Presiden Jokowi telah mengusulkan banyak proyek infrastruktur di Indonesia sejak menjabat sebagai presiden tahun 2019-2024. Sayangnya, proyek infrastruktur Jokowi ini banyak yang tertunda karena Covid-19.
Dilansir dari finance.detik.com, ada sejumlah proyek infrastruktur nasional yang diusulkan Joko Widodo terpaksa ditunda di tahun anggaran 2021.
Hal ini terjadi karena adanya pemfokusan kembali anggaran negara akibat pandemi Covid-19.
Di tahun 2021, anggaran negara 2021 berubah dari Rp10,58 triliun jadi hanya Rp7,4 triliun untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Sementara itu, anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berubah dari Rp11,35 triliun menjadi Rp8.14 triliun.
Program Infrastruktur Lautan yang Tertunda di 2021
sumber: tirto.id
Salah satu bidang yang memiliki program yang terpaksa ditunda adalah bidang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Program pengadaan 19 unit kapal patrol laut jenis Rigid Bouyant Boat (RBB) tertunda karena anggaran sebesar Rp22.890.000 dialihkan demi penanganan Covid-19 masyarakat.
“Di bidang pelabuhan ini, hampir semua kegiatan baik mulai pembangunan pelabuhan baru, kemudian lanjut rehabilitasi pengembangan, dan lain-lain hampir semua kena dampak refocusing,” ujar Ditjen Perhubungan Laut Agus Purnomo.
Selain tertunda, ada juga beberapa pembangunan nasional yang terpaksa dikurangi atau diubah kontraknya.
Banyak infrastruktur yang diubah kontraknya dari single years contract (SYC) menjadi multiyear contract (MYC).
Akibatnya banyak yang mencari sumber pendanaan lain dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Namun, Agus juga mengatakan bahwa tidak semua proyek ditunda, karena bila proyek tersebut mendesak untuk dibuat maka akan segera dibuat.
“Yang urgent sekali tetap kami laksanakan, sedangkan yang tidak, kami tunda tahun depan,” jelas Agus.
Daftar Pembangunan Proyek Infrastruktur Jokowi yang Tertunda di 2021
sumber: totobuan.news
Berikut adalah daftar proyek infrastruktur Jokowi di bidang lautan yang tertunda:
- Pembangunan pelabuhan baru dan lanjutan pembangunan faspel/KDP dari 28 lokasi menjadi 10 lokasi.
- Pembangunan dan rehabilitasi gedung pelayanan Ditjen Perhubungan Laut dari 85 lokasi menjadi 75 lokasi.
- Pembangunan dan rehabilitasi sarana bantu navigasi pelayaran, seperti mercusuar, rambu suar, atau pelampung suar, dari 77 unit menjadi 32 unit.
- Pembangunan dan rehabilitasi telekomunikasi pelayaran dari 19 paket menjadi 10 paket.
- Pembangunan kapal patroli dari 65 unit menjadi 35 unit saja.
Sementara itu, terdapat pula proyek infrastruktur di bidang udara yang tertunda, yaitu:
- Fasilitas pelayanan darurat penerbangan dari 5 lokasi menjadi 4 lokasi.
- Penambahan kapasitas dan perbaikan permukaan runway dari 43 lokasi menjadi 28 lokasi.
- Pembangunan dan pengembangan terminal bandara di Indonesia dari 16 lokasi menjadi 10 lokasi.
***
Itulah berita mengenai daftar proyek infrastruktur Jokowi yang tertunda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Jakarta?
Bisa jadi Vasaka Solterra adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!
