Berita mengenai riuhnya penjualan rumah di kawasan elite ibukota terjadi akhir-akhir ini. Tak ayal, hal ini memengaruhi pasokan properti bekas (sekunder) di kawasan mewah Jakarta yang meningkat.
Monica Koesnovagril selaku Head of Advisory Colliers International Indonesia mengungkapkan jika fenomena penjualan hunian atau properti sekunder di wilayah elite Jakarta telah marak sejak 2019.
Kawasan mewah nan elite di Jakarta ini meliputi Pondok Indah, Kemang, dan Kelapa Gading.
Selain pandemi Covid-19 yang masuk pada 2020 lalu, alasan lainnya yakni permintaan dari ekspatriat untuk sewa rumah mengalami penurunan sehingga masyarakat mulai menjual rumah atau properti bekas.
“Untuk rumah sekunder memang kami pernah ada pembicaraan dengan pemilik rumah, di mana pada 2019 sebelum pandemi banyak yang dijual,” kata Monica seperti dikutip 99.co Indonesia dari Bisnis.com.
“Ekspatriat pada pulang, jadi pemilik rumah lebih memilih menjualnya,” lanjut Monica.
Apartemen Mewah juga Banyak Dijual
Selain rumah sekunder, peristiwa serupa juga terjadi pada penjualan apartemen mewah, terutama di kawasan central business district (CBC), Jakarta.
Sepinya peminat menjadi alasan banyaknya apartemen megah yang dijual.
Para pemilih apartemen pun memutuskan untuk menjualnya.
“Kami banyak permintaan dari owner untuk membantu menjual properti apartemen mereka,” tutur Monica.
“Banyak permintaan owner menjualkan apartemen mereka. Buyer tidak banyak meski harga jual sudah turun, diskon padahal cukup tinggi,” paparnya.
Nyatanya diskon besar dan harga jual yang berada di bawah rata-rata tidak mampu untuk meningkatkan penjualan.
Penurunan Harga Properti Mewah Sesuatu yang Wajar
Di sisi lain, Head of Residential Service Colliers International Indonesia, Lenny Van Es-Sinaga berujar jika penurunan harga hunian mewah di kawasan elite Jakarta masih dalam tahap wajar.
Pasalnya, para pembeli cenderung berhati-hati dan masih melihat kondisi pasar properti yang terjadi saat ini.
“Beberapa waktu belakangan ini memang sempat membaca fenomena jual rumah ini, tapi kami tidak memiliki data residensial pasti mengenai hal ini,” ucap Lenny.
“Tapi dari pembicaraan buyers dan owners, asking price-nya cenderung normal. Walaupun turun, tetapi belum heboh,” tambahnya.
Meski telah diberi diskon dari penjual, Lenny menilai para pembeli belum terlalu serius dan hanya sebatas tanya atau mencari informasi saja.
Hal ini wajar lantaran para pembeli menunggu apakah pasar properti bakal lebih murah lagi atau tidak.
***
Semoga artikel ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari hunian di sekitar Jakarta Selatan, mungkin 67 Kebagusan adalah pilihan yang tepat.
Cek selengkapnya di www.99.co/id.