Divestasi proyek yang tertunda merupakan sebuah masalah normal. Namun, kali ini problema tersebut merenggut triliunan rupiah dari PT Waskita Karya (Persero). Apa yang menyebabkan mereka merugi sebanyak itu? Simak di sini penjelasannya!
Tahun 2020 bukan tahun yang baik bagi PT Waskita Karya (Persero).
Pasalnya, tahun lalu Waskita mecatat kerugian bersih sebesar Rp7,38 triliun.
Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan jumlah kerugian bersih yang dialami pada tahun 2019, yaitu Rp872 miliar.
Dalam sebuah webinar, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menjelaskan alasannya.
Berikut berita selengkapnya.
PT Waskita Karya Merugi sampai Rp7,38 Triliun
Menurut Destiawan, kerugian terjadi karena adanya penundaan proses divestasi 5 ruas jalan tol yang dimiliki perseroan.
Proses divestasi terjadi karena pandemi Covid-19 yang tidak kunjung surut.
“Nah, akibat pandemi Covid-19, tahun 2020 ini harusnya ada lima ruas yang kami divestasi. Akan tetapi, kami gagal karena para investor menunda,” terang Destiawan dalam webinar Mengukur Infrastruktur Waskita, seperti dikutip dari Kompas, Kamis (08/04/2021).
Destiawan melanjutkan, perusahaannya masih berencana untuk melepas sembilan ruas jalan tol.
Rencana tersebut akan ia rampungkan di tahun 2021.
Harapannya, setelah proses divestasi jalan tol selesai, beban utang perseroan akan berkurang.
Sementara itu, sembilan ruas jalan tol terbagi di lima wilayah.
Tiga ruas tol berada di Jabodetabek, satu di Jawa Barat, dan dua berlokasi di Pulau Sumatera.
Sisanya, dua ruas di tol Trans-Jawa dan satu ruas di Jawa Timur dengan total panjang 480 km.
“Kami optimis divestasi bakal terlaksana, setelah 1 (divestasi ruas tol) terealisasi, investor banyak sekali yang ingin mengakuisisi ruas-ruas Waskita,” ucap Destiawan.
Divestasi 9 Ruas Jalan Tol Diharapkan Bisa Meringankan Utang Perseroan
Melansir dari Kompas, perseroan kini memiliki utang sebesar Rp90 triliun dengan bunga Rp4,7 triliun.
Direktur Keuangan Waskita Karya, Taufik Hendra Kusuma, turut angkat bicara.
Taufik menjelaskan, jika berhasil, divestasi sembilan ruas jalan tol akan memangkas utang perseroan sekitar Rp20 triliun.
Dengan jumlah utang yang terpotong, utang bunga PT Waskita Karya pun secara otomatis akan mengecil.
“Kami mendapatkan full support dari Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan juga dalam proses support juga, perbankan juga kami cukup intensif (komunikasi),” tutur Taufik.
“Terutama itu ‘kan (beban bunga) yang menjadi faktor signifikan performance tahun lalu,” tutupnya.
***
Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, Sahabat 99…
Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Untuk kamu yang tertarik membeli hunian dekat jalan tol seperti Asatti BSD, langsung kunjungi 99.co/id, ya!