Beberapa profesi di Indonesia, konon mengalami kesulitan untuk mengajukan kredit perumahan. Pasalnya pekerjaan tersebut dianggap berisiko mengalami kredit macet. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa profesi yang berisiko tinggi ditolak KPR!
Sebenarnya, tidak pernah ada bukti tertulis yang menyatakan profesi tertentu tidak bisa mengajukan kredit pemilikan rumah.
Pihak bank hanya akan menyatakan nasabah belum memenuhi persyaratan saja saat menolak pengajuan KPR-nya.
Selain itu, belum pernah ada yang mengadu ke YLKI terkait penolakan kredit akibat profesi yang dimiliki.
Namun berdasarkan pengalaman banyak orang, masyarakat menyimpulkan bahwa memang ada profesi yang berisiko tinggi ditolak KPR.
7 Profesi yang Berisiko Tinggi Ditolak KPR
1. Pelaut
Kamu tentu tahu bahwa seorang pelaut memiliki penghasilan yang tinggi.
Mereka yang bekerja di kapal asing bahkan bisa mengantongi hingga Rp40 juta per bulan.
Sayangnya, profesi satu ini sangat berisiko mengalami penolakan saat mengajukan KPR.
Ini karena pekerjaan pelaut memiliki risiko tinggi terkait keselamatannya.
Meski ada asuransi dan jaminan perlindungan dari perusahaan pun, akan sulit menemukan bank yang menerima pengajuan kreditmu.
2. TNI dan Polisi
Percaya tidak percaya, abdi negara juga tergolong profesi yang sulit mengajukan KPR.
Pihak bank akan memberi perhatian ekstra ketika mengecek kelengkapan berkas mereka.
Ini karena profesi tersebut rawan mengalami pemindahan lokasi kerja.
Tidak hanya itu, profesi TNI dan Polri memiliki risiko pekerjaan yang cukup tinggi.
Tepatnya, ada risiko nasabah meninggal sebelum kredit lunas, Sahabat 99.
3. Pekerja Lepas
Berikutnya, pekerja lepas seperti driver taksi, ojol, office boy, hingga satpam juga termasuk sulit mendapatkan kredit bank.
Ini karena mereka tidak memiliki penghasilan tetap dalam jumlah tertentu setiap bulannya.
Untuk mengakali hal ini, tidak ada salahnya kamu membuka tabungan di bank yang menjadi tujuan pengajuan KPR.
Kemudian jaga nilai tabunganmu di jumlah tertentu selama beberapa bulan.
Ini akan membantu meyakinkan bank bahwa rekam jejak keuanganmu aman meski nominal penghasilan tidak tetap.
4. Pekerja di Bidang Entertainment
Profesi berikutnya yang berisiko tinggi ditolak KPR adalah pekerja di bidang entertainment.
Ini meliputi artis, musisi, sutradara, pemain teater, dan lainnya.
Sebagai contoh, baru-baru ini Ardhito Pramono sempat mengalami penolakan KPR karena profesinya sebagai musisi.
Alasan utamanya adalah penghasilan Ardhito yang tidak menentu tidak menjamin ia bisa membayar cicilan setiap bulan.
Jika kamu mengalami ini, solusi terbaik adalah menabung untuk beli rumah cash atau mengajukan kredit via developer.
5. Pekerjaan di Bidang Hukum
Pengacara, hakim, maupun jaksa juga kabarnya sulit mendapat KPR, lo.
Terutamanya pengacara, karena penghasilannya setiap bulan tidak menentu dan bergantung pada ada tidaknya kasus yang masuk.
Namun, bukan berarti mengajukan kredit perumahan benar-benar mustahil.
Apabila calon debitur memiliki rekam jejak keuangan yang meyakinkan, bisa saja bank berubah pikiran.
6. Pegiat Yayasan Non Profit dan Swadaya
Berikutnya ada pegiat yayasan non profit dan swadaya.
Bank kerap menghindari nasabah dengan profesi ini karena penghasilannya tidak jelas.
Apalagi jika kamu bekerja di yayasan non profit dan swadaya yang masih kecil dan belum profesional.
Pasalnya, secara finansial tempatmu bekerja tidak menguntungkan, Sahabat 99.
7. Multi Level Marketing (MLM)
Terakhir ada profesi sebagai Multi Level Marketing atau MLM.
Profesi di bidang penjualan seperti ini memang berpeluang memberimu penghasilan yang tinggi.
Akan tetapi, pekerjaannya masih tergolong berisiko karena tidak ada nominal penghasilan stabil dan rutin.
Hal inilah yang membuat bank ragu untuk meloloskan pengajuan kredit nasabah yang berprofesi sebagai MLM.
***
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99.
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.
Temukan properti idamanmu di 99.co/id.
Ada beragam pilihan menarik, seperti kawasan Ishikawa Tower PIK 2.