Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah terseret kontroversi setelah “meramalkan” masa depan Indonesia. Bagaimana kelanjutannya? Baca di sini!
Melansir Detik, pria kelahiran 17 Oktober, 1951 ini sempat menuai kontroversi di tahun 2018 ketika tampil di sebuah acara Gerindra.
Pernyataan Prabowo Subianto direkam dan diunggah ke akun Facebook partai Gerindra pada Minggu, (18/03/2021).
Pada video tersebut, Prabowo yang mengenakan baju putih dan peci hitam terlihat sedang menyuarakan opininya tentang tanah air.
Ia beranggapan bahwa Indonesia akan “bubar” di tahun 2030, terutama dalam satu sisi, yakni ekonomi.
Berikut berita selengkapnya!
Prabowo Subianto Sebut Indonesia Bubar di Tahun 2030
Pada acara partai Gerinda, ungkapan Prabowo tentang masa depan Indonesia menuai pro kontra dari banyak kalangan.
“Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” ucap Prabowo pada acara tersebut, seperti dikutip dari Detik, Jumat (19/11/2021).
“Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa,” lanjut Prabowo.
Pernyataan mantan menantu Soeharto itu ditanggapi banyak sosok politik, termasuk presiden Indonesia, Joko Widodo.
Masih melansir artikel yang sama, Jokowi kabarnya tertawa kecil saat mendengar “ramalan” Prabowo itu.
“Kita memandang ke depan itu dengan rasa optimisme,” kata Jokowi saat membuka acara Rapimnas II Partai Perindo di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Ia menambahkan bahwa semua hambatan bisa diatasi jika masyarakat Indonesia memiliki rasa optimisme.
“Sesulit apa pun tantangan yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada, harus ada rasa optimisme, rasa harapan lebih baik,” lanjutnya.
Ternyata Mengutip Sebuah Novel
Setelah pernyataan Prabowo Subianto viral, terungkap bahwa kata-kata yang ia gunakan merupakan sebuah kutipan buku “Ghost Fleet”.
“Ghost Fleet” merupakan sebuah novel fiksi karya penulis kondag Peter Warren Singer dan August Cole.
Sebelumnya, Prabowo pernah menggunakan kalimat yang sama dan menjelaskan maknanya lewat acara bedak buku “Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo” di UI pada 18 September, 2017/
“Ghost Fleet ini novel, tapi ditulis dua ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu. Mereka ramalkan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi,” jelas Prabowo.
***
Semoga bermanfaat ya, Sahabat 99…
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari apartemen di Tangerang, bisa jadi Apartemen Transpark Bintaro adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!