Kabupaten Wonogiri bagian selatan yang dirancang menjadi kawasan industri, rupanya membawa dapak positif pada sektor properti. Pengembang perumahan menilai prospek bisnis properti di kawasan ini cukup bagus. Simak ulasannya!
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri membuka pintu bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi di wilayah selatan, terutama industri pertambangan.
Jika di Wonogiri sudah berdiri sejumlah industri, pengembang perumahan menilai prospek bisnis propertinya cukup bagus dan menjanjikan.
Bahkan, sejumlah perusahaan sudah mulai melirik wilayah Kabupaten Wonogiri selatan untuk mengembangkan industrinya di sana.
Hal ini diharapkan dapat membuat produk domestik regional bruto (PDRB) di kecamatan Wonogiri selatan setara dengan PDRB kecamatan kota.
Nilai Plus Kawasan Industri di Kabupaten Wonogiri
Kemajuan Pengembangan Properti Subsidi
Developer asal Wonogiri, Sugeng Budiyono, mengatakan jika di daerah Wonogiri selatan dibuka untuk investasi dan kawasan industri, maka akan berdampak kemajuan di daerah sana.
Kemajuan itu secara otomatis berdampak pada pengembangan atau pembangunan perumahan.
“Ketika keran (kawasan industri) sudah dibuka, kami akan membuat perumahan di sana dengan harga semurah-murahnya. Rumah yang dikembangkan yakni rumah bersubsidi,” jelas Sugeng pada Minggu (21/3/2021), dikutip 99.co dari laman Solopos.com.
Sugeng juga mengatakan, saat ini di daerah Wonogiri selatan tepatnya di Kecamatan Giriwoyo, Giritontro dan Pracimantoro belum ada perumahan.
Dalam waktu dekat, Sugeng akan membangun perumahan di Kecamatan Pracimantoro dan Baturetno (kecamatan yang berlokasi di utara Giriwoyo).
“Untuk saat ini memang terget pasar perumahan untuk penduduk sekitar. Namun ke depannya tetap merambat kepada para pekerja atau karyawan yang bekerja di industri pabrik. Kalau di suatu tempat akan dibangun pabrik tetap akan ada potensi berdiri perumahan,” paparnya.
Hadirnya Jalan Lintas Selatan
Ia mengatakan, selain dirancang untuk kawasan industri, adanya Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul (Pawonsari) juga menjadi faktor bisnis properti di Wonogiri selatan bagus.
JLS merupakan bagian dari berkembangnya perdagangan di daerah selatan.
“Sepintas jika dilihat, daerah selatan itu kelihatan sepi, perdesaan dan tandus. Tapi sangat prospek jika mengembangkan perumahan di sana. Jalur Pawonsari banyak obyek wisatanya juga,” ungkapnya.
Sugeng berharap, jika pabrik atau investor sudah masuk di Wonogiri selatan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Kalau ekonomi tumbuh, kami siap back up perumahan. Kami beri harga murah dan kemudahan. Saat ini semua bank sudah siap mengeluarkan uang,” pungkas Sugeng.
Pengembang Telah Hadirkan Rumah Tipe 36 di Kabupaten Wonogiri
Menurut Sugeng, model rumah subsidi di perkotaan dengan perdesaan hampir sama.
Di Wonogiri kota, rumah subsidi luasnya 60 meter persegi dengan tipe rumah 30.
Sementara di Wonogiri selatan, karena harga tanahnya murah luasnya tetap 60 meter persegi tetapi tipe rumahnya 36.
“Harga setiap unitnya Rp150 juta dengan uang muka Rp10,5 juta. Angsurannya Rp950.000 setiap bulan selama 20 tahun. Kami menawarkan solusi angsuran di bawah satu juta. Dengan seperti itu prospeknya bagus,” kata wakil ketua Bidang Perumahan Real Estate Indonesia (REI) Soloraya ini.
***
Demikian alasan mengapa Kabupaten Wonogiri dinilai baik untuk bisnis properti.
Bagaimana tertarik berbinis properti di kawasan ini?
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!
Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Wonogiri sebagai hunian atau investasi?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!