Melihat Pertamina memiliki banyak masalah, mulai dari investasi dan pembangunan kilang Pertamina yang lambat, Jokowi bentak direksi Pertamina dan PLN di depan Erick Thohir serta Ahok.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Jokowi ungkapkan kekecewaannya terhadap Pertamina dan PLN pada Selasa, 16 November2021 di Istana Kepresidenan.
Kekesalan Jokowi ini berasal dari beberapa proyek kilang Pertamina yang berjalan lambat.
Padahal investor sudah sangat bersemangat untuk berinvestasi bersama Pertamina, sayangnya respon Pertamina yang lambat membuat proyek ini baru berjalan 5% saja.
Bentakan Jokowi pada direksi Pertamina dan PLN ini ia lakukan dihadapan banyak orang, termasuk Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Komisaris Utama, Pertamina Basuki Tjahaja Purnama.
Kekecewaan Jokowi terhadap Pertamina
Penyebab mengapa Jokowi kesal terhadap BUMN yang satu ini adalah karena proyek Grass Root Refinery (GRR) di Tuban dan Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang lambat.
“Pertamina sudah bertahun-tahun yang namanya Rosneft di Tuban ingin investasi. Sudah mulai, saya ngerti Rosneftnya ingin cepat, tapi kitanya gak pengen cepat,” jelas Jokowi, seperti dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11/2021).
Jokowi juga menambahkan investasi Rosneft sudah cukup besar, yakni mencapai Rp168 triliun, tetapi yang terealisasi baru sebesar Rp5,8 triliun saja.
Proyek TPPI juga sudah dicanangkan sejak 2014, tetapi masih belum selesai juga hingga saat ini.
“Di dekatnya lagi ada TPPI juga sama, investasinya US$3,8 miliar. Juga bertahun-tahun ini sudah sebelum kita ada, kemudian ada masalah, belum jalan-jalan juga,” bentak Jokowi.
Presiden Ketujuh Indonesia ini juga membeberkan alasan mengapa pembangunan Pertamina tak kunjung tuntas.
“Ini ada masalah karena ini, tapi ‘kan problemnya bukan itu. Problemnya comfort zone, zona nyaman, zona rutinitas itu yang ingin kita hilangkan. Masih senang dengan comfort zone, udah nggak bisa lagi,” tuturnya.
Pembangunan Kilang Pertamina yang Belum Tuntas
Berikut adalah beberapa proyek kilang baru atau Grass Root Refinery yang bergerak lambat dan belum selesai hingga saat ini:
GRR Kilang Tuban
Kilang ini adalah hasil kerja sama Pertamina dengan Rosneft, perusahaan minyak Rusia.
Proyek ini diperkirakan bisa beroperasi di tahun 2027.
RDMP Kilang Balongan
Ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan rampung tahun 2022.
RDMP Balikpapan
Proyek peningkatan kapasitas kilang ini diperkirakan selesai di tahun 2024.
RDMP Cilacap
Proyek ini dicanangkan untuk meningkatkan daya saing kilang yang ditargetkan selesai tahun 2026.
RDMP Plaju
Proyek seharga US$2 miliar ini baru bisa beroperasi di tahun 2026.
RDMP Dumai
Pembangunan kilang Pertamina ini dicanangkan selesai di tahun 2026.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Bekasi?
Bisa jadi Transpark Juanda adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!