudian ada sekitar 105 anak tangga yang perlu kamu lalui hingga mencapai tujuan.
2. Rumah Kayu Jadul
Rumah masa kecil WR Supratman berdiri di atas lahan seluas 400 meter persegi.
Ukuran bangunannya hanya sekitar 8×9 meter dengan dinding kayu, atap limasan, serta lantai beralas tanah.
Menurut penjaga bangunan, kondisi ini merupakan hasil renovasi di tahun 2007.
“Dulunya bagian dinding terbuat dari anyaman bambu, namun sudah renovasi jadi kayu nangka. Tapi ukuran, bentuk dan letak ruangannya tidak berubah,” tutur Panut dilansir dari detik.com.
3. Ruangan Berlantai Tanah
Sayangnya meski sudah melalui renovasi, area lantai masih berupa tanah.
Pemerintah setempat tidak menggantinya menjadi lantai tegel.
Keputusan ini membuat nuansa jadul di dalam rumah semakin terasa.
Hanya saja ini juga membuat pengunjung harus tetap mengenakan alas kaki di dalam rumah.
4. Tempat Mengubur Plasenta
Pada bagian kiri rumah terdapat cungkup tempat mengubur plasenta.
Di sanalah plasenta atau ari-ari sang komponis terkubur setelah lahir pada 19 Maret 1903.
Dulunya titik tersebut hanya memiliki penanda berupa tanaman puring.
Namun, setelah menjadi bangunan bersejarah dibangun rumah-rumahan agar area tanah lebih teduh.
5. Deretan Karya WR Supratman
Jika masuk ke dalam rumah, kamu akan melihat dinding yang penuh dengan Pigura.
Pigura ini berisi sejarah, puisi, hingga syair lagu karya sang komponis, Sahabat 99.
Beberapa fotonya pun tampak menghiasi area dinding ruangan.
Di pojok ruangan ada jendela kayu yang menjadi ventilasi utama ruangan.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!
Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti perumahan Margahurip Banjaran di Bandung.