Diawali oleh rasa kagum terhadap budaya Tiongkok, seorang pria asal Malang membangun rumah bergaya klenteng. Bagaimana kisah selengkapnya? Baca sampai tuntas ya!
Di salah satu sudut gang sempit yang terdapat di Kota Malang, Jawa Timur, berdiri satu rumah unik nan mencolok serta mengundang perhatian.
Dominasi warna merah dan emas sangat jelas terpampang sehingga membuat orang yang melewatinya diyakini bakal menoleh.
Rumah bergaya klenteng dengan eksteriornya yang khas itu dimiliki oleh satu keluarga.
Sang empunya bernama Nur Hasyim.
Sebagaimana diwartakan metrotvnews.com, ia dan keluarganya telah bertahun-tahun menempati rumah yang dibangunnya itu.
“Kira-kira 14 sampai 15 tahun,” jelasnya.
Pada mulanya, Nur Hasyim membangun rumah di atas tanah kosong secara sedikit demi sedikit.
Mulai dari pondasi hingga pembangunan interior.
Kemudian pada tahun 2007, Nur Hasyim mencoba untuk membuat rumah yang berbeda.
Salah satu caranya yakni mengubah dekorasi luar rumah menjadi seperti sekarang.
Pemilihan gaya arsitektur Tiongkok dipilih karena kekagumannya pada budaya negara tersebut.
“Senang, kok ya enggak membosankan” kata Nur Hasyim.
Proses Pembangunan Sering Terhenti
Siapa sangka, ternyata Nur Hasyim tidak memiliki latar belakang pendidikan arsitektur ataupun teknik sipil.
Sehari-harinya, ia bekerja sebagai pedagang buku.
Seluruh pengerjaan rumah, mulai dari konsep dan pembangunan dilakukan sendiri tanpa bantuan tenaga ahli ataupun tukang.
Dengan dana yang terbatas, tak jarang proses pembangunan pun terhenti.
Ia mengaku sering kehabisan uang untuk membeli bahan bangunan yang dibutuhkan.
Menurut pengakuannya, rumah yang dihuninya ini belum sepenuhnya rampung dan baru sekitar 60 persen dari apa yang ingin ia buat.
“Pas kehabisan dana ya mandek. Masih kurang banyak ini. Di dalam dan samping masih belum (selesai). Tapi udah ada rencana, udah saya gambar,” lanjutnya.
Keberadaan rumah bergaya klenteng milik Nur Hasyim tidak banyak diketahui warga Malang.
Akan tetapi, dengan merebaknya informasi, rumah tersebut beberapa kali kerap didatangi wisatawan.
Biasanya para wisatawan tersebut mengabadikan rumah yang dihuni Nur Hasyim atau melakukan selfie.
Kendati belum rampung, ornamen yang terpasang tetap memberikan kesan bahwa Nu Hasyim memang menyukai budaya Tiongkok.
Di antara rumah lainnya di sekitar gang, rumah bergaya klenteng ini menjadi satu-satunya rumah yang mudah ditemukan karena berbeda dengan yang lain.
***
Semoga ulasannya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari hunian nyaman di Malang yang dekat dengan kampus, mungkin daerah Lowokwaru jadi pilihan ideal.
Cek selengkapnya di www.99.co/id.