Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) membentuk kelompok kerja khusus menyusul keikutsertaannya membangun Ibu Kota Baru atau Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur. Di sisi lain, mereka juga meminta kejelasan masterplan.
Melansir Bisnis.com, kelompok kerja atau tim khusus tersebut untuk menjaring investor.
REI mencari investor luar negeri yang mau mengembangkan properti di kawasan Ibu Kota Baru, Kaltim.
Asosiasi itu pun langsung membentuk kelompok kerja khusus untuk merealisasikan pembangunan IKN.
REI mengusulkan Bendahara Umum DPP REI Samuel Stephanus Huang untuk menjaring investor lokal.
Sementara untuk investor asing, REI mangajukan nama Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin.
Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan pihaknya diminta Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappens Suharso Monoarfa untuk mendukung pembangunan properti di IKN.
Pembangunan properti di IKN tersebut meliputi hunian, perkantoran komersial, fasilitas umum, dan infrastuktur lain.
Gandeng Pengembang Luar Negeri
Untuk mewujudukan hal itu, REI bakal berusaha menggandeng pengembang luar negeri guna mengembangkan kawasan tersebut.
“Untuk investasi asing, kami akan memanfaatkan sejumlah jaringan. Salah satunya melalui FIABCI di mana REI selama ini aktif di dalamnya,” kata Totok melansir Bisnis.com.
FIABCI (International Real Estate Federation) adalah organisasi industri realestat dan properti dunia yang berbasis di Prancis.
Indonesia adalah salah satu anggota yang berasal dari Asia.
Tak hanya menggandeng investor asing, REI juga bersiap terlibat dalam badan otorita yang akan dibentuk khusus untuk menangani pengembangan IKN.
REI menurutnya memiliki pengalaman dalam membangun kota-kota baru dengan konsep modern.
Kejelasan Rencana Induk Ibu Kota Bau
Namun demikian, Totok meminta kejelasan rencana induk atau masterpan pengembangan kawasan IKN.
Kemudian, jadwal dan rencana kerja untuk bisa memulai pembangunan.
“Kami berusaha mulai melakukan tahun ini. Yang kami perlukan dari pemerintah bukan anggaran, melainkan masterplan dan time table. Dari situ, kami baru bisa membangun dengan menyesuaikan perencanaan,” katanya.
Totok menilai bahwa kejelasan rencana induk tersebut agar REI dapat menyusun studi kelayakan pengembangan kawasan.
Selain itu, untuk menawarkan proyek properti di sana pada pengembang asing.
“Investor memerlukan kejelasan regulasi dan perencanaan. Semakin banyak investor masuk, pemerintah juga semakin memiliki banyak pilihan untuk pengembangan kawasan IKN,” kata dia.
“Kalau kami bangun rumah, tetapi perkantoran pemerintah tidak juga dibangun, kami jualan ke siapa. Ini harus jelas dulu,” lanjut dia.
Pembangunan Mulai Tahun Depan
Pemerintah berencana memulai proyek properti di Ibu Kota Baru pada tahun depan berupa rumah dinas IKN.
Pembangunan awal tersebut rencananya menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan pembangunan rumah dinas untuk ASN, menteri/pejabat negara dan eselon I di IKN itu tak akan menggunakan dana APBN.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id untuk menemukan rumah impianmu!
Cek ragam hunian menarik, salah satunya AKR Gem City!