Puasa adalah kegiatan umat muslim dalam menahan hawa nafsu yang dilakukan mulai dari azan subuh hingga azan magrib. Di Indonesia sendiri, waktu rata-rata berpuasa adalah kurang lebih sekitar 13 jam. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya bagiamana astronot muslim berpuasa di luar angkasa?
Ternyata, tidak sedikit astronot muslim yang pernah pergi ke luar angkasa, Ilho.
Sebelum masuk dalam pembahasan berpuasa di luar angkasa, alangkah baiknya Blog 99.co Indonesia membahas siapa saja muslim yang pernah meninggalkan bumi untuk sesaat.
Astronot Muslim yang Pernah Pergi ke Luar Angkasa
1. Sultan bin Salman Al Saud
Tercatat sebagai muslim dan anggota kerajaan Arab pertama yang pernah pergi ke luar angkasa, Sultan bin Salman Al Saud adalah spesialis muatan untuk misi pesawat ulang-alik STS-51G.
Berkat prestasinya, banyak sekali negara dengan mayoritas muslim seperti Pakistan, Kuwait, Bahrain, Maroko, dan Suriah memberikan penghargaan pada pria kelahiran 27 Juni 2956 ini.
2. Sheikh Muszaphar Shukor
Sheikh Muszaphar Shukor adalah orang Malaysia pertama yang pernah pergi ke luar angkasa.
Pria kelahiran 27 Juli 1972 ini diterbangkan dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan ke ISS di Soyuz TMA-11 bersama dengan komandan Yury Malachenko (Rusia) dan Peggy Whitson (Amerika Serikat).
Saat berkesempatan untuk mengembangkan misi riset di antariksa selama 10 hari, Shukor sempat merekam cara salat di sana.
3. Musa Manarov
Musa Manarov adalah astronot berpengalaman yang pernah tinggal di luar bumi lebih dari 541 hari.
Dia memulai misi pertamanya bersama Mir EO-3 pada 1987 dengan pesawat TM-4.
Di stasiun luar angkasa itulah Manarov tinggal selama setahun dan hal ini menjadikan dia sebagai orang pertama yang pernah menghabisakan 1 tahun di luar bumi.
Baca Juga:
Menjelang Bulan Puasa, yuk Kita Kenali Sejarah Ngabuburit!
4. Abdul Ahad Mohmand
Abdul Ahad Mohmand merupakan pilot dan kosmonot asli Afghanistan pertama yang pernah menjelajahi luar angkasa.
Mohmand diberangkatkan dengan pesawat Soyuz TM-5 bersama komandan Vladmir Lyakhov (Soviet) dan dokter penelitian Valery Polyakov (Soviet).
5. Salishan Shafirovich Sharipov
Di Johnson Space Center, Sharipov memiliki jabatan sebagai Direktur Operasi, Badan Antariksa Rusia pada Oktober 2005 – Mei 2006.
Dia pernah menjalani 2 misi, yang pertama sebagai kru spesialis STS-89 dan yang kedua misi docking ulang kedepalan Shuttle-Mir.
Dalam misi docking ulang, Sharipov harus memindahkan lebih dari 8 ribu pon peralatan ilmiah, perangkat keras, dan air dari Space Shuttle Endeavour ke Mir.
Cara Astronot Muslim Berpuasa di Luar Angkasa
Pengalaman Sultan bin Salman Al Saud
Secara kebetulan, misi yang dijalani oleh Sultan bin Salman Al Saud bertepatan dengan bulan Ramadan.
Sultan bercerita bahwa sebelum pergi, dia menjalani pelatihan perjalanan ke luar angkasa di Space Center di Houston saat bulan puasa.
Saat pelatihan, dokter di NASA menyatakan bahwa dia layak dikirim ke Kennedy Space Center karena kesehatan fisiknya terlihat sangat baik meskipun tetap berpuasa.
Lalu, bagimana dengan kegiatan berpuasa ketika sudah sampai di luar angkasa?
Karena keraguan sultan dengan cara berpuasa di luar angkasa, dia menanyakan hal ini kepada seorang ahli bernama Sheikh Abdul Aziz Bin Baz.
Menurutnya, dia bisa menjalankan puasa dengan mengikuti waktu berpuasa di tempat dia lepas landas.
Baca Juga:
Ini Rasanya Menjalankan Ramadan di 5 Negara dengan Waktu Puasa Terlama
Karena berangkat dari Florida, Sultan mengikuti jadwal sahur, buka, dan salat seperti para muslim yang ada di sana.
***
Inilah beberapa astronot muslim yang pernah menjelajahi luar angkasa dan kisah mengenai pengalaman berpuasa di sana.
Semoga artikel ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk segala kebutuhan propertimu!