Bagi setiap pasangan, mendirikan rumah tangga bahagia adalah sebuah tujuan dan komitmen bersama.
Bahagia tidak diukur dari hubungan antara suami dan istri saja, namun juga melibatkan kebahagian anak.
Meskipun demikian, peran dominan terbangunnya keluarga yang harmonis bertumpu pada peran suami dan istri yang dijalankan dengan benar.
8 Rahasia Rumah Tangga Bahagia bagi Orang Tua dan Anak
1. Menanyakan Keraguan
Selama berkeluarga, pasti terbesit rasa keraguan antara anggota keluarga. Bisa jadi dikarenakan perasaan kecewa atau tidak saling terbuka.
Umumnya keraguan muncul di antara suami dan istri, saling enggan bertanya tapi ingin mendapat penjelasan yang selayaknya.
Tanpa ada yang bertanya dan berinisiatif menjelaskan, suami dan istri hanya akan terus saling berasumsi masing-masing.
Ingat, pasanganmu tidak bisa membaca pikiran. Kamu harus mengatakan langsung pada pasanganmu untuk bertanya atau menjelaskan pikiran dan perasaanmu.
Baca Juga:
Tips Mewujudkan Rumah Nyaman Sederhana & Membahagiakan
2. Menikmati Kehidupan Berkeluarga
Fungsi dan peran dari sebuah keluarga adalah untuk saling ada dan mengangkat satu sama lain, tidak ada yang tertinggal dan ditinggalkan.
Ini bermuara pada bagaimana cara bersikap dan memperlakukan setiap anggota keluarga.
Pelajari apa yang menjadi ciri bahagia keluargamu, misalnya hal-hal kecil sekadar bertegur sesampainya di rumah setelah pulang bekerja atau sekolah.
3. Saling Bertukar Cerita Syarat Rumah Tangga Bahagia
Membangun rasa kepercayaan wajib dilakukan sejak dini dalam kehidupan berkeluarga.
Baik antara suami dan istri, juga kepercayaan antara anak dan orangtua nantinya.
Saat kepercayaan telah terbangun, anggota keluarga tak akan sungkan untuk saling bercerita tentang apa yang tengah dirasa dan apa yang telah dilalui.
Kamu bisa memulai dengan memahami kesibukan, misalnya saling bertukar cerita tentang hari yang telah dilalui.
Jangan menghakimi ketika ada yang bercerita, sebab rasa kepercayaan bisa runtuh seketika dan akhirnya enggan untuk bercerita lagi ‒ jadilah pendengar yang baik.
4. Seimbangkan Prioritas Kunci Rumah Tangga Bahagia
Saat awal pernikahan, prioritas utama suami dan istri adalah kebahagiaan pernikahan.
Hingga kemudian memiliki anak, prioritas pernikahan bisa jadi berkurang karena lebih memprioritaskan anak-anak.
Hubungan pernikahan berlandaskan pada janji sehidup semati, artinya akan dan harus bertahan hingga maut memisahkan.
Sedangkan terhadap anak, di usia dewasa mereka, anak-anak juga akan memiliki keluarganya masing-masing.
Baiknya, setiap orangtua bijak menyeimbangkan prioritas ini untuk bisa membangun hubungan yang kuat dalam keluarga.
5. Prioritaskan Keluarga Sebelum Teman
Keluarga yang bahagia sudah tahu betul bahwa keluarga adalah nomor satu dan urusan terhadap teman bisa ditunda terlebih dahulu.
Permasalahan ini sering terjadi pada anak-anak di usia remaja hingga dewasa.
Anak-anak cenderung merasa bosan dan ingin mencari kesenangan bersama teman-teman mereka di luar rumah.
Sebagai orangtua, kamu harus tetap fleksibel terhadap anak.
Biarkan mereka menikmati masa-masa mereka, termasuk mencari kesenangan di luar rumah bersama teman-teman.
Namun, kamu harus memberitahu bahwa keluarga tetap harus menjadi prioritas yang utama.
6. Jangan Bertengkar di Hadapan Anak
Pertengkaran menjadi satu hal yang tidak bisa dihindari dalam berkeluarga, sebab pasti ada.
Ketika telah memiliki anak, usahakan jangan bertengkar dihadapan mereka.
Anak akan merasakan dampak psikologis yang besar ketika orangtua mereka bertengkar di hadapan mereka.
Bisa jadi mengalami stres, sulit bersosialisasi, hingga mempengaruhi sikapnya.
7. Rutin Makan Malam Bersama
Jangan anggap sepele momen makan malam bersama, karena ini menjadi kunci keluarga yang harmonis dan saling percaya.
Anggota keluarga memiliki kesibukannya masing-masing, sehingga momen ini menjadi kunci penghubung anggota keluarga.
Setidaknya lakukan makan malam bersama sebanyak 4-5 kali seminggu untuk menjaga hubungan antara anggota keluarga.
8. Membangun Komunikasi Rumah Tangga Bahagia
Berdasarkan beberapa poin yang telah disebutkan, dapat ditarik benang merah bahwa semuanya tertuju pada bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Menurut Rose J. Perkins, profesor psikologi di Stonehill College, keluarga bahagia adalah mereka yang bisa membangun serta menjaga menjaga komunikasinya.
Jagalah komunikasi antara anggota keluarga untuk tetap terbuka.
Baca Juga:
8 Cara Mengatur Keuangan Keluarga. Supaya Bisa Beli Rumah!
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!