Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tak menerapkan new normal seperti arahan Presiden Jokowi. Namun, ia lebih memilih PSBB transisi yang diterapkan hingga akhir Juni.
Senin, (8/6/2020) merupakan hari pertama penerapan PSBB transisi di DKI Jakarta.
DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang disiapkan pemerintah pusat untuk menjalani new normal.
Namun, alih-alih menerapkan new normal seperti arahan Jokowi, Anies malah memutuskan PSBB transisi.
Walaupun masih ada beberapa wilayah di Jakarta yang masuk kategori zona merah, namun, Anies Baswedan menganggap PSBB transisi ini menjadi pilihan terbaik.
Karena, meski melakukan PSBB, Pemprov DKI melonggarkan sejumlah aturan yang ada dalam pembatasan sosial.
PSBB Transisi Masih Memberlakukan Syarat Guna Mencegah Penyebaran Virus Corona
Dilansir dari Kompas.com, contoh beberapa kelonggaran ada dalam aktivitas sosial dan ekonomi.
Di masa PSBB transisi Jakarta ini, masyarakat sudah diperbolehkan untuk melakukan kegiatan sosial dan ekonomi dengan berbagai syarat serta pembatasan.
Kabarnya, Pemprov DKI Jakarta juga secara bertahap akan membuka kembali rumah ibadah, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, pariwisata, hingga perkantoran.
Masih adanya sejumlah syarat terkait pelonggaran dilakukan agar penyebaran virus Corona tetap bisa dikontrol dan dikendalikan.
Baca Juga:
Survei: Sektor Properti di Indonesia Masih Sangat Potensial dan Siap Menggeliat
Antrean Penumpang yang Mengular di KRL Bogor
Masih melansir dari Kompas.com, di hari pemberlakuan PSBB transisi ini, terdapat antrean mengular di KRL Stasiun Bogor, Senin, (8/6/2020) pagi.
Kini sektor yang mulai beroperasi yakni, perkantoran, pertokoan, perindustrian, hingga pergudangan.
Jumlah penumpang yang membeludak di KRL Stasiun Bogor ini sempat membuat ptugas kewalahan.
Panjangnya antrean mengular hingga ke pelataran parkir kawasan stasiun.
Untuk menangani kondisi ini petugas stasiun akhirnya membagi dua barisan agar tidak saling berdesakan dan juga meminimalkan penularan Covid-19.
Pantauan Kompas.com, untuk bisa sampai ke pintu masuk (tap-in) elektronik, setiap penumpang butuh waktu antara 20-30 menit.
Salah satu petugas, Fuad, mengatakan, sesuai prosedur, pihak stasiun menerapkan protokol kesehatan kepada para penumpang yang menggunakan layanan kereta
Penerapan pembatasan jumlah kapasitas penumpang di dalam gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line membuat antrean semakin panjang.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai hari ini telah menambah jam operasional KRL Commuter Line dari pukul 06.00 WIB–18.00 menjadi pukul 04.00 WIB–21.00 WIB.
Selain itu, KCI juga menambah perjalanan KRL dari sebelumnya 784 perjalanan menjadi 935 perjalanan.
Baca Juga:
Peserta Tapera Bisa Ajukan KPR Bunga Rendah. Kenali Dulu Syaratnya!
Semoga berita di atas bermanfaat untuk kamu, ya!
Baca informasi menarik seputar properti dalam Berita Properti 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari harga rumah murah? Temukan di 99.co/id.