Memiliki rumah dengan konsep open space nampaknya menjadi salah satu solusi tepat untuk membuat rumah terasa lebih luas. Bukan hanya itu, suasana rumah pun menjadi lebih santai. Konsep rumah seperti ini pun digunakan oleh Yudhi Puspa Tia, seorang ibu muda yang berdomisili di Tangerang Selatan.
Ibu dari dua orang anak yang akrab disapa Tia ini pun mengatakan bahwa rumahnya memang sengaja mengadopsi konsep open space. “Setiap ruangan memang didesain memiliki interaksi dengan ruang luar karena kami menginginkan suasana yang santai, homy, hangat, nyaman dan tentu saja penghawaan dan pencahayaan alami yang maksimal,” ujarnya.
Siasat Konsep Open Space
Apa yang pertama kali terbayang ketika mendengar konsep open space? Pada umumnya konsep ini memang membuat ruangan tampak lebih luas karena minimnya sekat antar ruangan. secara tidak langsung, privasi antar ruangan pun jadi agak terganggu.
Memiliki area yang terbuka ternyata tidak menjadi sebuah masalah bagi Tia. “Saya rasa tidak ada masalah dengan privasi antar ruang satu dengan yang lainnya karena ada pembatas berupa dinding yang jelas namun bisa juga fleksibel,” tutur Tia.
Jika ingin menggunakan konsep ini, Anda bisa mengaplikasikan apa yang Tia lakukan di rumahnya. Gunakanlah pembatas berupa dinding yang bisa fleksibel. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan konsep open space tanpa mengorbankan privasi.
Penggunaan konsep open space di rumah pun sebenarnya bisa menjadi solusi untuk mendapatkan pencahayaan alami yang maksimal. Bukan hanya itu, srikulasi udara di dalam rumah pun jadi lebih baik karena tidak terlalu banyak dinding yang menghalangi.
Dikombinasikan dengan Kaca Terbuka
Selain menggunakan konsep open space, Tia juga mengaplikasikan kaca terbuka di beberapa sudut rumahnya. Ternyata konsep kaca terbuka dengan pencahayaan alami yang maksimal memang merupakan salah satu keinginannya sejak lama.
Penggunaan kaca terbuka pun disesuaikan hanya menghadap ke halaman dalam rumah, “Kebetulan bagian rumah yang full kaca memang didesain berorientasi ke halaman dalam, sehingga kami memiliki view yang maksimal untuk melihat hijauan tanpa mengorbankan privasi ke lingkungan”.
Diakui oleh Tia, penggunaan kaca terbuka mampu menciptakan ilusi ruangan yang lebih luas. “Penggunaan kaca juga membuat batas antara ruang dalam dan luar menjadi sangat tipis dan menciptakan ilusi ruangan yang lebih besar dari ukuran sebenarnya,” ungkapnya kepada Tim UrbanIndo.
Sayangnya, penggunaan kaca terbuka memberikan rasa panas pada ruangan. Tia sendiri merasakan suhu panas pada lantai dua, sedangkan pada lantai satu suhu panas tak terasa karena berbatasan langsung dengan halaman.
“Suhu panas kebanyakan berasal dari atap dan lebih terasa di lantai 2, oleh karena itu kami mendesain atap tinggi dengan plafon ekspos dan lubang2 ventilasi untuk mengalirkan udara. Kami juga mengombinasikan AC dengan kipas angin untuk ruangan ini,” jelas ibu dari dua anak ini.
Tertarik mengaplikasikan open space dan kaca terbuka seperti di rumah Tia? Semoga bisa menginspirasi Anda!
Ingin tahu lebih banyak soal rumah Yudhi Puspa Tia? Cek di sini!