Berita Berita Properti

31 Proyek Properti Akan Dibangun di Jakarta, Padahal Terancam Tenggelam karena Alami Penurunan Muka Tanah yang Parah. Ironis!

2 menit

Sebagai ibu kota negara, Jakarta berkembang pesat terutama dalam pembangunan dari sisi properti. Namun, ironisnya, terdapat sejumlah proyek yang berdiri di wilayah dengan penurunan muka tanah tergolong tinggi ini.

Setidaknya, ada 31 proyek properti di kawasan Jakarta dan pesisir utara ibu kota.

Beragam sektor dari jumlah proyek tersebut meliputi residensial, perkantoran, ritel, sampai hotel.

Hal ini diungkapkan Sarie, seorang mahasiswa CEP Doktoral Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Syarifah Syaukat kepada Kompas.com.

Proyek ini, katanya, bakal lebih banyak lagi terutama pada wilayah dengan potensi risiko penurunan muka tanah level sedang sampai rendah.

Pemicu Penurunan Muka Tanah

penurunan muka tanah

Masih menurut Sarie, penurunan muka tanah dipicu oleh berbagai faktor.

Beberapa di antaranya yakni kondisi geologis tanah endapan, tingginya ekstraksi air tanah, serta beban bangunan.

Maka dari itu, Sarie menuturkan, dalam kondisi tertentu penurunan tanah bisa menyebabkan amblesnya bangunan yang berada di atasnya.

Bahkan, hal ini bisa pula memicu genangan yang lebih dalam ketika musim hujan atau gelombang pasang.



Lewat data yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, penurunan tertinggi di kawasan DKI terjadi di sejumlah titik, setidaknya sampai setinggi 0,24 meter per tahun.

Data tersebut diambil dari salah satu portal yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan Energi terkait peta sebaran penurunan muka tanah sekitar tahun 2014-2017.

“Secara area, wilayah dengan risiko penurunan muka tanah yang tinggi di antaranya adalah Penjaringan, Pademangan, dan Cempaka Putih,” tutur Sarie.

Kini, wilayah tersebut telah dimanfaatkan pengembangan berupa permukiman, komersial, dan campuran.

Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diharapkan sebagai upaya menekan kondisi dan situasi ini, serta ancaman tenggelam.

Perpanjang Usia Lingkungan Hidup dengan Green Property

Menilik uraian di atas, maka mengadopsi Pola green property pun menjadi salah satu opsi yang diperlukan guna memperpanjang usia lingkungan hidup.

Sebagai contoh, Jakarta bisa berkaca pada Jepang yang membatasi ekstraksi air tanah untuk kegiatan industri dan komersial, serta menyiapkan alternatif sumber air lain.

Pasalnya, sama dengan DKI Jakarta, secara umum Jepang juga mengalami permasalahan serupa.

Apabila rencana tersebut benar-benar dapat diaplikasikan, hal ini memiliki dampak yang cukup baik lantaran ritme penurunan tanah bisa ditahan sekaligus menghindari tenggelamnya Jakarta.

***

Semoga ulasannya bermanfaat, Sahabat 99.

Pantau terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jika kamu sedang mencari rumah di sekitar Bandung, bisa jadi Dago Village adalah jawaban yang tepat.

Cek selengkapnya di www.99.co/id.




Hendi Abdurahman

Mengawali karier sebagai penulis lepas seputar tema olah raga di sejumlah media online. Sejak 2021 menjadi penulis konten di 99 Group dengan cakupan tema meliputi properti, marketing, dan gaya hidup. Senang menjelajah kota di akhir pekan.

Related Posts