Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) siap mendukung penuh proyek Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur.
REI bakal terlibat langsung dalam menjaring investor luar negeri terhadap megaproyek tersebut dengan mencari investor asing yang tertarik mengembangkan properti di kawasan itu.
Belum lama ini, REI diwakili Wakil Ketua Umum bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin telah meninjau lokasi IKN baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Jadi beberapa waktu lalu Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dan Menteri PPN/Bappenas (Suharso Monoarfa) mengajak REI berkunjung ke lokasi IKN,” katanya kepada 99.co Indonesia baru-baru ini.
Para menteri tersebut pun turut memantau perkembangan proyek infrastruktur seperti pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi dan proyek pembangunan jalan lingkar Sepaku.
Bahkan, titik pembangunan istana negara di IKN juga tak luput dari pemantauan.
Investasi Asing Tertarik

Menteri PUPR disambut oleh Wakil Ketua Umum REI Rusmin Lawin dan Camat Sepaku saat mengunjungi proyek infrastruktur dasar di lokasi IKN, Sepaku pada Jumat (8/10/2021). Kiri ke Kanan: Waketum Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, dan President FIABCI Asia Pacific Region Soelaeman Soemawinata
Sejalan dengan itu, Rusmin Lawin yang juga saat ini menjabat sebagai Dewan Direksi FIABCI mengatakan bahwa investor luar sudah tertarik dengan proyek tersebut.
Fédération Internationale des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers (FIABCI) adalah Federasi Real Estate Dunia yang berbasis di Prancis.
Lagi pula, REI adalah anggota FIABCI yang didirikan sejak 1951 dan saat ini memiliki hampir 1 juta anggota di 72 negara.
Apalagi, keterlibatan REI di dalam proyek itu menjadi daya tarik bagi investor asing untuk turut berinvestasi di IKN.
“Kalau REI terlibat langsung dengan pemerintah, investor asing banyak yang ikut karena mereka percaya,” katanya.
Menurut Rusmin Lawin, akan ada konsorsium besar yang terdiri dari group pengembang papan atas dalam negeri dengan counterparts dari luar negeri yang tertarik.
Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan Ibu Kota Negara, kata dia, REI sudah mulai intensif melobi beberapa asosiasi developer dan investasi yang berasal dari Hongkong, Jepang, Korea, Malaysia dan Brunei.
“Artinya, kalau ditanya, kami sudah siap untuk mengerahkan semua resources dunia yang sudah kami bangun sejak beberapa tahun yang lalu,” ujarnya.
Rusmin yang juga Strategic Advisor 99 Group itu juga telah mempresentasikan potensi investasi relokasi IKN yang diselenggarakan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) lewat Belt and Road Summit Hong Kong 2021.
Kemudian, kepada investor Korea yang dikoordinir oleh Korea National Agency for Administrative City Construction of Korea.
Lalu, pada para investor Jepang yang bergabung ke dalam J-CODE (The Japan Conference on Overseas Development of Eco-Cities) dalam waktu dekat dan juga Dubai Real Estate.
Dalam sesi tersebut, Rusmin mengatakan ada dua tipe investor yang dicari REI.
Keduanya adalah pendanaan dari investor untuk pembangunan IKN dan developer yang membangun proyek tersebut.
Presentasi itu disambut baik, namun ada sejumlah hal yang disorot oleh para calon investor asing.
Salah satunya terkait pembebasan lahan atau pengadaan lahan yang kerap jadi isu dalam pelaksanaan suatu proyek di tanah air.
Meski demikian, Rusmin mengatakan kalau IKN bakal menjadi forest city, sustainable city, dan green city sesuai dengan visi pemerintah.
“Ini menjadi kesempatan bagi investor dunia yang berbasis di Hongkong yang dikenal sebagai Financial Hub Asia untuk ikut berinvestasi dan membangun kota paling layak huni di dunia,” katanya.
Investasi Tahap I Capai Rp510 Miliar
Melansir Tempo, nilai investasi untuk pembangunan IKN tahap I mencapai Rp510 miliar.
Plt. Sekda Kab. Penajam Paser Utara Muliadi mengatakan nilai tersebut berdasarkan dokumen Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2022.
Tahap awal tersebut terdiri dari pembangunan infrastruktur dasar.
Adapun pembangunan kawasan permukiman ASN-Polri dan masyarakat umum, gedung serta kantor pemerintahan akan menyusul kemudian.
Kepala Project Implementation Unit (PIU) National Affrordable Housing Program (NAHP) Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dedy Permadi mengatakan sebanyak 100.000 rumah akan dibangun di konstruksi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Melansir Bisnis.com, jumlah tersebut untuk menampung masyarakat yang akan tinggal KIPP IKN dengan target populasi mencapai 320.000 orang hingga 2045.