Wisata yang terkenal dengan julukan Feeling Good ini kabarnya sudah ditutup oleh pemilik lahan, PT Wira Bumi. Wisata padang savana bernama Ranu Manduro ini disebut-sebut seperti perbukitan di New Zealand.
Ranu Manduro berlokasi di Dusun Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kini padang savana mirip New Zealand ini sudah ditutup oleh PT Wira Bumi – pemilik lahan- untuk umum sejak Jumat (28/2/2020).
Warga Minta Ranu Manduro Dibuka Lagi untuk Tambah Penghasilan
Dilansir dari laman Tribunnews, lewat video yang beredar luas di media sosial terlihat pengunjung yang membeludak memadati area Ranu Manduro Ngoro Mojokerto.
Kini tempat wisata Ranu Manduro Mojokerto itu sudah dipasang sebuah papan pengumuman larangan masuk.
Papan tersebut bertuliskan ‘Dilarang Keras Memasuki Wilayah Pertambangan Tanpa Izin’.
Hal ini pun dijawab sama oleh Eka Dwi Firmansyah, Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, ia membenarkan bahwa kawasan Ranu Manduro sudah ditutup oleh pemilik lahan.
Namun, Eka mengatakan pihaknya bersama warga akan berupaya berkoordinasi dengan PT Wira Bumi.
Ia dan warga setempat ingin mereka bisa membuka kembali kawasan wisata Ranu Manduro untuk kepentingan masyarakat setempat.
Pasalnya, dari wisata padang rumput ini banyak pengunjung dari luar kota yang ingin menikmati pemandangan alam.
Hal inipun secara otomatis bisa menambah penghasilan warga setempat.
Baca Juga:
13 Destinasi Wisata Wajib Dihindari Tahun 2020 | Ada Dua dari Indonesia!
Ditutup Karena Fasilitas yang Tidak Memadai
Tak sedikit pengunjung dari luar kota yang berbondong-bondong ingin menyaksikan keindahan alam Ranu Manduro Ngoro di musim penghujan.
Kawasan ini didatangi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam yang asri bak negeri New Zealand sembari ber-selfie ria.
Sayangnya, kawasan wisata ‘dadakan’ ini belum siap fasilitasnya.
Sekarang sudah Jadi FEELING BAD #Mojokerto #RanuManduro pic.twitter.com/uGNptlBNzE
— Wereng Alas (@WachidYuliantoA) March 1, 2020
Dilansir dari Beritajatim.com, menurut pengakuan salah satu pengunjung, Nurul Diah, akses menuju Ranu Mondoro begitu sempit, memilik lubang-lubang yang dalam serta becek.
Selain itu, padang savana dibawah kaki Gunung Penaggungan tersebut tak menyediakan sama sekali tempat sampah.
“Bagus tapi jalannya jebog, sempit dan berdesakan sama pengunjung lainnya. Karena banyak masyarakat yang datang jadi banyak sampah, banyak pedagang dan tidak menyediakan tempat sampah. Ada pedagang duren sampai ayam geprek, dulu pernah memang bagus pemandangannya tapi belum viral,” ujar Nurul Diah.
Harga tiket masuk pun naik hingga dua kali lipat dari hari pertama viral.
Untuk kendaraan roda dua karcis masuk dibanderol seharga Rp10 ribu tiap gang.
Ada tiga pintu masuk menuju lokasi, pengunjung yang datang diarahkan ke masing-masing gang.
Baca Juga:
11 Wisata Lembang Bandung Terbaru Tahun 2020 | Wajib Dikunjungi!
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya!
Selalu kunjungi 99 Indonesia untuk baca kumpulan berita properti ter-update.
Dapatkan pula properti yang sedang kamu cari di situs 99.co/id.